Advanced Search
Hits
7954
Tanggal Dimuat: 2013/11/27
Ringkasan Pertanyaan
Apa pendapat Syiah tentang riwayat yang menyatakan bahwa sepeninggal sepeninggal Rasulullah saw kekhalifahan berlangsung selama 30 tahun dan jumlah khalifah serta raja adalah 12 orang?
Pertanyaan
Tolong jelaskan pendapat Syiah tentang riwayat yang berbunyi: Kekhilafahan akan berlangsung selama 30 tahun (setelah itu) para penguasa Muslim adalah raja dan jumlah seluruh khalifah dan raja adalah 12 orang? (mengisyarahkan riwayat 12 khalifah yang disebutkan dalam kitab-kitab terpercaya Ahlusunnah)
Jawaban Global
Riwayat pertama yang berbunyi: Di tengah-tengah umatku akan berlangsung kekhalifahan selama 30 tahun dan setelah itu akan berubah menjadi kerajaan,[1] dapat dikaji dari kedua segi baik teks maupun sanad riwayatnya:
A. Kajian dari segi sanad: Pertama: hadis ini hanya diriwayatkan dari nabi Muhammad saw oleh Safinah, yang merupakan salah satu dari para sahabat, yang nama aslinya adalah Mahran bin Forugh, dan sebagian ulama menyatakan bahwa namanya adalah Najran atau Ruman.[2] Oleh karena itu hadis tersebut termasuk khabar wâhid yang tidak bisa memberikan kita kepastian akan kebenarannya.
Kedua: di tingkatan kedua dari sanad riwayat tersebut ada yang bernama Sa’id bin Jamhan Aslami, yang meski sebagian dari ulama Ahlu Sunah menganggapnya tsiqah,[3] namun orang itu mendapat banyak kritikan dari sebagian ulama lainnya. Dikatakan tentangnya bahwa hadis darinya hanya tertulis begitu saja tanpa bisa digunakan sebagai dalil.[4] Begitu pula Abu ‘Abid Ajari menukil dari Abi Dawud: Sebagian ulama menyebutnya dha’if (lemah).[5] Selain itu, hanya ada Sa’id bin Jamhan ini saja di dalam tingkatan sanad riwayat tersebut, yang dengan demikian hadis itu tergolong khabar wâhid.
B. Teks riwayat: Jika kita perhatikan teks riwayat tersebut secara seksama, kita bakal menemukan beberapa masalah yang membuat kita sulit untuk menerimanya:
1. Di sebagian kitab-kitab riwayat Ahlusunnah, di akhir riwayat tersebut dijelaskan: “Jumlah para khalifah dan raja-raja setelah mereka ada dua belas orang.”[6] Sedangkan ada banyak orang yang lebih jumlahnya dari angka yang disebut yang telah menjadi raja. Yakni riwayat tersebut tidak sesuai dengan kenyataan yang ada, dan hal itu menjadi bukti palsunya riwayat tersebut.
2. Dalam penukilan lain riwayat di atas dengan silsilah sanad yang sama, ada penggalan lebih di awal riwayat. Safinah di awal riwayat mengatakan: Rasulullah saw usai shalat subuh bertanya kepada para sahabat: “Siapa di antara kalian yang telah bermimpi semalam?” Seseorang berkata: “Aku bermimpi ada sebuah timbangan diturunkan dari langit. Aku diletakkan di satu sisi timbangan dan Abu Bakar di sisi lainnya, kemudian aku melihat aku lebih berat dari Abu Bakar.”[7] Penggalan riwayat ini menggambarkan bahwa ada orang lain yang lebih baik dan lebih utama dari Abu Bakar, padahal itu sama sekali tidak sesuai dengan keyakinan Ahlusunnah. Jadi riwayat ini susah diterima oleh kalangan Ahlusunnah sekalipun.
3. Teks hadis itu bertentangan dengan teks hadis lain dari kalangan Ahlu Sunah yang menjelaskan bahwa jumlah khaliah setelah nabi adalah 12 orang.[8] Oleh karenanya sebagian ulama Ahlu Sunah berusaha untuk menyatukan dua riwayat itu, dan mereka berkata: tidak harus dua khalifah itu silih berganti satu sama lain secara berurutan. Kemudian mereka menyebut para penguasa dan raja-raja Bani Umayah dan Bani Abbasiah termasuk dua belas khalifah tersebut.[9] Dengan apa yang mereka lakukan itu, maka orang-orang yang berkuasa setelah seratus tahun sepeninggal nabi dianggap khalifah nabi. Padahal riwayat pertama menyatakan: setelah tiga puluh tahun kekhalifahan berubah menjadi kerajaan, dan setelah itu tidak ada lagi khalifah dan kekhalifahan. Jadi hal itu bertentangan dengan riwayat pertama.
