Advanced Search
Hits
12461
Tanggal Dimuat: 2011/07/12
Ringkasan Pertanyaan
Dalam sumber-sumber mana sajakah pembahasan tentang mahabbah mengemuka?
Pertanyaan
Tolong Anda perkenalkan beberapa literatur dan sumber (buku dan site) yang membahas tentang tema mahabbah dalam al-Qur’an?
Jawaban Global
Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda memilih jawaban detil.
Jawaban Detil

Mahabbah bermakna kecintaan dan kesukaan yang mengakar pada hati. Dalam al-Qur’an terkadang diungkapkan dengan redaksi mawaddah dan sebagai lawan katanya adalah ‘adâwah dan permusuhan.

Mahabbah memiliki tingkatan dan derajat serta membutuhkan efek praktis dalam tataran visual. Kecintaan yang bertitik tolak dari hati apabila tidak berujung pada amalan praktis merupakan tingkatan terendah dan terlemah derajat mahabbah. Tingkatan tertinggi yang berefek pada amalan manusia merupakan derajat tertinggi mahabbah. Amalan ini akan merajut hubungan intens dan mesra antara subyek yang mencinta dan obyek yang dicinta. Pada tingkatan ini, segala keinginan kinasihnya akan diupayakan terealisir pada tataran praktis.[1]

Banyak riwayat yang dinukil dari para Imam Maksum As bahwa agama tidak lain kecuali mahabbah. Di antara literatur yang mengutip riwayat ini adalah al-Khishâl dan al-Kâfi. Dalam literatur tersebut, diriwayatkan dari Imam Shadiq As dalam menjawab hubungan antara cinta dan benci dengan agama, bersabda, “Adakah agama adalah sesuatu selain kecintaan.” Kemudian Imam Shadiq As melantunkan ayat, “Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalangan kamu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti (kemauan)mu dalam banyak urusan, benar-benarlah kamu akan mendapat kesusahan. Tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan, dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus (Qs. Al-Hujurat [49]:7)[2]

Yang dimaksud dari riwayat ini bahwa ruh dan hakikat agama adalah iman dan kecintaan kepada Tuhan. Iman dan kecintaan akan menyinari keberadaan manusia dan seluruh anggota badan dan panca indranya berada di bahwa pancaran sinar iman dan kecintaan ini. Dan efek praktis nampak nyata dalam perilaku dan perbuatannya yang mengikuti titah dan perintah Tuhan.[3]

Kecintaan terbagi menjadi dua bagian. Kecintaan yang terpuji (mamduh) dan kecintaan yang tercela (madzmum). Kecintaan yang terpuji bermakna bahwa segala sesuatu dilakukan untuk Allah Swt dan tujuan pamungkas dari kecintaan tersebut adalah sampai kepada Allah Swt. Kecintaan yang tercela adalah bahwa tujuan pamungkasnya untuk sampai kepada musuh-musuh Allah Swt dan keridhaan mereka.[4]

Pembahasan mahabbah (kecintaan) merupakan salah satu pembahasan disiplin ilmu Akhlak (Ethics) dan diuraikan secara rinci dalam buku-buku Akhlak dan Tafsir. Sebagai contoh kami akan menyebutkan beberapa buku akhlak yang membahas masalah kecintaan sebagaimana berikut:

1.     Mi’râj al-Sa’âdah karya Mulla Ahmad Naraqi.

2.     Jâmi’ al-Sa’âdah karya Mulla Ahmad Naraqi.

3.     Mahajjat al-Baidhâ karya Allamah Faidh Kasyani.

4.     Ain-e Dusti az Didgâh-e Qur’ân wa Hadits, karya Sayid Mahdi Alawi (tanpa tahun), 1413 H – 1372, Qum, Capkhane ‘Ilmiyah).

