Advanced Search
Hits
9546
Tanggal Dimuat: 2011/01/16
Ringkasan Pertanyaan
Bagaimanakah kondisi dunia Islam hari ini sekiranya Imam Husain As meraih kemenangan dalam mengusung perlawanan Asyura dan berhasil membentuk pemerintahan?
Pertanyaan
Bagaimanakah wajah Islam sekiranya Imam Husain As meraih kemenangan dalam mengusung perlawanan Asyura dan membentuk pemerintahan? Apakah masih ada orang yang meragukan agama Islam?
Jawaban Global

Sebab utama gerakan dan perlawanan Imam Husain As adalah untuk menghidupkan agama dan menunaikan tugas amar makruf dan nahi mungkar. Perlawanan Imam Husain melawan penguasa tiran adalah dengan maksud untuk melenyapkan pemikiran keliru yang menyebar di kalangan kaum Muslimin yang meyakini bahwa khalifah dan penguasa Islam, siapa pun dia dan apa pun kejahatannya, maka ia tetap adalah seorang khalifah Tuhan dan wajib ditaati.

Dalam perspektif ini, kebangkitan dan perlawanan Imam Husain berhasil meraih kemenangan dan menuai hasilnya. Untuk merealisir mayoritas tujuan-tujuan mulia Islam dan sampainya masyarakat kepada seluruh kebaikan dan terlaksananya seluruh hukum-hukum syariat maka hal itu bergantung pada pembentukan pemerintahan Islam. Sekiranya Imam Husain As berhasil membentuk pemerintahan tersebut dan menurunkan para penguasa tiran maka tujuan-tujuan akan diraih dan di samping masyarakat Islam dapat menyeruput manfaat dari anugerah tersebut, wajah asli Islam secara praktis akan ditampilkan kepada umat manusia. Gerakan seperti ini merupakan setinggi-tingginya nilai tabligh dalam menyebarkan Islam yang amat disayangkan tidak terealisir.

Jawaban Detil

Dalam menjawab pertanyaan ini, poin pertama yang harus diperhatikan adalah bahwa setiap Muslim harus mengenal dan menunaikan apa yang menjadi tugas-tugasnya di hadapan Allah Swt bukan memikirkan hasil yang diperoleh dari melakukan sebuah perbuatan. Apabila tugasnya telah diketahui maka ia harus bertawakkal kepada kekuasaan nir-batas Allah Swt dan mengerahkan seluruh energi dan tenaganya untuk menunaikan tugas tersebut. Setelah menunaikan apa yang menjadi tugasnya, apa pun yang menjadi hasilnya maka hal itu merupakan kebaikan bagi hamba saleh Ilahi.

Namun terkait dengan realisasi mayoritas tujuan mulia Islam dan sampainya masyarakat pada seluruh kebaikan dan keluhuran budi pekerti maka pelaksanaannya bergantung sepenuhnya pada pembentukan pemerintahan Islam. Para Imam Maksum As senantiasa menjadikan pembentukan pemerintahan Islam dan pengambil alihan kepengurusan masyarakat sebagai salah satu tugas utama. Apabila terdapat suatu masa mereka tidak melakukan hal tersebut maka hal itu disebabkan situasi dan kondisi masyarakat tidak mendukung demikian juga tiadanya kesiapan pada masyarakat.

Kalau tidak demikian, pemerintahan qua pemerintahan, sama sekali tidak bernilai di hadapan para wali Allah dan Imam Maksum As; lantaran mereka tidak menaruh perhatian terhadap dunia. Pemerintahan penting dan signifikan bagi mereka karena dapat menjadi media implementasi hukum-hukum agama dan syariat samawi. Hal ini sepenuhnya bergantung pada adanya pemerintahan bersih, saleh dan berkuasa. Karena apabila para aparat pemerintahan, mengetahui dan menjalankan aturan dengan baik, maka masyarakat akan menjadikan keadilan sebagai poros dan mengalami kemajuan. Meski pada setiap masa karena adanya orang-orang jahat, fasik, pragmatis atau sebagian orang-orang lugu dan tidak mengetahui apa yang menjadi tugasnya, banyak muncul keonaran dan problema di tengah masyarakat.

Dari sisi lain, apabila masyarakat berada dalam kekuasaan dan pemerintahan orang-orang jahat, maka ruang bagi segala jenis kejahatan akan terbuka dan masyarakat yang mematuhi para pemimpin seperti ini maka sekali-kali tidak akan mencicipi lezatnya kebahagiaan. Demikianlah risalah yang diusung oleh  Imam Husain As. Imam Husain As sendiri bersabda, “Aku tidak bangkit mengadakan perlawanan untuk keperluan sia-sia, dan bukan untuk tujuan pribadi, (juga) bukan untuk membuat kerusakan dan keonaran, melainkan untuk mencari perbaikan (islah) bagi umat datukku. Aku ingin menunaikan tugas amar makruf dan nahi mungkar serta meneladani sirah datuk dan ayahku.”[1]

Dengan kata lain, sebab utama gerakan dan perlawanan Imam Husain As adalah untuk menghidupkan kewajiban amar makruf dan nahir mungkar serta mengusung perjuangan melawan penguasa tiran dengan maksud melenyapkan pemikiran keliru yang berkembang dalam keyakinan kaum Muslimin bahwa khalifah dan penguasa Islam, siapa pun dia, dan apa pun kejahatan yang dilakukannya maka ia tetap seorang khalifah Tuhan dan harus ditaati.

Dalam perspektif ini, kebangkitan dan perlawanan Imam Husain As meraih kemenangan dan menuai hasil gemilang; karena Imam Husain As dengan kebangkitan abadinya telah berhasil, dalam masa yang panjang, melenyapkan kekuasaan seorang khalifah yang pikiran, jalan dan metodenya menyimpang dari ajaran Islam. Di samping itu, perlawanan Imam Husain adalah untuk memahamkan kepada kaum Muslimin bahwa seorang khalifah secuil pun tidak memiliki hak untuk membuat aturan atau menduduki pemerintahan tanpa ada sedikit pun kelayakan pada dirinya. Pembuatan hukum dan aturan sepenuhnya diatur dalam al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Saw dan segala sesuatu yang berujung kepada keduanya, apabila bukan karena gerakan Imam Husain As maka kebanyakan hukum-hukum Islam yang sampai kepada kita akan mengalami perubahan dan penyimpangan sebagaimana kondisi kaum Kristian dan agama mereka dewasa ini.

Karena itu, Imam Husain As bangkit berdiri di hadapan orang-orang yang mempermainkan hukum-hukum agama Islam yang dijalankan oleh para pendusta dan orang-orang jahat. Tentu dari sudut pandang ini, kebangkitan dan perlawanan Imam Husain mencapai kemenangan dan menampakkan wajah asli Islam bagi setiap orang yang mencari kebenaran. [IQuest]



[1]. Bihâr al-Anwâr, jil. 4, hal. 329.  

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259840 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245606 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229509 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214299 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175605 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170983 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167406 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157469 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140317 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133542 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...