Advanced Search
Hits
15708
Tanggal Dimuat: 2013/04/23
Ringkasan Pertanyaan
Apakah Ahmadiyah yang meyakini kenabian Mirza Ghulam Ahmad Qadiyani itu termasuk ajaran sesat, pengikutnya dihukumi kafir dan halal darahnya?
Pertanyaan
Salam. Fenomena pembubaran Ahmadiyah marak di tanah air. Konon ajaran mereka mengklaim adanya nabi baru yaitu Mirza Ghulam Ahmad. Sebagian kelompok Islam mengkafirkan ajaran ini dan memandang halal darah penganut ajaran Ahmadiyah. Pertanyaan saya: Apakah memang ajaran Ahmadiyah itu termasuk sesat dan pengikutnya dihukumi kafir dan halal darahnya? Terimakasih.
Jawaban Global
Menghukumi kafir atas orang-orang memiliki selaksa syarat ketat. Keyakinan Ghulam Ahmad tentang Nabi Isa As dan Imam Mahdi Ajf serta klaim-klaimnya tentang tugas khusus yang diemban dari sisi Tuhan untuk memperbaharui Islam serta akidah-akidah lainnya tidak sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan kaum Muslimin, dan seluruh mazhab Islam menampik klaim Mirza Ghulam Ahmad.
Dalam menolak klaim-klaim Mirza Ghulam Ahmad ini ratusan buku, fatwa dan ceramah-ceramah serta demonstrasi telah disampaikan untuk menolak firkah ini di pelbagai negeri Islam. Apabila ada seseorang yang menerima dan meyakini klaim-klaim Mirza Ghulam Ahmad terkait dengan kenabian maka ia telah kafir.
 
Jawaban Detil
Firkah Ahmadiyah adalah satu firkah yang disematkan kepada Mirza Ghulam Ahmad Qadiyani.[1] Ayah Mirza Ghulam Ahmad adalah Mirza Ghulam Murtadha.[2] Ghulam Ahmad lahir pada tahun 1255 H (1839 M) di kota Qadiyan. 
Setelah menuntut ilmu Islam, ia menjadi pegawai pemerintah Inggris. Dan semenjak tahun 1860 hingga 1865 M, Mirza Ghulam Ahmad resmi memulai pekerjaannya di kota Sialkot. Setelah tahun 1865 M ia mengundurkan diri sebagai pegawai dan berdiam diri di kota kelahirannya Qadiyan.
Menginjak usia 40 tahun (1880 M), ia mengedarkan bukunya yang diberi nama "Barâhin Ahmadiyah" yang disambut positif oleh masyarakat. Para pengikut Ghulam Ahmad Qadiyan juga disebut sebagai Qadiyaniyah. [3]
Akidah Ahmadiyah tidak jauh berbeda dengan akidah kaum Muslimin lainnya kecuali pada tiga prinsip yang menunjukkan kesesatannya:
Pertama: Menjadi pengikut Isa al-Masih.
Kedua: Klaim Mahdawiyah Ghulam Ahmad: Ghulam Ahmad pada tauhn 1904 M memandang dirinya sebagai Isa (Masih) dan Imam Mahdi Mau'ud (Yang Dijanjikan) serta Tara Krishna.[4]
Demikian juga pada usianya kira-kira 50 tahun, ia mengklaim sebagai penyebar berita gembira.  Ghulam Ahmad ketika menginjak usia emas ini, menilai dirinya sebagai nabi dan mendapatkan wahyu dari sisi Allah Swt serta memiliki izin untuk menerima baiat. Klaim menerima risalah ini dijelaskan dengan pelbagai ungkapan dalam tulisan-tulisan Ghulam Ahmad.[5]
Ketiga: Mengingkari jihad.[6] Ghulam Ahmad berkata, "Jihad tidak boleh dilakukan dengan perang. Bahkan jihad dengan pedang haram dalam firkah ini."[7]
Ghulam Ahmad meninggal pada tahun 1326 (1908 M). Tatkala ia meninggal, para pengikutnya memilih seseorang yang bernama Maulawi Nuruddin sebagai penerusnya. Setelah beberapa lama, putranya yang berusia 25 tahun Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad dipilih sebagai Khalifah al-Masih al-Tsani. Ia menjabat khalifah selama empat puluh tahun dan memberikan sistem baru atas firkah Ahmadiyah ini.[8]
Sesuai dengan data statisika yang dikeluarkan oleh Qadiyaniyah disebutkan bahwa terdapat kurang lebih 500.000 pengikut Ahmadiyah yang setengah dari jumlah ini bermukim di Pakistan dan selebihnya tersebar di India serta belahan dunia lainnya, khususnya di Afrika dan Indonesia.[9]
Setelah beberapa lama, sekelompok pengikut Ahmadiyah yang telah terpecah menyebut Ghulam Ahmad sebagai mujaddid dan bukan sebagai seorang nabi. Mereka menegaskan bahwa Ghulam Ahmad tidak pernah mengklaim dirinya sebagai nabi. Firkah ini lebih kecil dari firkah pertama Ahmadiyah namun aktifitas keagamaannya lebih gebyar dan semarak. Mereka berusaha mengajak orang-orang untuk memeluk Islam namun pada saat yang sama di negara-negara yang berbahasa Inggris mereka berusaha menyebarkan mazhabnya.[10]
Bagaimanapun; Menghukumi kafir atas orang-orang memiliki selaksa syarat ketat.[11] Keyakinan Ghulam Ahmad tentang Nabi Isa As dan Imam Mahdi Ajf serta klaim-klaimnya tentang tugas khusus yang diemban dari sisi Tuhan untuk memperbaharui Islam serta akidah-akidah lainnya tidak sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan kaum Muslimin. Seluruh mazhab Islam menampik klaim Mirza Ghulam Ahmad.