5.     Dusti Qur’ân wa Hadits, karya Ayatullah Muhammad Muhammadi Rei Syahri, Muassasah Dar al-Hadits.

6.     Tafsir Nemune, pada ayat-ayat Surah Yusuf (12).



[1]. Diadaptasi dari Tafsir Nemune, jil.2, hal. 513.  

[2] . Al-Kafi, jil. 2, hal. 125.

عَنْ فُضَیْلِ بْنِ یَسَارٍ قَالَ سَأَلْتُ أَبَا عَبْدِ اللَّهِ ع عَنِ الْحُبِّ وَ الْبُغْض‏ أَ مِنَ الْإِیمَانِ هُوَ فَقَالَ وَ هَلِ الْإِیمَانُ إِلَّا الْحُبُّ وَ الْبُغْضُ ثُمَّ تَلَا هَذِهِ الْآیَةَ حَبَّبَ إِلَیْکُمُ الْإِیمانَ وَ زَیَّنَهُ فِی قُلُوبِکُمْ وَ کَرَّهَ إِلَیْکُمُ الْکُفْرَ وَ الْفُسُوقَ وَ الْعِصْیانَ أُولئِکَ هُمُ الرَّاشِدُونَ

[3]. Tafsir Nemune, jil.2, hal. 513.   

4] . Terkait dengan tercelanya kecintaan kepada selain Tuhan kita dapat bersandar pada ayat, “(Tidak), tetapi hanya Dia-lah yang kamu seru, maka Dia akan menghilangkan bahaya yang karenanya kamu berdoa kepada-Nya, jika Dia menghendaki, dan (pada hari kiamat) kamu akan tinggalkan sembahan-sembahan yang kamu sekutukan (dengan Allah).” (Qs. Al-An’am [6]:41). Jika kita menerima terjemahan Qumsyei, Ayati dan Muizzi terkait dengan akhlak tercela kita dapat memanfaatkan ayat “Wala taj’alu ma’aLlahi ilahan akhar” (Dan janganlah kamu mengadakan tuhan yang lain di samping Allah, al-Dzariyat [51]:51) dengan pendahuluan bahwa seseorang menempatkan kecintaan dan kesukaan di samping Allah Swt sebagai ilah.” Dan terkait dengan tercelanya kecintaan yang melebihi kecintaan kepada Tuhan, kita dapat bersandar pada ayat, “Katakanlah, “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu peroleh, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan rasul-Nya dan (dari) berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan (siksa)-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (Qs. Al-Taubah [9]:24)

