Advanced Search
Hits
89392
Tanggal Dimuat: 2010/04/24
Ringkasan Pertanyaan
Apa hukumnya menghujat dan menghina orang lain?
Pertanyaan
Sepasang suami dan istri beradu mulut dan bertengkar hebat. Kedua orang tua istri setelah mendengar cerita dari putrinya tanpa penjelasan dari pihak lain mulai melontarkan cacian, hinaan dan ucapan tidak senonoh kepada menantunya. Mereka menuduhnya sebagai orang yang tidak tahu malu, tidak tahu diri, orang gila dan lain sebagainya. Apakah dibolehkan secara syar’i menggunakan kata-kata dan kalimat-kalimat yang tidak senonoh seperti yang dilakukan oleh orang tua pihak istri kepada menantunya meski sang menantu itu bersalah?
Jawaban Global

Islam sangat menjunjung tinggi kepribadian dan nama baik setiap orang khususnya seorang Muslim dan Mukmin. Diriwayatkan dari Imam Musa Kazhim As bahwa suatu hari beliau berdiri di hadapan Ka’bah dan berkata kepada Ka’bah, “Wahai Ka’bah! Alangkah agungnya hakmu namun demi Allah hak seorang beriman lebih agung dari hakmu.”[1]

Dari sisi lain, Islam  memandang menghujat dan berkata tidak senonoh sebagai perbuatan tercela dan tidak terpuji. Rasulullah Saw bersabda, “Allah Swt mengharamkan surga bagi orang-orang yang gemar menghujat, berkata-kata buruk dan kurang malu yang tidak tahu menjaga omongannya.”[2]

Terkhusus kebanyakan tuduhan akan terlontar dalam ucapan-ucapan yang tidak senonoh dan dusta.

Al-Quran dalam mencela orang-orang yang menampakkan keburukan orang lain, menyatakan bahwa “Allah tidak menyukai seseorang menampakkan keburukan orang lain dengan ucapannya, kecuali orang yang dianiaya.” (Qs. Al-Nisa [4]:148)

Mengingat bahwa Allah Swt adalah “Sattar al-‘Uyub” (Mahapenutup aib-aib) tidak suka orang-orang yang mengungkit-ungkit aib orang-orang dan membuat orang-orang malu. Di samping itu, kita tahu bahwa setiap manusia khususnya berusaha untuk menutupi titik kelemahannya sehingga apabila aib-aib ini diungkap maka mental prasangka buruk akan tersebar di tengah masyarakat dan sesama anggota masyarakat akan sulit mengadakan kerjasama.

Oleh itu, karena penguatan hubungan-hubungan sosial diperlukan dan demi terjaganya wibawa serta nama baik seseorang maka tanpa menimbang satu tujuan yang benar maka sebaiknya aib-aib orang tidak diungkap.[3]

Namun demikian ayat hanya membolehkan satu hal keburukan-keburukan orang-orang diungkap di tengah masyarakat dan hal itu berkaitan dengan kezaliman yang menimpa seseorang. Orang yang dizalimi dapat menjelaskan keburukan-keburukan dan kejahatan-kejahatan orang yang menzalimi dan memberitahukan orang lain tentang kezaliman yang menimpanya..

Karena itu, tiada seorang pun yang dapat menghina seseorang atau orang-orang dan mengungkap aib-aib mereka di hadapan umum hanya karena kesalahan kecil atau adanya perbedaan pendapat atau merasa bersedih karena ulah orang tersebut. Bahkan ia harus berusaha membalas kejahatan dan aib-aib mereka dengan sikap pengasih dan menunjukkan sikap prihatin serta membimbing mereka. Khususnya terkait dengan keluarga atau handai taulan yang rencananya akan hidup bersama kita selama puluhan tahun. Kita harus mencermati bahwa berkata-kata buruk sangat berbahaya dan akan menyisakan pengaruh buruk pada mental setiap orang untuk masa yang lama. Karena itu, apabila seseorang melakukan hal tersebut maka secepat mungkin ia harus meminta maaf dan menebus penghinaan ini.

Dari sisi lain, seseorang yang dizalimi dan dikata-katai buruk oleh orang lain harus berbesar hati dan berlapang dada untuk melupakan penghinaan ini serta berupaya untuk menjauhkan segala dendam dan usaha untuk membalas, khususnya apabila dilakukan oleh orang-orang dekat seperti ayah dan ibu istri, dan lain sebagainya yang tentu saja memiliki hak yang banyak padanya. Oleh itu, ia harus melupakannya dan mencamkan baik-baik bahwa Allah Swt akan mengganjari pahala yang besar atas sikap memaafkan ini. [iQuest]

Untuk telaah lebih jauh silahkan lihat Pertanyaan 5309 (Site: 5597), Indeks: Melawan Penghinaan dan Pencemaran Nama Baik.

 


[1]. Mustadrak al-Wasâil, jil. 9, hal. 344, Hadis 11039.

فِقْهُ الرِّضَا، ع أَرْوِي عَنِ الْعَالِمِ ع أَنَّهُ وَقَفَ حِيَالَ الْكَعْبَةِ ثُمَّ قَالَ مَا أَعْظَمَ حَقَّكِ يَا كَعْبَةُ وَ اللَّهِ إِنَّ حَقَّ الْمُؤْمِنِ لَأَعْظَمُ مِنْ حَقِّكِ.

[2]. Bihâr al-Anwâr, jil. 60, hal. 207, Hadis 309:

بِإِسْنَادِهِ عَنْ سُلَيْمِ بْنِ قَيْسٍ عَنْ أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ ع قَالَ قَالَ‏ رَسُولُ اللَّهِ ص إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ الْجَنَّةَ عَلَى كُلِّ فَحَّاشٍ بَذِيٍّ قَلِيلِ الْحَيَاءِ لَا يُبَالِي مَا قَالَ وَ لَا مَا قِيلَ لَهُ فَإِنَّكَ إِنْ فَتَّشْتَهُ لَمْ تَجِدْهُ إِلَّا لِغَيَّةٍ أَوْ شِرْكِ شَيْطَانٍ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَ فِي النَّاسِ شِرْكُ شَيْطَانٍ فَقَالَ ص أَ مَا تَقْرَأُ قَوْلَ اللَّهِ عَزَّ وَ جَلَّ وَ شارِكْهُمْ فِي الْأَمْوالِ وَ الْأَوْلادِ الْخَبَرَ

[3]. Tafsir Nemune, jil. 4, hal. 184.

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259714 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245531 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229437 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214211 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175532 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170921 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167301 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157383 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140230 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133482 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...