Carian Terperinci
Pengunjung
39733
Tarikh Kemaskini 2012/11/20
Ringkasan pertanyaan
Dapatkah Anda jelaskan ciri-ciri rasm al-Usmani itu apa saja?
soalan
Dapatkah Anda jelaskan ciri-ciri rasm al-Usmani itu apa saja?
Jawaban Global

Utsman Thaha adalah kaligrafer (khattât) terkenal dari Suriah yang hidup pada abad kontemporer. Naskah kaligrafinya memiliki banyak keunggulan seperti keteraturan, harmoni, tulisan yang sangat indah, dan tetap memperhatikan kaidah-kaidah rumit tajwid.

Jawaban Detil

Seni dan keahlian menulis tidak begitu memiliki akar sejarah dalam dunia Arab yang baru memeluk Islam. Mereka yang tergolong sebagai Ahlulkitab (Kristen atau Yahudi) juga tidak memiliki pengalaman yang cukup dalam menulis; karena itu usaha para penulis wahyu difokuskan hanya untuk menulis al-Quran dan tidak lebih dari itu; seperti seni kaligrafi dan lain sebagainya tidak dapat dijumpai.

Salah satu sebab utama dari tiadanya perhatian terhadap seni kaligrafi seperti ini adalah ketidaktahuan orang-orang Arab terhadap seni ini, khususnya volume pekerjaan-pekerjaan lainnya yang belum dilakukan sangat banyak sehingga tidak menyisakan waktu bagi mereka untuk memikirkan aktifitas-aktifitas seperti kaligrafi atau menulis indah huruf-huruf Arab.

Di samping beberapa kekurangan ini, tulisan-tulisan pada masa itu, berhadapan dengan beberapa persoalan lainnya, seperti bahwa tulisan-tulisan tersebut tidak memiliki tanda baca seperti titik, baris dan harakat. Meski hal ini tidak menjadi penghalang bagi mereka dalam membaca al-Quran; karena pada masa-masa awal kedatangan Islam, kebanyakan kaum Muslimin adalah orang-orang yang berbahasa Arab dan tidak sedikit dari mereka menghafal ayat-ayat atau bahkan seluruh al-Quran. Pada umumnya mereka akrab dan familiar dengan al-Quran; karena itu mereka tidak bermasalah dalam membaca al-Quran. Artinya mereka dapat mengenali dengan baik huruf-huruf dan kata-kata, baik bentuk, harakat, kondisi-kondisi huruf dengan memperhatikan indikasi setiap kalimat yang ada sehingga mereka dapat membacanya dengan baik dan benar.[1] Sebagaimana pada pada sebagian bahasa seperti bahasa Persia yang pada mulanya disertai dengan tanda baca, namun setelah itu, ditulis dan dibaca tanpa tanda baca.

Jenis tulisan disebabkan oleh masalah-masalah yang disebutkan di atas dan seiring dengan kemajuan Islam di kalangan kaum-kaum lainnya, memerlukan perbaikan yang pada akhirnya setelah berlalunya beberapa dekade terjadi perubahan serius pada tulisan-tulisan berbahasa Arab sehingga kekurangan-kekurangan ini dapat teratasi.

Dalam sebuah pandangan global, perbedaan jenis tulisan pada masa itu dengan tulisan Arab pada masa sekarang ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

  1. Tulisan-tulisan pada masa itu, tidak memiliki titik, baris dan tanda baca. Tipologi tulisan Arab seperti ini pada masa itu dapat kita saksikan pada manuskrip-manuskrip kuno berbahasa Arab pada hari ini.
  2. Kebanyakan huruf, khususnya huruf-huruf alif belum lagi ditulis; seperti kata-kata seperti al-rahmân (الرحمان), al-‘âlamîn (العالمین), mâlik (مالک), shirât (صراط) yang ditulis dalam bentuk “al-rahman (الرحمن), al-‘alamîn (العلمین), malik (ملک), shirat (صرط).”
  3. Sebagian huruf ditulis sama dengan bentuk huruf laiinnya; seperti alif pada kata-kata “shalat (صلاة), zakat (زکاة), hayat (حیاة),…” ditulis dengan menyertakan huruf wâw; seperti shalat (صلوة), zakat (زکوة), hayat (حیوة) atau alif pada kata-kata seperti idrâk (ادراک), dhuhâhâ (ضحاها), yagsyâhâ (یغشاها) yang ditulis dalam bentuk ya (یاء); idrak (ادریک), dhuhahâ (ضحیها), yagsyâha (یغشیها).
  4. Sebagian huruf dalam bentuk tambahan yang ditulis pada pelafalan; seperti pada kata-kata, “yad’un (یدعون), yatlu (یتلو), miat (مئة), ji (جی‏ء), lisyai (لشی‏ء)…. Yang ditulis dalam bentuk huruf alif tambahan seperti “yad’un (یدعون), yatlû (یتلوا), miata (مائة), jaa (جای‏ء), lisyai (لشای‏ء) atau waw pada kalimat ulaika (اولئک), awla (اولی), ulu (اولوا) yang ditulis dalam bentuk tambahan pada pelafalan.[2]

 

Seiring dengan berlalunya waktu, banyak penulis indah dan kaligrafer yang bermunculan dan mereka mulai menulis al-Quran. Sebagian dari mereka pada masanya juga memperoleh ketenaran atas karya seni kaligrafi.

