Advanced Search
Hits
10859
Tanggal Dimuat: 2014/02/19
Ringkasan Pertanyaan
Sebagaimana dalam al-Quran dianjurkan kepada orang-orang kaya untuk memberikan pinjaman, bersedekah dan lain sebagainya apakah juga ada anjuran untuk berusaha bagi mereka yang berpenghasilan rendah?
Pertanyaan
Ayat apa dalam al-Quran yang menjelaskan bahwa ajaran Islam memiliki konsep keseimbangan, pada satu sisi Islam memerintahkan yang kaya untuk tidak melupakan yang miskin dan dalam waktu yang sama melarang yang miskin mempertahankan status kemiskinannya dan memerintahkan mereka untuk berusaha melepaskan diri dari kemiskinan?
Jawaban Global
Untuk menciptakan keseimbangan dan ekuilibrium antara kaya dan miskin di tengah masyarakat, al-Quran menginstruksikan kepada orang-orang beriman untuk berinfak, supaya kesenjangan kelas dan strata dapat diminimalisir. Dalam hal ini, banyak ayat yang menyebutkan yang berisikan motivasi kepada kepada orang-orang beriman untuk berinfak dan bersedekah.
Dari sisi lain, al-Quran menganjurkan kepada manusia secara umum dan orang-orang miskin secara khusus untuk mengeksplorasi dengan baik sumber-sumber alam, kekayaan bumi, tambang, laut yang dianugerahkan Allah Swt kepada mereka sehingga dengan upaya dan usaha sedemikian mereka memakmurkan bumi dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka dari usaha eksplorasi ini.
 
Jawaban Detil
Untuk menciptakan keseimbangan dan ekuilibrium antara kaya dan miskin di tengah masyarakat, al-Quran menginstruksikan kepada orang-orang beriman untuk berinfak, supaya kesenjangan kelas dan strata dapat diminimalisir. Dalam hal ini, banyak ayat yang menyebutkan yang berisikan motivasi kepada kepada orang-orang beriman untuk berinfak dan bersedekah.
Dari sejumlah ayat diberitakan kepada orang-orang beriman akan ganjaran ukhrawi, pada sebagian ayat juga, berinfak merupakan salah satu ciri dan sifat orang-orang bertakwa.
Ayat-ayat ini dalam al-Quran dijelaskan dalam beragam bentuk lafaz dan kata-kata yang pada kesempatan ini kami akan menyebutkan beberapa di antaranya sebagai contoh sebagaimana berikut:
  1. Ayat-ayat yang menggunakan kata-kata seperti infaq, anfiqu, yunfiquna dan lain sebagainya:
    1. “Hai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari hasil usahamu (melalui perniagaan) yang baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untukmu (dari sumber-sumber alam, tambang, pepohonan dan tumbuh-tumbuhan).”[1]
    2. “Hai orang-orang yang beriman, infakkanlah sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepada kamu sebelum datang hari, yang pada hari itu tiada lagi keuntungan dari jual beli (sehingga kamu dapat membayarnya untuk kebahagiaan dan keselamatan dari hukuman untukmu), (dan juga bukan) persahabatan yang akrab, dan syafaat.”[2]
    3. “Dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi atau terang-terangan.”[3]
    4. “Mengapa kamu tidak menginfakkan (sebagian hartamu) di jalan Allah.”[4]
    5. Dalam menyebutkan sifat-sifat orang-orang bertakwa, al-Quran menyatakan, “(yaitu) orang-orang yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang telah Kami anugerahkan kepada mereka.”[5]
    6. “Orang-orang yang menginfakkan hartanya pada malam dan siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhan-nya. Tiada kekhawatiran bagi mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”[6]
 