Dalam menolak klaim-klaim Mirza Ghulam Ahmad ini ratusan buku, fatwa dan ceramah-ceramah serta demonstrasi telah disampaikan dalam menolak firkah ini di pelbagai negeri Islam. Di antara buku-buku yang telah diterbitkan dalam menolak klaim-klaim Ghulam Ahmad ini di antaranya: al-Qâdiyâni wa al-Qâdiyâniyah (oleh sekelompok ulama Pakistan), Daf' Auhâm Taudhih al-Marâm fi al-Rad 'ala al-Qâdiyaniyah (Syaikh Sulaiman Zhahir 'Amili), Mauqif al-Ummah al-Islâmiyah min al-Qâdiyâniyah (sekelompok penulis) dan lain sebagainya.
Karena itu, apabila ada seseorang dari firkah Ahmadiyah yang menerima klaim-klaim Mirza Ghulam Ahmad terkait dengan kenabian maka ia telah kafir.[12] [iQuest]
 

[1]. Muhammad Jawad Masykur, Farhang Firaq Islâmi, hal. 38, Astan Quds Radhawi Masyhad, Cetakan Kedua, 1372 S.
[2]. Ibid, hal 39; Ammar Najjar, Fi Madzhâhib al-Islâmiyyin al-Bâbiyah, al-Bahiyyah, al-Qadiyâniyyah, hal. 172 dan 185, Maktabat al-Tsaqafah al-Diniyyah, Kairo, Cetakan pertama, 1424 H.
[3]. Farhang Firaq Islâmi, hal 39.   
[4].  Farhang Firaq Islâmi, hal 39; Fi Madzhâhib al-Islâmiyyin al-Bâbiyah, al-Bahiyyah, al-Qadiyâniyyah, hal. 188.
[5].  Farhang Firaq Islâmi, hal 39; Fi Madzhâhib al-Islâmiyyin al-Bâbiyah, al-Bahiyyah, al-Qadiyâniyyah, hal. 195-201.
[6]. Farhang Firaq Islâmi, hal 39.
[7]. Al-Mirza Ghulam Ahmad, Taryâq al-Qulûb, hal. 32, sesuai nukilan dari Fi Madzhâhib al-Islâmiyyin al-Bâbiyah, al-Bahiyyah, al-Qadiyâniyyah, hal. 234.
«إن الفرقة الإسلامیة التى قلدنى اللّه إمامتها و سیادتها تمتاز بأنها لا ترى الجهاد بالسیف و لا تنتظره بل إن الفرقة المبارکة لا تستحل سرّا کان أو علانیة و تحرمه تحریما باتّا»
[8]. Farhang Firaq Islâmi, hal 39;  Fi Madzhâhib al-Islâmiyyin al-Bâbiyah, al-Bahiyyah, al-Qadiyâniyyah, hal 238.  
[9].  Farhang Firaq Islâmi, hal 39.
[10]. Farhang Firaq Islâmi, hal 40.
[11]. Silahkan lihat, beberapa indeks, Klasifikasi Kafir, Pertanyaan 27147; Kenajisan Orang Kafir dan Penghinaan Kepadanya" Pertanyaan 3008.  
[12]. Silahkan lihat, Imam Khomeini Rah, Tahrir al-Wasilah, jil 1, hal. 118, Muassasah Mathbu'at Dar al-'Ilm, Qum, Cetakan Pertama, Tanpa Tahun
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259837 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245602 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229508 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214295 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175603 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170983 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167402 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157469 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140314 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133542 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...