Advanced Search
Hits
8859
Tanggal Dimuat: 2010/11/08
Ringkasan Pertanyaan
Di seantero bumi kami mengenal orang-orang yang bukan Muslim atau Syiah namun mereka adalah orang-orang berbudi dan berperilaku baik. Buktinya kebanyakan penemuan-penemuan penting dilakukan oleh orang-orang non-Muslim. Apakah benar bahwa karena mereka bukan Muslim maka tempatnya kelak di neraka dan layak mendapatkan azab Ilahi?
Pertanyaan
Di seantero bumi kami mengenal orang-orang yang bukan Muslim atau Syiah namun mereka adalah orang-orang berbudi dan berperilaku baik. Buktinya kebanyakan penemuan-penemuan penting dilakukan oleh orang-orang non-Muslim. Apakah benar bahwa karena mereka bukan Muslim maka tempatnya kelak di neraka dan layak mendapatkan azab Ilahi?
Jawaban Global

Orang-orang yang tidak menerima agama Islam terdiri dari dua kelompok:

1.     Kelompok yang secara teknis dikenal sebagai jahil muqasshir dan kafir. Artinya Islam telah sampai kepada mereka dan memahami hakikatnya namun karena sikap keras kepala dan membangkang mereka tidak siap menerima kebenaran. Tentu saja kelompok ini layak mendapatkan azab dan abadi dalam neraka.

2.     Kelompok yang secara teknis disebut sebagai jahil qâshir. Artinya Islam atau pesan Islam tidak sampai kepada mereka atau tidak sempurna dan tidak faktual disampaikan kepada mereka. Anggapan mereka bahwa Islam berada sejejeran dengan agama-agama India, China sebagaimana anggapan orang-orang Yahudi dan Kristen. Orang-orang seperti ini lantaran kejujuran mereka dalam agama dan ajarannya maka tergolong sebagai orang-orang selamat.

Jawaban Detil

Islam adalah agama hak yang diterima dan disokong oleh akal sehat. Islam adalah agama mudah dan hakikatnya dapat ditelusuri dan dikaji. Untuk dapat menelusuri dan mengakses hakikat ini, Islam menawarkan dua duta, duta lahir dan duta batin, yaitu “para nabi dan wali Allah serta akal” kepada manusia.[1]

Islam bertentangan secara diametral dengan pluralisme agama. Lantaran pluralism agama berasaskan bahwa seluruh keyakinan itu sama. Muslim, Hindu, Kristen dan Yahudi semuanya sama dan sejajar. Dalam pandangan penyokong pluralisme tiada satu pun dalil yang menyatakan kebatilan akidah setiap agama. Karena hakikat adalah sesuatu yang tidak dapat dijangkau. Adapun agama adalah sesuatu yang nisbi yang dan sangat personal. Bukan hanya hakikat dan kandungannya tidak dapat dijangkau dan masing-masing punya kesimpulan sendiri-sendiri terhadap agama, melainkan terdapat hakikat-hakikat dan banyak jalan dan benar untuk sampai kepada keselamatan dan kebahagiaan.

Pandangan seperti ini sama sekali tidak sejalan dengan agama Islam yang merupakan himpunan pokok keyakinan dan cabang-cabang amalan, fikih dan akhlak.[2] Namun demikian Islam berbicara tentang pluralism (kejamakan) dan pluralisme (kejamakan) itu berada pada tataran perbuatan yaitu bersikap moderat dengan orang-orang yang jauh dari hakikat Islam. Dengan kata lain, orang-orang yang tidak menerima Islam itu terdiri dari dua kelompok:

1.     Kelompok yang secara teknis dikenal sebagai jahil muqasshir dan kafir. Artinya Islam telah sampai kepada mereka dan memahami hakikatnya namun karena sikap keras kepala dan membangkang mereka tidak siap menerima kebenaran. Orang-orang seperti ini adalah kafir penentang dan layak mendapatkan azab dan abadi dalam neraka. Lantaran mereka mengenal hak dan hakikat namun mengikuti hawa nafsunya menentang hak dan hakikat itu dengan sengaja dan ilmu yang dimiliknya. Kelompok seperti ini sebenarnya dapat menjadi orang-orang selamat. Meski secara lahir berperilaku baik, karena menutupi kebenaran dan menentang serta bersikap keras kepala terhadap hakikat, sejatinya mereka telah menutup gerbang keselamatan bagi diri mereka sendiri. Sebagai kesimpulannya mereka memilih tempatnya sendiri.

