Advanced Search
Hits
32458
Tanggal Dimuat: 2011/06/19
Ringkasan Pertanyaan
Apakah dibenarkan mengulang bacaan-bacaan salat dan ayat-ayat pada surah-surah salat ketika seseorang keliru membaca?
Pertanyaan
Apabila seseorang membaca dengan keliru ketika mengerjakan salat kemudian mengulangnya dengan memulai membaca bacaan tersebut dengan benar apakah salatnya benar atau tidak? Apakah ia perlu melakukan sujud sahwi?
Jawaban Global
Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda memilih jawaban detil.
Jawaban Detil

Tidak ada masalah terkait dengan pengulangan bacaan-bacaan dan dzikir-dzikir surah-surah yang dibaca pada waktu salat sekiranya dilakukan untuk menghasilkan kemantapan hati (ithmi’nân) dalam menunaikannya dan mengerjakannya dengan baik jika tidak bermuara pada munculnya sikap was-was atau bertambahnya jumlah rukun.

Supaya masalah ini ditelusuri dengan baik kami akan menjelaskan beberapa ragam kemungkinan sebagaimana berikut ini:

1.     Seorang mengetahui bahwa ia tidak membaca salah satu dzikir dari dzikir-dzikir wajib salat atau membacahnya secara keliru; kondisi sedemikian memiliki dua kemungkinan: Pertama, setelah ia memasuki rukun selanjutnya dan kemudian menyadari hal tersebut maka salatnya sah dan ia tidak boleh kembali untuk memperbaikinya. Kedua, apabila ia belum memasuki rukun selanjutnya maka ia harus mengerjakannya. Imam Khomeini Ra dalam masalah ini berkata, “Apabila seseorang sebelum membungkuk untuk melaksanakan rukuk kemudian menyadari bahwa ia belum membaca surah al-Fatiha dan surah setelah al-Fatiha, maka ia harus membacanya. Dan apabila ia menyadari bahwa ia belum membaca surah maka ia hanya harus membaca surah. Namun apabila ia menyadari bahwa hanya surah al-Fatiha yang belum dibaca maka pertama ia harus membaca surah al-Fatiha kemudian membaca kembali surah setelah al-Fatiha. Demikian juga, apabila ia telah membungkuk dan sebelum sampai pada kondisi rukuk, kemudian ia menyadari bahwa ia belum membaca surah al-Fatiha dan surah setelah al-Fatiha, atau hanya surah setelah al-Fatiha, atau hanya surah al-Fatiha, maka ia harus berdiri dan mengamalkan instruksi ini.”[1]

2.     Apabila ia ragu bahwa ia belum membaca salah satu dzikir dari dzikir-dzikir wajib dalam salat atau membacanya secara keliru; kemungkinan ini juga memiliki beberapa gambaran sebagaimana berikut ini:

A.    Apabila belum lagi tersibukkan dengan sesuatu setelahnya maka ia harus membaca ayat atau bacaan tersebut dengan benar.

B.    Apabila ia telah tersibukkan dengan sesuatu setelahnya, apabila sesuatu tersebut adalah bagian rukun salat, maka ia tidak boleh memperhatikan syaknya itu.

Imam Khomeini Ra dalam hal ini berkata, “Bilamana seseorang ragu (syak) bahwa apakah ia membaca sebuah bacaan dengan benar atau tidak, apabila ia belum lagi tersibukkan dengan sesuatu yang lain setelahnya, maka ia harus membaca ayat atau bacaan tersebut dengan benar. Namun apabila ia telah tersibukkan dengan sesuatu yang lain setelahnya, apabila sesuatu tersebut adalah bagian rukun salat, maka ia tidak boleh mengindahkan syaknya itu. Dan apabila bukan bagian rukun salat, misalnya tatkla membaca “Allahu al-Shamad” kemudian ia ragu apakah ia telah benar membaca “Qul HuwaLlahu Ahad” atau tidak, maka ia boleh tidak mengindahkan ragunya. Namun tidak ada masalah apabila, sesuai dengan hukum kehati-hatian, ia membaca ayat atau bacaan tersebut dengan benar. Dan apabila berulang kali ia ragu, ia dapat membacanya beberapa kali namun jika telah sampai pada kondisi was-was dan kemudian ia membacanya, maka sesuai dengan ihtiyâth wâjib, ia harus mengulang salatnya.”[2] [IQuest]



[1]. Taudhih al-Masâil (al-Muhassyâ li al-Imâm al-Khomeini), jil. 1, hal. 545, Masalah 982.

[2]. Taudhih al-Masâil (al-Muhassyâ li al-Imâm al-Khomeini) jil. 1, hal. 559, Masalah 1016.

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259833 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245601 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229507 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214293 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175603 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170983 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167401 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157462 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140313 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133541 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...