Dewasa ini, kaligrafer dan penulis indah (khattath) besar Suriah, Usman Thaha adalah sosok yang sangat tenar dalam menulis indah dan kaligrafi, meski dengan adanya sebagian kritikan yang dialamatkan kepadanya, namun disebabkan oleh sebagian privilij dan juga dukungan finansial negara-negara Arab seperti Arab Saudi di dunia Islam, sehingga khat dan rasm Usman Thahai ini mendulang ketenaran dan kemasyhuran.

Sebelum membahas tentang Usman Thaha dan naskahnya, kiranya kita perlu mengingat bahwa dalam pembahasan ini, terdapat dua terma dan penyebutan yang mirip-mirip satu sama lain dan masing-masing memiliki makna khusus. Pertama mushaf Usmani,[3] penyebutan ini terkait dengan pengumpulan al-Quran yang dilakukan oleh Usman bin Affan dan naskah yang dikumpulkannya serta ditulis dengan khat khusus disebut sebagai mushaf Usmani yang juga  memiliki para penentang serius.[4]

Terma dan penyebutan lainnya adalah Quran Usman Thaha yang berkenaan dengan tulisan al-Quran yang ditulis oleh seseorang bernama Usman Thaha yang menjadi obyek bahasan kita sekarang ini.

Usman Thaha adalah salah seorang kaligrafer (khattâth) tenar berkebangsaan Suriah yang hidup pada masa sekarang ini. Naskah tulisannya memiliki beberapa keungulan di antaranya adalah sebagai berikut:

  1. Pada naskah Usman Thaha, di akhir setiap halaman disertai dengan akhir ayat, sedemikian pada akhir setiap halaman tidak tersisa setengah ayat pun dan berakhir pada ujung halaman tersebut. Di samping itu, telah diupayakan dalam satu nazhm (keteraturan) khusus, dimana setiap juz al-Quran ditempatkan dalam dua puluh halaman yang dalam hal ini naskah Usman Thaha berhasil melakukannya.
  2. Khat yang digunakan adalah khat yang sangat indah dan memiliki harmoni. Khat Usman Thaha seperti ini juga semakin menambah keunggulan karyanya dan jenis nazhm tulisannya juga telah diterapkan dalam penulisan.
  3. Menjaga prinsip dan hal-hal rumit dan subtil tajwid dalam naskah ini, adanya harakat, tanda baca, baris sangat berpengaruh dalam membaca secara baik dan benar al-Quran. Perbedaan dalam menulis sebagian kata yang menyoroti masalah-masalah akurat bacaan adalah salah satu keunggulan penting khat Usman Thaha ini.

Namun harap dicatat bahwa ketiga keunggulan khat Usman Thaha yang ditulis di atas tidak menafikan kritikan-kritikan yang dilontarkan terhadap khat Usman Thaha ini. [iQuest]

 


[1]. Sayid Mahdi Saif, Târikhce Rasm al-Khath Qur’ân wa Sair Tahawwul-e Ân, Majallah Rusyd Âmuzesy Ma’ârif Islâmi, Bahar 1380, No. 44, hal. 14-15.  

[2]. Ibid, hal. 14.  

[3]. Terdapat penyebutan lainnya dari makna ini seperti Rasm al-Mushhaf, al-Rasm al-Utsman dan lain sebagainya.

[4]. Silahkan lihat, beberapa indeks terkait, Pengumpulan al-Quran, Pertanyaan 5028, Pengumpulan al-Quran oleh Rasulullah Saw, Pertanyaan 1625.

