Advanced Search
Hits
7725
Tanggal Dimuat: 2010/10/21
Ringkasan Pertanyaan
Apa yang dimaksud dengan marjaiyyah dan taklid? Bukankah taklid (meniru-niru) sebuah perbuatan yang tercela?
Pertanyaan
Apa yang dimaksud dengan marjaiyyah dan taklid? Bukankah taklid (meniru-niru) sebuah perbuatan yang tercela?
Jawaban Global

Marjaiyyah bermakna (sebuah institusi yang) mengeluarkan fatwa dan merupakan satu terma teknis fikih.  Kebalikan dari makna ini adalah taklid. Dalam terma fikih taklid adalah merujuknya seorang non-ahli, pada satu persoalan keahlian, kepada seorang ahli dan spesialis yang dalam hal ini adalah marja taklid. Mengingat bahwa seorang non-ahli harus merujuk kepada seorang ahli dalam masalah-masalah spesialiasi dan keahlian maka sudah barang tentu hal ini sepenuhnya dapat diterima dan masuk akal.

Jawaban Detil

Marjaiyyah bermakna (sebuah institusi yang) mengeluarkan fatwa dan merupakan satu terma teknis fikih. Kebalika dari makna ini adalah taklid. Dalam terma fikih taklid adalah merujujknya seorang non-ahli, pada satu persoalan keahlian, kepada seorang ahli yang dalam hal ini adalah marja taklid.  Artinya kapan saja seseorang itu menjadi seorang marja maka yang lainnya adalah mukallidnya. Karena itu, untuk mengurai makna marjaiyyah mau tidak mau kita harus menjelaskan apa yang dimaksud dengan taklid.

Taklid dalam bahasa kita memiliki konotasi negatif yang mengisahkan tentang seseorang yang mengikuti orang lain tanpa dalil. Iqbal dalam sebuah syair, yang dinukil dari Rumi, dalam menyoroti makna negatif taklid bersenandung,

Manusia bertaklid mengikut arah angin

Semoga laknat terkirim untuk taklid seperti ini

Adapun dalam terma fikih yang dimaksud dengan taklid adalah merujuknya seorang non-ahli, dalam sebuah urusan spesialiasi dan keahlian kepada seorang ahli (marja). Atas dasar ini, berbeda dengan makna pertama yang tertolak dan tercela dalam pandangan akal. Makna yang kedua dapat diterima sepenuhnya dan masuk akal. Dalil terpenting bolehnya taklid dalam urusan agama adalah poin rasionalnya ini bahwa manusia non-ahli harus merujuk kepada seorang ahli dalam pelbagai urusan keahlian.  Kebanyakan dalil-dalil literal taklid bersandar pada ayat seperti, “fas’alû ahla al-dzikr in kuntum lâ ta’lamun” (Bertanyalah kepada orang-orang berilmu jika engkau tidak mengetahui, Qs. Al-Nahl [16]:41). Bertanya sesuatu yang tidak diketahui kepada orang yang mengetahui merupakan sesuatu yang diterima oleh orang-orang berakal di manapun mereka berada.

Dengan deskripsi seperti ini, marja’ adalah seorang juris, yang memiliki keahlian dan spesialisasi dalam fikih serta mempunyai kemampuan melalukan praktik inferensi (istinbâth) hukum-hukum Ilahi dari sumber-sumber syariat.

 

Literatur utama untuk telaah lebih jauh:

Mahdi Hadawi Tehrani, Wilâyat wa Diyânat, Muassasah Farhanggi Khane-ye Kherad, Cetakan Kedua, 1380 S.

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259817 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245592 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229496 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214282 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175594 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170969 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167388 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157454 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140302 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133532 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...