Advanced Search
Hits
15100
Tanggal Dimuat: 2012/06/19
Ringkasan Pertanyaan
Apa yang dimaksud dengan hadis rafa’?
Pertanyaan
Tolong jelaskan apa yang dimaksud dengan hadis rafa’?
Jawaban Global
Hadis rafa’ adalah judul dari dua hadis Nabi Muhammad Saw. Pertama mengandung gugurnya taklif dan segala konsekuensinya atau hilangnya pengaruh wadh’i atau taklif sebagian amalan mukallaf dalam agama Islam dalam kondisi khusus. Kedua, mencakup penafian taklif atau penafian sebagian hukum dari orang-orang tertentu.
Hadis pertama dengan sedikit perbedaan dalam ungkapan dan perbedaan dalam jumlah contoh-contoh rafa’, pada kebanyakan literatur standar Syiah baik dulu dan sekarang. Sesuai nukilan dari Imam Shadiq As dan Imam Abu al-Hasan al-Ridha As, riwayat dari Rasulullah Saw secara keseluruhan termasuk hadis shahih atau muktabar dari sisi sanad.
Kandungan pertama hadis, dengan mencermati bentuknya yang paling utuh, adalah sebagai berikut:
“Dimaafkan dari umatku sembilan hal: 1. Kesalahan. 2. Lupa. 3. Apa yang tidak diketahuinya. 4. Apa yang tidak mampu dilakukannya. 5. Apa yang dilakukan karena secara terdesak (idhthirār). 6. Apa yang dikerjakan karena terpaksa (ikrah). 7. Menerka (meramal) buruk. 8. Pikiran yang dihasilkan dari was-was. 9. Cemburu selama tidak dinyatakan dalam lisan atau tangan (perbuatan).”
Hadis ini, di samping penjelasan-penjelasan yang disampaikan oleh para komentator hadis, juga menjadi sasaran perhatian dan penjelasan para ulama Ushul Fikih (biasanya dalam pembahasan mujmal dan mubayyan dalam karya-karya klasik Ahlusunnah), khususnya ketelitian ulama Ushul Fikih belakangan Syiah Imamiyah (dari sisi penyandaran ungkapana “apa yang tidak diketahui” untuk menetapkan prinsip bara’ah dalam syubhah-syubha hukum tahrimiyah). Kedua, hadis masyhur rafa (rufi’a al-qalam), sebuah hadis nabawi yang diriwayatkan melalui beberapa jalur dari Imam Ali As demikian juga dari Aisyah yang disebutkan dalam literatur-literatur Ahlusunnah.
 
Jawaban Detil
Hadis rafa’ adalah judul dua hadis dari Nabi Muhammad Saw. Pertama mengandung gugurnya taklif dan segala konsekuensinya atau hilangnya pengaruh wadh’i atau taklif sebagian amalan mukallaf dalam agama Islam dalam kondisi khusus. Kedua, mencakup penafian taklif atau penafian sebagian hukum dari orang-orang tertentu.
Hadis pertama, dengan sedikit perbedaan dalam redaksi dan perbedaan dalam jumlah contoh yang disebutkan disebutkan pada kebanyakan literatur muktabar Syiah semenjak dulu hingga kini. Sesuai nukilan dari Imam Shadiq As dan Imam Abu al-Hasan al-Ridha, riwayat dari Rasulullah Saw ini dinilai sebagai sahih atau muktabar dari sisi sanadnya.
Kandungan pertama hadis, dengan mencermati bentuknya yang paling utuh, adalah sebagai berikut:
“Dimaafkan dari umatku sembilan hal: 1. Kesalahan. 2. Lupa. 3. Apa yang tidak diketahuinya. 4. Apa yang tidak mampu dilakukannya. 5. Apa yang dilakukan karena secara terdesak (idhthirār). 6. Apa yang dikerjakan karena terpaksa (ikrah). 7. Menerka (meramal) buruk. 8. Pikiran yang dihasilkan dari was-was. 9. Cemburu selama tidak dinyatakan dalam lisan atau tangan (perbuatan).”[1]
Akan tetapi terdapat beberapa riwayat lainnya dalam hal ini yang sebagian hanya disebutan empat hal dan sebagian lainnya tiga hal. Dari sisi esensi pesan yang disampaikan dari beberapa hadis ini tidak terlalu jauh berbeda, karena boleh jadi yang disebutkan hanyalah yang lebih penting.