  1. Al-Quran pada sisi lain menandaskan hak-hak orang-orang fakir, anak-anak yatim, orang-orang terlantar yang ada di masyarakat  berada pada harta orang-orang kaya dan melalui jalan ini, al-Quran menginstruksikan kepada orang-orang kaya untuk berusaha mengentaskan kemiskinan dan meminimalisir kesenjangan yang ada di tengah masyarakat.
    1. “Dan orang-orang yang dalam harta mereka tersedia bagian tertentu. Bagi  orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta).”[7]
    2. “Dan orang-orang yang dalam harta mereka tersedia bagian tertentu.”[8]
Sebagian ahli tafsir berpandangan bahwa yang di maksud sebagai haq ma’lum (bagian tertentu) adalah sesuatu selain zakat dimana manusia harus mengkondisikan dirinya untuk menolong orang-orang yang membutuhkan.[9] Bukti dari penafsiran ini adalah sebuah riwayat yang dinukil dari Imam Shadiq As. Tatkala beliau ditanya tentang penafsiran ayat ini bahwa apakah haq ma’lum itu bukan zakat? Beliau bersabda, “Iya (bukan zakat). Ayat ini terkait dengan seseorang yang dianugerahkan kekayaan dan harta oleh Allah Swt dan ia menyisihkan sejumlah seribu, dua ribu atau tiga riga atau kurang dan lebihnya dari harta tersebut dan dengan perantara harta tersebut ia bersilaturahmi serta mengurangi beban orang-orang yang susah dan membutuhkan dari kalangan kerabat dan keluarganya.”[10]
  1. “Sesungguhnya sedekah-sedekah itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin.”[11]
Orang-orang fakir (fuqara) adalah mereka yang berada pada strata orang-orang yang membutuhkan dimana pendapatannya tidak mencukupi kebutuhan dan belanjanya – apa yang menjadi kebiasaan di masyarakat. Adapun orang-orang miskin (masâkin) adalah orang-orang susah yang terhalangi dan tidak mampu untuk memperoleh rezeki.
 
  1. Al-Quran pada beberapa ayat juga memuji orang-orang fakir yang menahan diri; orang-orang fakir yang terhalangi untuk bekerja dalam upaya memperoleh harta dan kekayaan, namun disebabkan oleh sifatnya yang mulia dan demi harga diri, ia tidak meminta-minta. Dalam hal ini, al-Quran menganjurkan kepada orang-orang beriman agar memenuhi kebutuhan mereka.
    1. “(Secara khusus, hendaknya infakmu itu diberikan) kepada orang-orang fakir yang berada dalam himpitan (dan perhatian terhadap ajaran Allah Swt yang membuat mereka terusir dari kampung halamannya dan turut serta dalam medan jihad, mereka tidak diberikan izin untuk untuk berniaga untuk dapat memenuhi kebutuhan mereka) tidak dapat melakukan perjalanan di muka bumi (untuk memperoleh kekayaan). Orang yang tidak tahu akan menyangka mereka sebagai orang-orang kaya karena memelihara harga dii dari meminta-minta. Kamu (tentu) mengenal mereka dari wajah-wajahnya. Mereka enggan meminta kepada orang lain secara paksa (demikianlah karakter mereka). Dan setiap kebaikan yang kamu infakkan (di jalan Allah), sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya.”[12]
    2. “Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri) mereka, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya.”[13]
 
  1. Solusi yang ditunjukkan al-Quran dalam memenuhi kebutuhan manusia secara umum dan orang-orang miskin fakir secara khusus adalah memotivasi mereka untuk mengeksplorasi sumber daya alam yang dianugerahkan Allah Swt kepada mereka sehingga dengan demikian mereka dapat memakmurkan bumi dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan mereka.
    1. “Dia-lah yang menjadikan bumi itu mudah bagimu. Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah dari sebagian rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.”[14]
    2. “Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja (zalim) yang merampas tiap-tiap bahtera (yang baik).”[15]
    3. “Saleh berkata, ‘Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya.’”[16]
 
Akan tetapi sebagaimana yang telah diuraikan di atas, sebagian dari manusia disebabkan oleh beberapa alasan teretentu, seperti ikut serta dalam perang, atau kegiatan-kegiatan sosial, atau karena hijrah sehinngga terpaksa harus meninggalkan kampung halamannya dan akibatnya mereka terhalang untuk memperoleh harta dan kekayaan. Atau meski dengan pelbagai upaya dan usaha yang telah ditempuh, namunapa pun alasannya, karena telah kehilangan modal utama (berupa kampung halaman dengan pelbagai sumber daya alam) mereka, tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhanya. Karena itu, mereka tergolong sebagai orang fakir dan miskin sehingga untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup mereka berada di pundak orang-orang yang diberikan kelebihan harta dan lembaga-lembaga sosial yang memikul tanggung jawab untuk membantu orang-orang fakir. [iQuest]
 