2.     Kelompok yang secara teknis disebut sebagai jahil qâshir. Artinya Islam atau pesan Islam tidak sampai kepada mereka atau tidak sempurna dan tidak faktual disampaikan kepada mereka. Anggapan mereka bahwa Islam berada sejejeran dengan agama-agama India, China sebagaimana anggapan orang-orang Yahudi dan Kristen.

Jelas bahwa kelompok ini baik yang hidup di negeri yang sangat jauh atau di benua Eropa dan Amerika dan tempat peradaban, karena mereka tidak bersalah atas ketidakimanan mereka maka mereka tidak akan terperosok dalam azab neraka. Karena azab neraka yang menimpa para pendosa akibat dari perbuatan mereka. Pesan Islam dan kebenarannya tidak sampai kepada mereka atau disampaikan secara keliru atau berbeda dengan kenyataan yang ada, sehingga mereka tidak memiliki ilmu terhadap kebenaran agama Islam. Mereka tidak menerima Islam bukan karena kesalahan mereka sehingga tergolong sebagai para pendosa.

Amat disayangkan sedemikian banyak anti-propaganda yang dilancarkan melawan Islam yang menimpa orang-orang yang bepikir bebas dan pencari kebenaran sehingga mereka tidak dapat membedakan antara kebenaran dan kebatilan.

Kenyataannya adalah bahwa meski dengan pelbagai kemajuan materi namun manusia dari sisi spiritual sangat terbelakang. Faktor utama atas petaka ini adalah para penguasa arogan dunia, media-media propaganda dan seni dengan segala kekuatan yang dimiliki berada pada tataran mengganti dan menyelewengkan kebenaran. Karena itu, kebanyakan orang bahkan yang hidup pusat-pusat peradaban sama sekali tidak ada informasi tentang Islam dan mazhab Ahulbait. Dan yang lebih buruk dari itu, mereka disuguhkan informasi-informasi tidak benar tentang Islam sedemikian sehingga agama kasih sayang, cinta dan keadilan diperkenalkan sebagai agama kekerasan dan tirani.

Sesuai dengan pandangan Islam, orang-orang seperti ini apabila bersikap jujur kepada agama dan ajarannya – yang bersandar pada fitrah – misalnya tidak berdusta dan tidak melakukan perbuatan-perbuatan anti kemanusiaan maka mereka tergolong sebagai orang-orang selamat dan berharap pada rahmat Tuhan Yang Mahakuasa. Masalah ini juga berlaku bagi ilmuan-ilmuan monotheis dan mengenal Tuhan yang tidak mengenal Islam dengan baik karena diinformasikan secara keliru atau seperti Ahlusunnah yang tidak mengenal dengan baik kebenaran Ahlulbait.

Kesimpulannya bahwa setiap orang yang tidak sampai kebenaran kepadanya dan ia juga tidak bersalah (muqasshir) dalam kebenaran ini maka ia tidak layak menjadi penghuni neraka lantara neraka adalah tempat para pendosa bukan bagi orang-orang yang tidak mengetahui kebenaran.[3] [IQuest]



[1]. Ushûl Kâfi, jil. 1, hal. 25, Hadis 22, kitab Aql wa Jahl.

[2]. Untuk pembahasan detil tentang Pluralisme Agama, silahkan lihat, Fashl Nâme Kitâb-e Naqd, No. 4, Paiiz, 86, Pluralism-e Dini wa Takatssur Gerâi, khusunya wawancara dengan Dr. Legenhausen dengan judul, “Mafhum-e Nubuwat ra Kharab Nakunim” dan artikel “Ayatullah Jawadi Amuli wa Pluralism-e Dini.” Abdullah Nashri, Yaqin-e Gumsyude, Intisyarat-e Surusy, wawancara dengan Hadi Shadiqi, hal-hal. 319-327.  

[3]. Muthahhari, Adl Ilahi, Intisyarat-e Islami, Teheran, Bag. 8, hal-hal. 327-319, Kitâb-e Naqd, artikel “Kafir Musalman wa Musalman-e Kafir,” Muhammad Hasan Qaramaliki.  

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259741 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245549 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229460 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214227 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175554 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170935 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167330 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157403 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140254 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133494 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...