Advanced Search
Hits
12491
Tanggal Dimuat: 2013/11/27
Ringkasan Pertanyaan
Bagaimana penafsiran irfani ayat 12 surah al-Fusshilat itu?
Pertanyaan
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuhu. Saya mohon penjelasan tafsir secara mendalam surah Fussilat (41) ayat 12 berdasarkan Irfan dan dengan referensi Ahlulbait. Terimakasih.
Jawaban Global
Pada ayat yang menjadi obyek pertanyaan kita membaca,
«فَقَضاهُنَّ سَبْعَ سَماواتٍ فی‏ یَوْمَیْنِ وَ أَوْحى‏ فی‏ کُلِّ سَماءٍ أَمْرَها
وَ زَیَّنَّا السَّماءَ الدُّنْیا بِمَصابیحَ وَ حِفْظاً ذلِکَ تَقْدیرُ الْعَزیزِ الْعَلیم»
 
 “Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan (batu-batu meteor dari kejahatan setan). Demikianlah ketentuan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.”
Di samping makna lahir ayat yang tentu saja tetap patut mendapat perhatian, juga terdapat penafsiran batin atau irfani atas ayat di atas:
  1. Faqadhâhunna sab’a samâwât (Maka Dia menjadikannya tujuh langit): Yang dimaksud dengan tujuh langit adalah tingkatan langit manusia atau lathaif tujuh jenis hati manusia.[1] Terkait dengan hati tujuh lapisan sedemikian diyakini sehingga tingkatan ketujuhnya, hubb al-qalb yaitu batin qalbu yang merupakan lokus tajalli, penyingkapan dan tempat rahasia-rahasia dan turunnya cahaya-cahaya spiritual.[2] Namun sebagian ahli tafsir menafsirkan bahwa tujuh langit itu sebagai batin tujuh jenis dan batin tujuh jenis itu adalah fakultas batin, nafs, qalb, sir, ruh, khafa dan haq.” Mereka berkata bahwa ketujuh jenis batin ini adalah identitas setiap orang.[3]
  2. Fi yaumain (dalam dua masa): Terdapat beberapa makna irfani yang telah dijelaskan terkait dengan redaksi ayat ini:
  1. Hari pembentukan, pengadaan dan penjadian atau hari pengaturan-pengaturan (mudabirrat)  dan hari mujarradat.[4]
  2. Yaumain artinya adalah hari terpancarnya cahaya primordial Ilahi atas langit-langit dan hari terbitnya matahari atas langit-langit tersebut.[5]
  3. Dengan memperhatikan penafsiran tujuh langit sebagai tujuh tingkatan batin manusia maka yang dimaksud dengan dua hari ini adalah dua bulan terakhir masa kehamilan.[6]
 
  1. Wa awha fi kulli samain amrahâ (Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya): Mewahyukan bermakna memberikan emanasi ilmu baik dengan perantara atau tanpa perantara malaikat. Namun karena berkaitan dengan hal-hal non material, ilmu adalah identik dengan zat, maka arti dari emanasi ini adalah penciptaan non materi tersebut dengan sifat ilmu.[7] Hal-hal yang diwahyukan ini adalah khazanah-khazanah rahasia dan lathâif cahaya-cahaya Ilahi serta hakikat-hakikat takdirnya yang tidak diketahui semua orang dan hanya orang-orang seperti malaikat, para nabi dan wali Ilahi mengetahui sebagian darinya.[8] Demikian juga disebutkan bahwa urusan-urusan yang telah diwahyukan ke pelbagai tingkatan langit batin manusia adalah amalan-amalan (a’mâl), pemahaman-pemahaman (idrâkât), penyingkapan-penyingkapan (mukasyafât), penyaksian-penyaksian (musyahâdat), hubungan-hubungan lekat (muwâshalât), cengkerama-cengkerama penuh kemesraan (munaghiyât) dan manifestasi-manifestasi (tajalliyât).[9]
  2. Wa zayyannâ al-samâ al-dunyâ bimashâbih wa hifzhan (Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan (batu-batu meteor dari kejahatan setan).
Terkait dengan redaksi ayat mulia ini juga terdapat penafsiran irfani yang telah dijelaskan sebagaimana berikut:
Pertama: Sebagaimana Allah Swt menghiasi bumi dengan para nabi dan wali, Allah Swt juga menghiasi langit-langit dengan bintang-bintang cemerlang. Demikian juga hati para arif dengan cahaya surya tajalli sifat Ilahi dan dengan bintang-bintang rahasia-rahasia malakut dan jabarut.[10]
Kedua:  Dalam menjelaskan ayat ini terdapat sebuah penafsiran yang disandarkan kepada Imam Shadiq As, “Panca indra dan anggota batin orang-orang beriman kami indahkan dengan pelayanan mereka terhadap sesama.”[11]
Ketiga: Ibnu Atha dalam menjelaskan ayat ini berkata, “Hati orang-orang beriman kami hiasi dengan cahaya makrifat dan menjadikannya sebagai pelita hidayah dan cahaya tauhid (bagi semesta).[12]
Keempat: Allah Swt menghiasi hati-hati dengan cahaya-cahaya dimana cahaya-cahaya itu adalah: cahaya akal, cahaya pemahaman, cahaya ilmu, cahaya yakin,cahaya makrifat dan cahaya tauhid.[13]
Kelima: Langit dunia ini dipandang sebagai akal yang merupakan bagian batin terdekat dengan hati manusia yang terjaga dengan perantara cahaya-cahaya argumentasi dan demonstrasi dari setan-setan fantasi dan ilusi.[14]
 