Hadis ini, di samping penjelasan-penjelasan yang disampaikan oleh para komentator hadis, juga menjadi sasaran perhatian dan penjelasan para ulama Ushul Fikih (biasanya dalam pembahasan mujmal dan mubayyan dalam karya-karya klasik Ahlusunnah), khususnya ketelitian ulama Ushul Fikih belakangan Syiah Imamiyah (dari sisi penyandaran ungkapana “apa yang tidak diketahui” untuk menetapkan prinsip bara’ah dalam syubhah-syubha hukum tahrimiyah).[2]
Persoalan pertama terkait dengan hadis ini adalah bahwa hadis ini berada pada tataran penjelasan perhatian khusus Allah Swt kepada umat Rasulullah Saw dan adanya keluwesan bagi Nabi Muhammad Saw.
Hadis kedua, hadis masyhur rafa’ (rufi’a al-qalam), sebuah hadis nabawi yang diriwayatkan melalui beberapa jalur dari Imam Ali As demikian juga dari Aisyah yang disebutkan dalam literatur-literatur Ahlusunnah. Sesuai dengan hadis ini, tatkala Khalifah Kedua menghukum cambuk seorang wanita gila karena telah melakukan perbuatan melanggar syariah, Imam Ali As meriwayatkan sebuah hadis dari Rasulullah Saw untuknya yang berdasarkan hadis ini tiga orang yang telah diangkat hukumannya; anak kecil hingga ia mencapai masa dewasa, orang gila hingga ia berakal, orang tidur hingga ia bangun.”[3] [iQuest]
 

[1] Kulaini, Kafi, jil. 2, hal. 463; Syaikh Shaduq, Tauhid, 353; Syaikh Shaduq, jil. 2, hal. 417; Majlisi, Muhammad Baqir, Bihar al-Anwar, jil. 2, hal. 280, Muassasah al-Wafa, Beirut, 1404 H.
"عن ابی عبدالله علیه السلام قال، قال رسول الله صلی الله علیه و آله: رفع عن امتی تسعة: الخطأ و النسیان، و ما اکرهوا علیه، و ما لا یطیقون، و ما لا یعلمون، و ما اضطروا الیه، و الحسد، و الطیرة و التفکر فی الوسوسة فی الخلق ما لم ینطق بشفة".
[2] Silahkan lihat, kaidah barā’ah.
[3] Syaikh Shaduq, al-Khishāl, jil. 1, hal. 93-94, Ali Akbar Ghaffari, Qum, 1362 S; Hurr Amili, Wasail al-Syiah, jil. 28, hal. 24, Muassasah Alu al-Bait, Qum, 1409 H; Bihar al-Anwar, jil. 30, 681.
"و روينا عن علي ع أنه قال قال رسول الله ص رفع القلم عن ثلاثة عن النائم حتى يستيقظ و عن المجنون حتى يفيق و عن الطفل حتى يحتلم‏".
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Saya ingin memulai perjalanan menuju Allah Swt (sair ilaLlâh) dengan pikiran dan dzikir. Dari mana harus saya mulai? Bagaimana saya dapat melakukan perbaikan diri?
    12440 Irfan Teoritis 2011/04/19
    Irfan adalah sebuah perkara yang tidak terpisah dari agama dan mazhab bahkan merupakan sebuah hakikat dan batin agama. Karena itu, agenda praktis irfan infrastrukturnya tidak lain kecuali syariat. Hanya saja syariat dengan cahaya makrifat irfan akan memperoleh dimensi-dimensi lebih dalam dan seorang salik akan terbimbing ...
  • Apakah ada syarat-syarat orang ber-mubahâlah? Dalam hal apa saja orang bisa ber-mubahâlah? Apakah peristiwa mubahâlah benar-benar pernah terjadi dalam sejarah Islam?
    12551 Para Maksum 2009/12/10
    Mubahâlah artinya melaknat satu sama lain sehingga siapa saja yang berada di atas rel kebatilan mendapatkan murka dari Allah Swt dan orang yang berada di pihak kebenaran akan dikenal. Dengan demikian orang dapat membedakan antara yang benar dan yang batil. Mubahâlah adalah sejenis doa dan memiliki selaksa syarat dan ...
  • Apakah shalat nafilah itu dan bagaimana pelaksanaannya?
