Advanced Search
Hits
9500
Tanggal Dimuat: 2012/04/04
Ringkasan Pertanyaan
Ketika disebabkan suatu masalah kekeluargaan seorang ayah mengeluarkan sang ibu dari rumah apa yang kemudian menjadi tugas anak-anak?
Pertanyaan
Ketika disebabkan suatu masalah kekeluargaan seorang ayah mengeluarkan sang ibu dari rumah apa yang kemudian menjadi tugas anak-anak?
Jawaban Global

Perlu dicamkan bahwa dalam ayat-ayat Al-Quran dan juga riwayat-riwayat, berbuat baik kepada kedua orang adalah masalah terpenting yang hampir disejajarkan dengan tauhid dan pengenalan Tuhan. Diyakini bahwa orang tua memiliki peran yang sangat vital bagi kehidupan umat manusia secara keseluruhan dan doa-doa mereka untuk kebaikan anak-anaknya pasti dikabulkan.

Oleh karena itu penting sekali ketika orang tua sedang konflik, seorang anak harus bisa bersikap benar dengan terus menjaga penghormatan terhadap kedudukan keduanya agar konflik tersebut terselesaikan dengan mudah dan tidak ada perasaan satu pun yang terlukai. Rasulullah Saw bersabda: "Mentaati orang tua adalah mentaati Tuhan dan menyakiti mereka adalah menyakiti-Nya."

Perlu diingatkan bahwa cara terbaik untuk bersikap dalam keadaan demikian adalah cara ber-amar makruf nahi munkar dengan cara non-lisan; yakni kita menunjukkan jalan yang benar kepada orang lain dengan sikap dan perilaku yang benar. Karena para pembesar agama kita melakukan hal itu pula.

Dengan demikian, berdasarkan ajaran-ajaran agama, ada beberapa cara yang disarankan:

1. Anak-anak dapat ikut campur secara langsung dan menyelesaikan konflik orang tuanya secara tenang dengan tetap menjaga kehormatan mereka sebagai orang tua.

2. Meminta tolong kepada orang yang perkataannya diterima oleh kedua orang tua untuk membantu menyelesaikan masalah dan menengahi keduanya.

3. Menggiring mereka untuk mendatangi pusat-pusat konsultasi agar mereka mendapatkan bimbingan-bimbingan yang diperlukan.

4. Jika orang tua bisa membaca, hendaknya mereka diberi buku-buku reliji yang mengandung pelajaran moral dan edukatif.

Alhasil anak-anak dapat berperan baik dalam menyelesaikan konflik orang tuanya dengan memperhatikan kesopanan dan menjaga kehormatan keduanya berdasarkan cara-cara yang disarankan di atas.

Jawaban Detil

Ulama tafsir, psikolog, dan ahli ilmu pendidikan, berdasarkan ajaran-ajaran agama memberikan beberapa cara untuk anak-anak dalam menghadapi konflik yang terjadi antara kedua orang tua mereka:

1. Cara pertama: Anak-anak dapat ikut campur secara langsung. Dengan cara ini, anak-anak harus menyadari kondisi orang tuanya dari segi umur dan budaya sehingga mereka dapat bersikap dengan benar dan efektif. Karena semakin tua umur orang tua, semakin cepat mereka merasa tersiksa dengan kritikan anak-anaknya. Oleh karena itu anak-anak harus berhati-hati benar agar perasaan orang tua tidak tersakiti. Karena dalam ajaran agama dijelaskan bahwa menyakiti orang tua sama dengan api neraka.[1] Dalam Al-Quran pun Allah Swt melarang kita untuk menyakiti orang tua.[2] Selain itu anak harus menyadari posisinya; yakni menyadari apakah jika sekiranya ia memberikan nasehat kepada orang tuanya mereka akan menerimanya, ataukah justru permasalahan akan menjadi lebih runyam? Misalnya jika dalam sebuah rumah ada empat anak, harus salah satu di antara mereka yang lebih diterima oleh orang tuanya yang maju bertindak; karena kemungkinan efektifitasnya lebih besar jika yang maju adalah anak lainnya. Dalam hal ini tidak ada beda antara anak lelaki dan perempuan, atau besar dan kecilnya usia.

2. Cara kedua: Meminta tolong kepada seseorang yang perkataan-perkataannya diterima oleh orang tua untuk menyelesaikan masalah mereka. Bisa jadi orang itu adalah kerabat dan keluarga dekat, misalnya kakek atau nenek, paman atau bibi, atau mungkin juga teman-teman dekat ayah dan ibu. Alhasil meminta tolong kepada mereka untuk menengahi mereka berdua.

3. Cara ketiga: Menyarankan mereka untuk mendatangi pusat-pusat konsultasi agar mendapatkan arahan-arahan yang benar dan bermanfaat.

4. Cara keempat: Membaca buku. Dengan cara ini, jika seandainya ayah dan ibu bisa membaca, anak dapat memberikan buku-buku reliji yang mengandung pelajaran-pelajaran moral dan mendidik kepada mereka. Atau anak-anak itu sendiri juga dapat mempelajari buku-buku sedemikian rupa untuk memahami bagaimana seharusnya bersikap benar di hadapan orang tuanya yang sedang konflik.

5. Cara kelima: Mendengarkan kaset atau CD. Demikian juga orang tua dan anak-anak pun dapat memanfaatkan kaset atau CD sebagaimana mereka memanfaatkan buku untuk menangani konflik kekeluargaan tersebut.

Dengan menggunakan cara-cara di atas, dan juga dengan menjaga kehormatan kedua orang tua, anak-anak dapat membantu terselesaikannya konflik yang terjadi antara mereka berdua.[iQuest]

 


[1]. Kulaini, Ushûl Al-Kâfi, terjemahan Musthafawi, jil. 4, hal. 49, Bab Durhaka dan Menyakiti Orang Tua, Kitabpurusuyi Ilmiah Islami, Teheran, Cetakan Pertama.

[2]. “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (Qs. Al-Isra' [17]: 23)

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259835 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245601 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229507 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214293 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175603 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170983 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167401 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157465 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140313 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133542 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...