  1. “Dzalika taqdir al-‘aziz al-‘alim (Demikianlah ketentuan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui): Dia adalah Tuhan yang Mahaperkasa yang tiada seorang pun dapat menaklukkannya dan menjadi penghalang pelbagai pengaturan-Nya. Demikian juga Dia adalah Tuhan yang Mahamengetahui dan tiada sesuatu apa pun yang tidak diketahuinya khususnya hal-hal yang berkaitan dengan pelbagai kemaslahatan kerajaan-Nya.[15] [iQuest]
 

[1]. Sultan Muhammad Gunabadi, Tafsir Bayân al-Sa’âdah fi Maqâmât al-‘Ibâdah, jil. 4, hal. 33, Muassasah al-A’lami Mathbu’at, Beirut, Cetakan Kedua, 1408 H.  
[2]. Ismai Haqqi Buruswi, Tafsir Ruh al-Bayân, jil. 8, hal. 238, Dar al-Fikr, Beirut, Cetakan Beirut, Tanpa Tahun.  
[3]. Ibnu ‘Arabi, Tafsir Ibnu ‘Arabi, Ta’wilât Abdurrazzaq, Riset Samir Mustafa Rubab, jil. 2, hal. 220, Dar Ihya al-Turats al-‘Arabi, Beirut, Cetakan Pertama, 1422 H.  
[4]. Tafsir Bayân al-Sa’âdah fi Maqâmât al-‘Ibâdah, jil.4, hal. 33.  
[5].  Ruzbihan Baqli Syirazi, Tafsir ‘Arâis al-Bayân fi Haqâiq al-Qur’ân, Riset oleh Ahmad Farid al-Mazidi, jil. 3, hal. 245, Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah, Beirut, Cetakan Pertama, 2008 M.
[6].  Tafsir Ibnu ‘Arabi, jil. 2, hal. 221.  
[7]. Tafsir Bayân al-Sa’âdah fi Maqâmât al-‘Ibâdah, jil. 4, hal. 33.  
[8]. Tafsir ‘Arâis al-Bayân fi Haqâiq al-Qur’ân, jil. 3, hal. 245.   
[9]. Tafsir Ibnu ‘Arabi, jil. 2, hal. 221.  
[10]. Tafsir ‘Arâis al-Bayân fi Haqâiq al-Qur’ân, jil. 3, hal. 245.  
[11]. Tafsir yang disandarkan kepada Imam Ja’far Shadiq, Tafsir Imam Ja’f’ar al-Shadiq As,  jil. 1, hal. 53, Markaz Nasyr Danesygahi, Teheran, Cetakan Pertama, 1369 S.
[12]. Ibid, hal. 177.  
[13]. Abu al-Qasim  Abdul Karim Qusyairi, Lathâif al-Isyârat, Riset oleh Ibrahim Busaini, jil. 2, hal. 611, al-Haiat al-Mishriyyah al-Ammah lil Kitab, Mesir, Cetakan Ketiga, 1981 M.  
[14]. Tafsir Ibnu ‘Arabi, jil. 2, hal. 220-221.  
[15]. Sayid Muhammad Husain Thabathabai, al-Mizân fi Tafsir al-Qur’ân, jil.7, hal. 288, Daftar Intisyarat Islami, Qum, Cetakan Kelima, 1417 H.
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259832 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245600 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229506 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214292 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175602 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170982 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167400 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157460 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140312 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133540 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...