 

Terjemahan pada Bahasa Lain
Opini
Bilangan komen 0
Sila masukkan nilai
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Sila masukkan nilai
Sila masukkan nilai

Kategori

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Apakah Nabi (s.a.w) mati syahid?
    12577 تاريخ بزرگان 2011/05/10
    Banyak dalil yang termaktub dalam kitab-kitab hadis dan sejarah, baik Syiah atau pun Sunni yang menegaskan hal ehwal kesyahidan Nabi (s.a.w) akibat diracun. Namun noktah berikut ini juga harus diperhatikan bahawa apabila kesyahidan kita definisikan dengan makna terbunuh di jalan Allah dan rasul sebagaimana yang dijelaskan dalam al-Qur’an, ...
  • Dimanakah letak kebahagiaan dan kesempurnaan manusia?
    14006 Akhlak Teori 2011/01/01
    Jawapan lengkap untuk pertanyaan ini berada dalam ruang lingkup jawapan terhadap dua pertanyaan asasi berikut ini:1.     Apa erti kebahagiaan? Apakah kebahagiaan tersebut terpisah dari kesempurnaan atau tidak?
  • Apakah agama itu satu atau banyak?
    8088 Teologi Baru 2013/01/08
    Jikalau maksud agama ialah sekumpulan akidah, akhlak, undang-undang dan peraturan yang diturunkan daripada Allah (s.w.t) kemudian disampaikan kepada orang ramai dengan perantara para nabi, maka dalam bentuk ini semua agama merupakan sebuah perkara yang satu. Perbezaan di antara agama dalam arahan-arahan juzuknya hanyalah perubahan yang selaras dengan ...
  • Mengapa nama para Imam Maksum (a.s) tidak disebut secara jelas dalam Al-Qurʻan?
    10766 Teologi Klasik 2012/03/08
    Hendaklah kita sedari walaupun nama para Imam Maksum (a.s) tidak ditampilkan secara jelas di dalam Al-Qurʻan, namun sabda-sabda Nabi (s.a.w) telah menyebut secara terang-terangan nama para Imam Maksum (a.s) khususnya Ali bin Abi Talib (a.s) di mana beliau adalah miṣdāq (eksternal) jelas bagi hadis Al-Ghadīr; iaitu pengumuman ...
  • Apakah yang menjadi piawaian dalam permasalahan yang berkaitan dengan kalam?
    7243 Teologi Klasik 2010/11/14
    Pertanyaan Ini Tidak Mempunyai Jawapan Lengkap. Sila Klik Kategori Jawapan Detail. ...
  • Apakah syurga dan neraka sekarang ini wujud?
    18661 Teologi Klasik 2011/04/19
    Menurut ayat dan riwayat, syurga dan neraka yang dijanjikan, sekarang ini ada kewujudannya. Dan pada hari kiamat kelak ia akan ditunjukkan secara sempurna dan manusia akan ditempati di kediaman abadinya masing-masing, sesuai dengan amal perbuatan, keyakinan, dan keikhlasan mereka. Terdapat sudut lain yang dapat digambarkan (tentang syurga dan ...
  • Sandaran (sanad) dua ayat terakhir dari surah at-Taubah dan peristiwa di dalamnya?
    31688 Tafsir 2010/12/29
    Secara umum yang dimaksud dengan "sanad" dari soal yang diajukan sangat tidak jelas dan masih kabur. Dan zahirnya pertanyaan begini tidak memiliki jawapan khusus. Namun boleh jadi tujuan dari pengajuan pertanyaan tersebut adalah ingin memahami sebab-sebab penurunan ayat tersebut (sya'n an-nuzul) atau penafsiran dari ayat yang dimaksudkan. Atau ...
  • Apakah telaga kautsar itu?
    16914 Tafsir 2011/07/21
    Kata "kautsar" mempunyai erti kebaikan yang banyak dan melimpah. Dan terdapat begitu banyak contoh (mishdaq) untuk kata kautsar ini, seperti: telaga dan sungai kautsar, syafaat, nubuwwat atau kenabian, hikmah, ilmu, generasi dan keturunan yang banyak.Kautsar memiliki dua mishdaq (wujud), iaitu mishdaq ...
  • Seorang pesakit untuk mendapatkan kesembuhan apakah harus merujuk kepada seorang dokter, atau harus memakan turbah Sayid al-Syuhada Imam Husain a.s. atau memanjatkan doa?
    8181 Teologi Klasik 2011/01/01
    Ketiga-tiga perkara ini, masing-masing boleh menjadi faktor sebab yang berbeza untuk  menyembuhkan pesakit dan ia juga boleh bergabung (di dalam menyembuhkan). Akan tetapi sebaiknya doa (hubungan dengan Tuhan dan permintaan langsung kepada-Nya) terjadi dengan seluruh perbuatan kita, diantaranya ia disertai dengan salah satu dari kedua-dua (berubat ...
  • Apakah peranan perantara (wasilah) dalam mendekatkan diri kepada Allah (s.w.t)?
    21199 Teologi Klasik 2013/02/16
    Wasilah (perantara) memiliki makna yang sangat luas di mana ia meliputi setiap pekerjaan dan setiap sesuatu yang menyebabkan pendekatan kepada Tuhan. Alam semesta yang kita huni ini adalah alam yang berpijak di atas sistem sebab dan akibat, sebab dan musabab yang dicipta untuk memberikan petunjuk, membangunkan dan ...

Populer Hits