Advanced Search
Hits
7082
Tanggal Dimuat: 2014/09/07
Ringkasan Pertanyaan
Apakah hal ini ada benarnya bahwa buah manis adalah pecinta Ahlulbait dan buah masam musuh Ahlulbait As?
Pertanyaan
Apakah sesuai dengan hadis berikut ini, buah melon itu pecinta atau pembenci Ahlulbait? Apakah hadis ini sahih yang disebutkan Syiah dalam kitab-kitab mereka? Dari Hamzah bin Muhammad Al Alawi dari Ahmad bin Muhammad Alhamdani dari Mundzir bin Muhammad dari Husain bin Muhammad dari Sulaiman bin Ja’far dari ayahnya dari ayahnya dari ayahnya dan ayah kakeknya berkata bahwa: Amirul mukminin mengambil buah semangka dan memakannya; namun rasanya pahit maka lantas melemparkan sambil berkata hancurlah dan menjauhlah. Amirul mukminin ditanya ada apa dengan semangka? Dia mejawab Rosul bersabda bahwa Allah telah mengambil perjanjian untuk mencintai Ahlul bait dari setiap hewan dan tumbuh-tumbuhan. Buah mana saja yang menerima perjanjian dan melaksanakannya maka akan terasa manis, dan yang menolak akan terasa pahit. Dengan ini kita dapat mengenal mazhab setiap buah.
Jawaban Global
Teks Arab riwayat yang disebutkan pada pertanyaan di atas dikutip dari Syaikh Shaduq Rah sebagaimana berikut:
«حَدَّثَنَا حَمْزَةُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْعَلَوِیُّ قَالَ أَخْبَرَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدٍ الْهَمْدَانِیُّ قَال ‏حَدَّثَنَا الْمُنْذِرُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنَا الْحُسَیْنُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَّثَنَا سُلَیْمَانُ بْنُ جَعْفَرٍ عَنِ الرِّضَا(ع) قَالَ أَخْبَرَنِی أَبِی عَنْ أَبِیهِ عَنْ جَدِّهِ أَنَّ أَمِیرَ الْمُؤْمِنِینَ(ع) أَخَذَ بِطِّیخَةً لِیَأْکُلَهَا فَوَجَدَهَا مُرَّةً فَرَمَى بِهَا فَقَالَ بُعْداً وَ سُحْقاً فَقِیلَ لَهُ یَا أَمِیرَ الْمُؤْمِنِینَ وَ مَا هَذِهِ الْبِطِّیخَةُ فَقَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ تَبَارَکَ وَ تَعَالَى أَخَذَ عَقْدَ مَوَدَّتِنَا عَلَى کُلِّ حَیَوَانٍ وَ نَبْتٍ فَمَا قَبِلَ الْمِیثَاقَ کَانَ عَذْباً طَیِّباً وَ مَا لَمْ یَقْبَلِ الْمِیثَاقَ کَانَ مِلْحاً زُعَاقا»
 
“Ali mengambil buah semangka untuk dimakan namun semangka itu terasa masam. Kemudian Ali melemparkan buah semangka itu dan berkata, ‘Enyalah dan binasalah!’ Orang-orang bertanya, ‘Wahai Amirul Mukminin! Apa celanya semangka ini?’
‘Rasulullah Saw bersabda, ‘Allah Swt menawarkan kecintaan kami kepada setiap hewan dan tumbuhan. Mereka yang menerima kecintaan dan persahabatan itu manis dan enak. Adapun yang menolak masam dan kecut.’”[1]
Sanad riwayat ini dan riwayat-riwayat lainnya – yang disebutkan oleh Allamah Majlisi Rah dalam Bihâr al-Anwâr dengan judul “Ma Aqarra min al-Jamâdât wa al-Nabatât biwilayâtihim” – adalah lemah karena kesimpang siuran (majhul) sebagian para perawinya. Namun terkait dengan teks dan kandungan riwayat dapat disebutkan beberapa poin sebagai berikut:
  1. Sehubungan dengan sekelompok riwayat ini, Allamah Majlisi berkata, “Riwayat seperti ini merupakan jenis riwayat mutâsyabih yang tidak diketahui takwilnya kecuali oleh Allah dan orang-orang yang kokoh dalam pengetahuan (râsikhun fi al-‘ilm). Takwilnya harus dikembalikan kepada para imam As.” Kemudian Allamah Majlisi memberikan beberapa kemungkinan terkait dengan sekelompok riwayat ini:
“Mungkin saja dikatakan bahwa Allah Swt memberikan intelegensia kepada batu akik dan kemudian meletakkan taklif terkait dengan wilayah lalu mencabut intelegensia darinya. Boleh jadi hal ini merupakan sebuah analogi untuk menunjukkan baik dan buruknya sebagian ciptaan. Demikian juga indah dan jeleknya mereka. Karena segala sesuatu yang baik dan bernilai dari segala jenis dan tipe, tentunya memiliki kesesuaian bagi kebaikannya sendiri. Dan sesuatu yang buruk dan tidak bernilai juga memiliki kesesuaian bagi dirinya sendiri. Karena itu segala sesuatu yang memiliki kemuliaan dan nilai mempunyai hubungan dengan semulia-mulianya ciptaan, Muhammad dan Ahlulbait As sehingga seolah-olah telah diambil perjanjian wilayah dari ciptaan tersebut dan mereka menerimanya.
Atau maksudnya adalah bahwa sekiranya memiliki pencerapan maka mereka pasti akan menerima wilayah.
Demikian juga segala sesuatu yang terdapat kerendahan dan kehinaan maka seluruhnya memiliki hubungan dengan sehina-hina ciptaan, musuh Ahlulbait As dan orang-orang yang terpisah dari Ahlulbait. Sepertinya mereka telah ditawarkan untuk mengikat perjanjian wilayah namun menolaknya dan sebagai gantinya mereka menerima ikrar permusuhan. Atau sekiranya mereka memiliki intelegensia namun menolak untuk menerima wilayah dan sebaliknya menerima hubungan dengan mereka yang menjadi musuh-musuh Ahlulbait As.”[2]
  1. Sebagian peniliti hadis menilai riwayat-riwayat seperti ini sebagai riwayat-riwayat langka.[3]
  2. Boleh jadi kita dapat mencari sisi benar dari teks riwayat-riwayat seperti ini sebagaimana berikut:
Allah Swt dalam al-Quran menyebutkan buah-buah yng baik dan buruk, “Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.”[4]
Demikian juga penyebutan pohon yang baik dan pohon yang telah mendapatkan kutukan dan laknat, “dan (begitu pula) pohon kayu yang terkutuk dalam Al-Qur’an.”[5]
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit.”[6]
“Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun.”[7]
Allah Swt dalam al-Quran bersumpah dengan menyebut buah Tin dan Zaitun serta menilai pohon zaitun itu sebagai pohon penuh keberkahan, “Demi (buah) Tin dan Zaitun.”[8]
“Pelita itu berada dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang penuh berkah, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur  (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi walaupun tidak disentuh api (lantaran minyak itu sangat bening berkilau).”[9] (Qs. al-Nur [24]:35)
 