Kesimpulannya, riwayat pertama dan kedua bertentangan, sedangkan riwayat kedua lebih dapat didahulukan daripada riwayat pertama; karena tidak seperti riwayat pertama yang di tingkat pertama dan tingkat kedua silsilah sanadnya hanya ada satu orang, riwayat kedua ada dua orang di tingkat pertama silsilah sanadnya; yakni ada dua orang yang meriwayatkan hadis tersebut dari Nabi Muhammad saw, mereka adalah Abdul Malik bin ‘Amir[10] dan Jabir bin Samrah.[11] Berbeda dengan riwayat pertama yang mana sanadnya lemah, perwai riwayat ini (dua belas khalifah) terpercaya (muwatssaq), dan diakui oleh banyak ulama Ahlu Sunah secara sepakat.[12] [iQuest]
 

[1]. Nasa’i, Ahmad bin Syu’aib, al-Sunan al-Kubrâ, Riset oleh Shalbi, Hasan Abdul Mun’im, jil. 7, hal. 313, Muasasah Al-Risalah, Beirut, Cetakan Pertama, 1421 H.Q.
[2]. Mazi, Yusuf bin Zaki, Tahdzib al-Kamâl fi Asmâ’ al-Rijâl,  Riset oleh Ma’ruf, Bashar ‘Iwad, jil. 11, hal. 205, Muasasah Al-Risalah, Beirut, Cetakan Pertama, 1400 H.Q.
[3]. Muhammad bin Habban, al-Tsiqât, Riset oleh Ahmad, Sayid Syarafuddin, jil. 4, hal. 278, Dar Al-Fikr, Beirut, cetakan pertama, 1395 H.Q.
[4]. Razi, Ibnu Abi Hatim, al-Jarh wa al-Ta’dil, jil. 4, hal. 10, Dar Ihya’ Al-Turats Al-‘Arabi, Beirut, Cetakan Pertama, 1271 H.Q.
[5]. Tahdzib al-Kamâl fi Asmâ’ al-Rijâl, jil. 10, hal. 377; silahkan rujuk juga: Dzahabi, Syamsuddin Muhammad bin Ahmad, Man Tukullima fihi wa Huwa Muwatssaqun au Shalihu al-Hadits, hal. 145, Maktabah Al-Madinah, cetakan pertama, 1426 H.Q.; Ibnu Hajar ‘Asqalani, Tahdzib Al-Tadzhib, jil. 14, hal. 72, Dairatul Ma’arif Al-Nadhamiah, India, cetakan pertama, 1326 H.Q.
[6]. Muhammad bin Habban, Shahih Ibnu Habbân, jil. 15, hal. 34, Muasasah Al-Risalah, Beirut, cetakan kedua, 1414 H.Q.
[7]. Hakim Naisyaburi, al-Mustadrak ‘ala al-Shahihain, Riset oleh ‘Atha, Musthafa ‘Abdul Qadir, jil. 3, hal. 75, Darul Kutub Al-‘Ilmiah, Beirut, cetakan pertama, 1411 H.Q.
[8]. Muslim bin Al-Hajjaj, Abul Hasan Al-Qushairi Al-Naisaburi, al-Musnad al-Shahih al-Muktashar binaql al-‘Adl ‘an Aal-‘Adl ila Rasulillâh (Shahih Muslim), Riset oleh ‘Abdul Baqi, Muhammad Fu’ad, jil. 3, hal. 1453, Dar Ihya’ Al-Turats Al-‘Arabi, Beirut.
[9]. Aini, Badruddin, Umdah al-Qâri, jil. 16, hal. 74, Dar Ihya Al-Turats Al-‘Arabi, Beirut.
[10]. Baghawi Syafi’i, Husain bin Mas’ud, Syarh Al-Sunnah, jil. 15, hal. 31, hadis 4237, Al-Maktab Al-Islami, Damisq, Beirut, cetakan kedua, 1403 H.
[11]. Shahih Muslim, jil. 3, hal. 1453.
[12]. Syarh al-Sunnah, hal. 31.
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259741 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245549 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229460 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214227 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175553 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170933 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167330 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157403 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140254 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133494 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...