Advanced Search
Hits
10466
Tanggal Dimuat: 2007/01/28
Ringkasan Pertanyaan
Apakah manusia-manusia pertama yang berdiam di goa adalah manusia-manusia yang berasal dari generasi Nabi Adam?
Pertanyaan
Apakah manusia-manusia pertama yang berdiam di goa adalah manusia-manusia yang berasal dari generasi Nabi Adam?
Jawaban Global

Memilih gunung-gunung dan goa-goa sebagai tempat tinggal yang dilakukan manusia-manusia pertama dari generasi Nabi Adam juga ditegaskan dalam al-Quran. Namun terkait dengan adanya manusia-manusia lain sebelum Nabi Adam As, terdapat banyak bukti dan kehidupan manusia-manusia purbakala di goa-goa. Bukti-bukti ini adalah bukti-bukti yang tidak dapat diingkari. Karena itu, prasasti-prasasti dan peninggalan-peninggalan bersejarah yang terdapat di goa-goa atau jalan-jalan lainnya harus dibuktikan. Prasasti-prasasti itu berhubungan dengan zaman apa?

Bagaimana pun jelas bahwa sejarah penciptaan Nabi Adam tidak kembali hingga masa-masa yang sangat jauh.

Jawaban Detil

Untuk memperoleh jawaban kiranya Anda perlu memperhatikan beberapa poin berikut:

  1. Terdapat banyak bukti bahwa sebelum Nabi Adam, Bapak Manusia (Abu al-Basyar), terdapat manusia-manusia yang hidup dan tidak berasal dari keturunan Nabi Adam.

Allamah Thabathabai berkata, “Ayat 3 surah al-Baqarah (2) menengarai bahwa sebelum penciptaan Adam As terdapat manusia-manusia yang hidup dimana para malaikat dengan ingatan pikiran mereka tentang manusia, bertanya kepada Allah Swt, “Apakah Engkau akan menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan di dalamnya dan menumpahkan darah.”[1]

Dalam kitab Tauhid Shaduq juga diriwayatkan dari Imam Shadiq As bahwa beliau bersabda, “Kalian mengira bahwa Allah Swt tidak menciptakan manusia lain selain kalian. Sebaliknya (Allah Swt) menciptakan ribuan ribuan Adam dimana kalian adalah generasi terakhir Adam dari generasi-generasi Adam (lainnya).[2]

  1. Prasasti-prasasti dan peninggalan-peninggalan yang ditemukan dalam goa-goa dapat membuktikan bahwa manusia-manusia dari generasi masa kini juga dulunya menghuni goa-goa.[3] Namun apakah semua indikasi dan tanda-tanda ini berhubungan dengan manusia-manusia yang berasal dari generasi yang hidup dalam goa-goa atau berhubungan dengan manusia-manusia sebelum generasi ini. Hal ini adalah sesuatu yang harus ditetapkan dan dibuktikan.[4] Hanya saja secara lahir yang dapat disimpulkan dari ayat-ayat al-Quran bahwa generasi-generasi yang ada sekarang berasal dan berujung pada Nabi Adam As dan istrinya.[5]

Misalnya Allah Swt berfirman, “Hai anak cucu Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua orang tuamu dari surga.” (Qs. Al-A’raf [7]:27)

Kita tahu bahwa al-Quran merupakan sebuah kitab yang diperuntukkan bagi seluruh umat manusia dan seruannya kepada seluruh manusia. Atau pada ayat lainnya, Allah Swt berfirman, “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan darinya Allah menciptakan istrinya; dan dari keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu.” (Qs. Al-Nisa [4]:1)

 

Berdasarkan hal ini; apabila prasasti yang ditinggalkan di goa-goa dapat dipahami sejarahnya dan berhubungan dengan periode-periode hingga jutaan tahun silam, maka harus dikatakan bahwa prasasti peninggalan ini tidak berhubungan dengan manusia zaman sekarang karena nampaknya kisah penciptaan Nabi Adam As tidak sampai berusia lebih dari 7000 tahun lamanya hingga hari ini.[6]

Namun apabila berhubungan dengan sejarah setelah masa ini, bukan mustahil kita mengatakan bahwa prasasti-prasasti dan peninggalan-peninggalan ini tidak berasal dari manusia-manusia penghuni goa dan manusia-manusia dari generasi Adam As juga hidup di dalam goa.

Dengan melakukan perbandingan kerangka bangunan masa kini dan kerangka bangunan masa lalu akan membimbing kita bahwa pada masa-masa dahulu, proses pembangunan rumah dilakukan lebih sederhana dan bahkan kehidupan generasi-generasi pertama manusia menggunakan rumah-rumah yang sangat sederhana atau menggunakan atap-atap gunung-gunung atau goa-goa yang terdapat di sekeliling mereka untuk menjaga diri mereka dari bahaya dingin, panas dan serangan hewan-hewan, mengingat tiadanya fasilitasi pembangunan rumah pada waktu itu. Hal ini merupakan suatu hal yang wajar sebagaimana hal ini juga disinggung dalam al-Quran.

Al-Quran menyatakan. “Dan Allah menjadikan bagimu tempat bernaung dari apa yang telah Dia ciptakan, dan Dia jadikan bagimu tempat-tempat berlindung di gunung-gunung” (Qs. Al-Nahl [16]:81) “aknân” (gunung-gunung) adalah kata jamak “kan” (yang bertimbangan jan) bermakna media untuk menutupi, menjaga dan meyimpan. Atas dasar itu tempat-tempat persembunyian, goa-goa dan tempat-tempat berlindung yang terdapat di goa-goa disebut sebagai aknan.

Di sini kita lihat dengan jelas bahwa goa-goa dan tempat-tempat berlindung di gunung-gunung itu disebutkan sebagai karunia yang berharga dan diperhitungkan.[7]

Bertempat tinggal dan berdiam dalam goa-goa serta pada kedalaman gunung-gunung bahkan setelah manusia dapat menciptakan industri pembangunan rumah di antara sebagian kaum pada generasi-generasi setelahnya, merupakan suatu hal yang lumrah dan pertanda peradaban. Hal ini sebagaimana dilaporkan dalam al-Quran tentang sebuah kaum yang mengukir gunung-gunung sebagai rumah-rumah mereka dan mereka tinggal di dalamnya.[8]

Dengan demikian, boleh jadi para penghuni goa adalah manusia-manusia yang berasal dari generasi Nabi Adam dan tidak ada masalah kita mengatakan demikian. [IQuest]

 


[1]. Terjemahan Persia al-Mizân, jil. 4, hal. 223.  

[2]. Ibid, hal. 231.  

[3]. Sebagian orang yang meyakini bahwa para penghuni goa adalah manusia-manusia yang berasal dari generasi sekarang ini merupakan sebuah hal yang pasti. Dairat al-Ma’arif Nu’, jil. 4, hal. 331.

[4]. Terjemahan Persia al-Mizân, jil. 4, hal. 223.

[5]. Ibid.

[6]. Untuk telaah lebih jauh silahkan lihat, Indeks: Usia Manusia dalam Perspektif al-Quran, Pertanyaan 701.

[7]. Silahkan lihat, Tafsir Nemune, jil. 11, hal. 346.

[8]. Silahkan lihat “Dan kamu pahat sebagian dari gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah.” (Qs. al-Syu’ara [26]:149)

 

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259714 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245531 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229437 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214211 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175532 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170921 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167301 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157383 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140230 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133482 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...