[1]. (Qs. Al-Baqarah [2]:267)
«یا أَیُّهَا الَّذینَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِنْ طَیِّباتِ ما کَسَبْتُمْ وَ مِمَّا أَخْرَجْنا لَکُمْ مِنَ الْأَرْض»
[2]. (Qs. Al-Baqarah [2]:254)
 «یا أَیُّهَا الَّذینَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِمَّا رَزَقْناکُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ یَأْتِیَ یَوْمٌ لا بَیْعٌ فیهِ وَ لا خُلَّةٌ وَ لا شَفاعَة»
[3]. (Qs. Al-Ra’ad [13]:22)
«وَ أَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْناهُمْ سِرًّا وَ عَلانِیَة»
[4]. (Qs. Al-Hadid [57]:10)
«وَ ما لَکُمْ أَلاَّ تُنْفِقُوا فی‏ سَبیلِ اللَّه»
[5]. (Qs. Al-Baqarah [2]:3)
«الَّذِیْنَ یُؤْمِنُوْنَ بِالْغَیْبِ وَیُقِیْمُوْنَ الصَّلاَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ یُنفِقُوْنَ»
[6]. (Qs. Al-Baqarah [2]:274)
«الَّذینَ یُنْفِقُونَ أَمْوالَهُمْ بِاللَّیْلِ وَ النَّهارِ سِرًّا وَ عَلانِیَةً فَلَهُمْ أَجْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِم وَ لا خَوْفٌ عَلَیْهِمْ وَ لا هُمْ یَحْزَنُون»
 
[7]. (Qs. Al-Ma’arij [70]:24-25)
«وَ الَّذینَ فی‏ أَمْوالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ*  لِلسَّائِلِ وَ الْمَحْرُومِ»
[8]. (Qs. Al-Ma’arij [70]:24)
«وَ الَّذینَ فی‏ أَمْوالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ»
[9]. Nasir Makarim Syirazi, Tafsir Nemune, jil. 25, hal.32, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Tehran, 1374 S.  
[10]. Abdullah bin Ali, Arusi Huwaizi,  Tafsir Nur al-Tsaqalain, Riset oleh Sayid Hasyim Mahallati, jil. 5, hal. 417, Ismailiyyan, Qum, Cetakan Keempat, 1415.
. «هو الرجل یؤتیه اللَّه الثروة من المال، فیخرج منه الالف و الالفین و الثلاثة آلاف و الاقل و الاکثر، فیصل به رحمه، و یحمل به الکل عن قومه».
[11]. (Qs. Al-Taubah [9]:60)
« إِنَّمَا الصَّدَقاتُ لِلْفُقَراءِ وَ الْمَساکین... »
 
[12]. (Qs. Al-Baqarah [2]:273)
. «لِلْفُقَراءِ الَّذینَ أُحْصِرُوا فی‏ سَبیلِ اللَّهِ لا یَسْتَطیعُونَ ضَرْباً فِی الْأَرْضِ یَحْسَبُهُمُ الْجاهِلُ أَغْنِیاءَ مِنَ التَّعَفُّفِ تَعْرِفُهُمْ بِسیماهُمْ لا یَسْئَلُونَ النَّاسَ إِلْحافاً وَ ما تُنْفِقُوا مِنْ خَیْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِ عَلیمٌ »
 
[13]. (Qs. Al-Nur [24]:33)
«وَ لْیَسْتَعْفِفِ الَّذینَ لا یَجِدُونَ نِکاحاً حَتَّى یُغْنِیَهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِه»
[14].  (Qs. Al-Mulk [67]:15)
«هُوَ الَّذی جَعَلَ لَکُمُ الْأَرْضَ ذَلُولاً فَامْشُوا فی‏ مَناکِبِها وَ کُلُوا مِنْ رِزْقِهِ وَ إِلَیْهِ النُّشُورُ»
 
[15]. (Qs. Al-Kahf [18]:79)
«أَمَّا السَّفینَةُ فَکانَتْ لِمَساکینَ یَعْمَلُونَ فِی الْبَحْرِ فَأَرَدْتُ أَنْ أَعیبَها وَ کانَ وَراءَهُمْ مَلِکٌ یَأْخُذُ کُلَّ سَفینَةٍ غَصْبا»
 
[16]. (Qs. Hud [11]:61)
«یا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ ما لَکُمْ مِنْ إِلهٍ غَیْرُهُ هُوَ أَنْشَأَکُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَ اسْتَعْمَرَکُمْ فیها»
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259835 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245601 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229507 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214293 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175603 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170983 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167401 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157465 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140313 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133542 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...