    45501 Akhlak Praktis 2010/09/19
    Shalat nafilah adalah shalat mustahab (yang dianjurkan) dan yang dimaksud dengan shalat-shalat nafilah adalah shalat-shalat mustahab. Artinya shalat-shalat sunnah yang dikerjakan di samping shalat-shalat wajib (17 rakaat) yang  dikerjakan oleh seluruh kaum Muslimin siang dan malam. Dalam sebagian riwayat disebutkan dan dianjurkan mengerjakan shalat-shalat mustahab. Di ...
  • Bagaimanakah hukumnya mengolok2 org yg non Muslim
    6324 Menggunjing, Menghina dan Memata-matai 2014/12/10
    Perbuatan seperti ini tidak layak dilakukan karena akhlak Islam menuntut pemeluknya untuk dapat hidup berdampingan secara damai dan tenang dengan non Muslim yang ada di sekitarnya. Hidup berdampingan meniscayakan hubungan yang layak dan tentu saja berdasarkan ajaran-ajaran al-Quran[i] seorang Muslim dapat memperlakukan musuh-musuh Islam ...
  • Apakah Rasulullah Saw dalam perjalanan mikraj bertemu dengan malaikat Malik?
    17208 Isra dan Mikraj 2013/12/16
    Berdasarkan beberapa riwayat, Rasulullah Saw dalam perjalanan Isra dan Mikraj bertemu dengan Malaikat Malik, penjaga neraka. Sebagai contoh kami akan melampirkan sebuah riwayat yang menegaskan pertemuan Rasulullah Saw dengan Malaikat Malik: «مُحَمَّدُ بْنُ أَبِی عُمَیْرٍ عَنِ ابْنِ بُکَیْرٍ عَنْ أَبِی عَبْدِ اللَّهِ (ع) وَ ...
  • Apa hukumnya menyukur janggut dan bulu-bulu badan?
    14571 Akhlak 2011/10/22
    Hanya menyukur janggut (bulu muka) dengan silet atau dengan mesin cukur sedemikian sehingga orang lain berkata tidak terdapat janggut di wajahnya, mengikut prinsip ihtiyath wajib, yang tidak dibenarkan. Menyukur sebagian dari janggut juga sama hukumnya dengan menyukur keseluruhan janggut.[1] Karena itu, tidak ada masalah menyukur rambut, bulu ...
  • Apakah adanya guru dalam proses tazkiyah dan konstruksi diri itu diperlukan?
    8831 دستور العمل ها 2013/03/04
    Tentu saja menempuh jalan yang sangat penting dan pelik ini memerlukan guru. Guru pertama manusia adalah Allah Swt; karena di samping melalui jalan fitrah, membimbing manusia ke masalah ini, Tuhan juga mengutus para nabi untuk membing manusia. Dalam proses tazkiyah ini, jika manusia beroleh karunia mendapatkan seorang ...
  • Siapakah yang dimaksud dengan orang-orang Majusi?
    60274 اهل کتاب 2012/06/09
    Kata “majusi” yang disebut dalam bahasa Arab yaitu orang-orang Zoroaster diadaptasi dari kata “ma-gu-sy” atau “magu” Persia kuno yang kemudian menjadi Magus setelah kata ini masuk dalam peristilahan bahasa Yunani. Kata magic dalam bahasa Inggris juga diadopsi dari kata ini. Dengan masuknya kata ini ke dalam bahasa ...
  • Dimanakah pedang Dzulfiqar Imam Ali As sekarang ini?
    43547 Tipologi dan Keunggulan Sifat 2012/06/19
    Dzulfaqar dengan fatha “fa” dan kasra-nya (Dzulfiqar) merupakan nama dari pedang Rasulullah Saw.[1] Sehubungan dengan alasan penamaan pedang ini disebutkan bahwa lapisannya berasal dari duri yang pendek dan tinggi seperti tulang-tulang spinal manusia.[2] Kisah Dzulfiqar berasal dari salah satu ...
  • Apa urgensinya sehingga imam harus maksum dan bagaimanakah menentukan bahwa para imam itu maksum?
    9155 Teologi Lama 2010/03/13
    Bertolak belakang dengan Ahlusunnah, Syiah percaya bahwa dalam seluruh tingkatannya Imam sama dan sejajar dengan Rasulullah Saw, kecuali dalam masalah wahyu. Oleh karena itu imam juga harus seperti rasul yang maksum dan suci dari kesalahan, penyimpangan dan dosa, sebagaimana halnya Rasulullah Saw dan para ...

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    264721 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    248200 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    231487 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    217552 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    177711 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    172685 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    169658 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    160106 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    143251 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    135507 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...