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Apakah mungkin kita mencintai Tuhan pada saat yang sama kita juga takut kepada-Nya?
    26820 Akhlak Praktis 2010/09/05
    Takut (khauf) dan harapan (raja’) serta yang terkait dengan kecintaan (mahabbah) terhadap Allah Swt bukanlah sesuatu yang perlu diherankan. Lantaran perkara ini memenuhi seluruh ruang dalam hidup kita. Sedemikian jelasnya sehingga membuat kita terkadang lalai memperhatikannya.Harus dicamkan bahwa bahkan tatkala kita melangkah dan berjalan hal itu ...
  • Apa kematian (ajal) itu? Dan apakah masa kematian (ajal) itu dapat ditunda?
    34884 Teologi Lama 2009/04/07
    Kematian (ajal) dalam perspektif filsafat Islam adalah terlepasnya pengurusan dan pengaturan jiwa (nafs) atas badan dan terpisahnya jiwa dari badan. Tentu saja, pandangan ini bersumber dari al-Qur’an dan riwayat-riwayat yang tidak memandang kematian sebagai ketiadaan, kehancuran, dan kesirnaan.
  • Makna kufur asghar, nifaq asghar, kufur akbar, nifaq akbar
    8905 2017/06/20
    1. Kufur asghar adalah kufur tauhid, nubuwwah, imamah, ma’ad dan hukum-hukum syara’[1] 2. Nifaq asghar adalah tidak menerima Islam dalam hatinya namun menampakkan diri sebagai Muslim secara lahir.[2] 3. Kufur akbar memprotes dan banyak melemparkan pertanyaan dalam hal ketentuan-ketentuan dan takdir Allah
  • Apabila seseorang bersumpah dengan al-Qur’an dan tidak beramal terhadap sumpah itu apakah ia telah melakukan dosa?
    117292 Hukum dan Yurisprudensi 2011/03/05
    Menyatakan sumpah memiliki syarat-syarat dimana dengan adanya seluruh syarat tersebut maka seseorang memiliki tugas dan taklif untuk melaksanakannya. Apabila ia tidak melaksanakannya maka ia harus membayar kaffarahnya. Namun apabila salah satu syarat tersebut (syarat-syarat sumpah) tidak ada maka sumpah (qasam) belum lagi terealisir dan dalam hal ...
  • Apa yang dimaksud dengan tauhid sifat itu?
    13714 Teologi Lama 2010/06/20
    Yang dimaksud dengan tauhid sifat adalah bahwa sifat Tuhan adalah identik dengan Zat-Nya. Artinya apabila kita berkata Tuhan itu Alim hal itu tidak bermakna bahwa Zat Tuhan berbeda dan ilmu-Nya juga berbeda, melainkan maknanya adalah bahwa Tuhan itu adalah identik ...
  • Apakah telaga kautsar itu?
    32383 Tafsir 2009/06/03
    Kata "kautsar" mempunyai arti kebaikan yang banyak dan melimpah. Dan terdapat begitu banyak obyek luaran (mishdaq) untuk kata kautsar ini, dimana diantaranya adalah: telaga kautsar, syafaat, nubuwwat atau kenabian, hikmah, ilmu, generasi dan keturunan yang banyak.Kautsar memiliki dua mishdaq, yaitu mishdaq duniawi (yang tidak lain ...
  • Pada beberapa ayat al-Quran terdapat perintah untuk menaati Allah Swt dan Rasulullah Saw. Apa yang dimaksud dengan ketaatan di sini?
    117372 Tafsir 2013/12/25
    Sehubungan dengan titah untuk menaati dan mematuhi Allah Swt, terdapat sebelas ayat dengan beberapa penyebutan seperti berikut: ﴿أَطیعُوا اللَّهَ وَ أَطیعُوا الرَّسُول﴾، ﴿أَطیعُوا اللَّهَ وَ الرَّسُول﴾ ¸﴿وَ أَطیعُوا اللَّهَ وَ رَسُولَه﴾ “Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul”, “Taatlah kepada Allah dan Rasul”, “Dan taatlah kepada ...
  • Tolong Anda jelaskan signifikansi wilâyah fakih dalam fikih politik?
    8843 System 2010/11/11
    Dalam pandangan Syiah, wilâyah fakih pada masa ghaibat (okultasi) merupakan pemegang tongkat estafet dan perpanjangan tangan wilâyah para Imam Maksum As sebagaimana wilâyah mereka merupakan perpanjangan tangan wilâyah Rasulullah Saw. Pada jajaran puncak piramida masyarakat Islam dan pada tataran pengaturan masalah makro ...
  • Kapankah awal waktu shalat Ashar?
    11790 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/09
    Awal waktu shalat Ashar adalah awal waktu fadhilah (utama) itu sendiri yang jatuh setelah waktu khusus shalat Zuhur. ...
  • Apakah Ja’dah memiliki anak dari Imam Hasan As?
    13630 Sejarah Para Pembesar 2011/12/17
    Ja’dah adalah putri dari Asy’ats bin Qais Kindi. Asy’ats adalah orang yang terkenal pada masa awal kedatangan Islam dan termasuk orang munafik yang paling berbahaya pada masa itu. Sesuai dengan catatan Baladzuri, Ja’dah, berkat kelicikan ayahnya, berhasil dipersunting oleh Imam Hasan Mujtaba As.[1]Dalam ...

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    262626 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    247247 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230732 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    216012 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176991 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    172066 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168724 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    159262 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    141955 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134775 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...