Mengingat bahwa Zaitun itu sangat pahit namun demikian Allah Swt bersumpah dengan nama buah Zaitun ini. Tatkala Allah Swt bersumpah dengan sesuatu maka tentu saja hal itu sangat penuh nilai dan berarti bagi-Nya.
Karena itu kita tidak dapat secara keseluruhan berkata bahwa setiap jenis buah kecut atau masam artinya mereka tidak mengakui wilâyah dan imâmah Ahlulbait dan setiap jenis buah manis telah menyatakan menerima dan mengakui wilâyah dan imâmah Ahlulbait. Karena sebagian buah mengikut pada tabiatnya adalah kecut atau masam seperti Zaitun, jeruk nipis, apel masam dan buah-buah lainnya yang memang dari penciptaannya demikian.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kandungan hadis menyinggung tentang hal ini bahwa buah yang diciptakan pada dasarnya memang manis kemudian berseberangan dengan kondisi naturalnya berubah menjadi kecut, maka buah itu tidak memberikan pengakuan dan penerimaan terhadap wilayah Ahlulbait As. Dan apabila manis maka buah itu telah memberikan pengakuan dan penerimaan terhadap wilayah Ahlulbait As. [iQuest]

[1]. Syaikh Shaduq, Muhammad bin Ali, Ilal al-Syarâ’i, jil. 2, hal. 464, Qum, Kitabpurusyi Dawari, Cetakan Pertama, 1385 S.  
[2]. Muhammad Baqir Majlisi, Bihâr al-Anwâr, jil. 27, hal. 283-284, Beirut, Dar Ihya al-Turats al-‘Arabi, Cetakan Kedua, 1403 H.  
[3]. Azizullah ‘Atharidi, Musnad al-Imâm al-Ridhâ Abi al-Hasan Ali bin Musâ As, jil. 1, hal. 233-235, Masyhad, Astand Quds Radhawi, Cetakan Pertama, 1406 H.  
[4].  (Qs. Al-A’raf [7]:58)
«وَ الْبَلَدُ الطَّیِّبُ یَخْرُجُ نَباتُهُ بِإِذْنِ رَبِّهِ وَ الَّذی خَبُثَ لا یَخْرُجُ إِلاَّ نَکِداً کَذلِکَ نُصَرِّفُ الْآیاتِ لِقَوْمٍ یَشْکُرُونَ».
[5].  (Qs. Al-Isra [17]:60)
«...و الشَّجَرَةَ الْمَلْعُونَةَ فِی الْقُرْآن».
 
[6]. (Qs. Ibrahim [14]:24)
«کَیْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلاً کَلِمَةً طَیِّبَةً کَشَجَرَةٍ طَیِّبَةٍ أَصْلُها ثابِتٌ وَ فَرْعُها فِی السَّماء».
[7].  (Qs. Ibrahim [14]:26)
«وَ مَثَلُ کَلِمَةٍ خَبیثَةٍ کَشَجَرَةٍ خَبیثَةٍ اجْتُثَّتْ مِنْ فَوْقِ الْأَرْضِ ما لَها مِنْ قَرارٍ».
[8].  (Qs. Al-Tin [95]:1)
« وَالتِّینِ وَالزَّیْتُونِ».
[9].  (Qs. Al-Nur [24]:35)
«کَأَنَّها کَوْکَبٌ دُرِّیٌّ یُوقَدُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبارَکَةٍ زَیْتُونَة»
 
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259855 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245621 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229524 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214315 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175619 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170998 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167420 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157482 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140332 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133554 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...