Advanced Search
Hits
12245
Tanggal Dimuat: 2012/01/30
Ringkasan Pertanyaan
Pada salah satu ayat al-Qur’an disebutkan “Famani’tada ba’da dzalika falahu ‘azabun alim” (Barang siapa yang melanggar batas sesudah itu, maka baginya azab yang pedih). Yang menjadi pertanyaan saya adalah apa yang dimaksud dengan famani’ tada? Apa yang menjadi sebab adanya janji azab pada ayat ini?
Pertanyaan
Pada salah satu ayat al-Qur’an disebutkan “Famani’tada ba’da dzalika falahu ‘azabun alim” (Barang siapa yang melanggar batas sesudah itu, maka baginya azab yang pedih). Yang menjadi pertanyaan saya adalah apa yang dimaksud dengan famani’ tada pada ayat ini? Apa yang menjadi sebab adanya janji azab pada ayat ini?
Jawaban Global

Salah satu ahkam (plural: hukum) haji dan umrah adalah keharaman berburu dalam kondisi ihram sebagaimana yang disebutkan pada ayat 94 hingga 96 surah al-Maidah. Ayat tersebut berbicara tentang keharaman berburu binatang-binatang darat dan laut dalam kondisi ihram.

Sebelum menjelaskan makna dan arti “ta’addi” (melanggar) terlebih dahulu kita harus mengingatkan ihwal falsafah pengharaman berburu dalam kondisi ihram. Falsafah pengharaman berburu adalah bahwa haji dan umrah merupakan sebuah ibadah yang memisahkan manusia dari dunia materi dan dalam kondisi ihram sejatinya ia tengah berada dalam atmosfer yang dipenuhi dan disesaki dengan spiritualitas dan nilai-nilai.

Keterikatan terhadap kehidupan material duniawi, pelbagai peperangan dan perdebatan, permusuhan, hawa nafsu seksual, kelezatan material secara keseluruhan dipinggirkan dalam ritual haji dan umrah. Manusia dalam ritual ini sejatinya tengah melalukan semacam olah batin Ilahi. Nampaknya adanya pengharaman berburu dalam kondisi ihram ini juga dimaksudkan untuk hal ini.[1]

Hukum ini sedemikian akurat disyariatkan sehingga tidak hanya berburu binatang-binatang, bahkan membantu dan menunjukkan binatang buruan kepada pemburu juga telah diharamkan. Hal ini disebutkan dalam sebagian riwayat, misalnya dari Imam Shadiq As yang bersabda kepada salah seorang sahabatnya, “Sekali-kali jangan engkau pernah menghalalkan berburu dalam kondisi ihram, baik dalam lingkungan Ka’bah atau di luar Ka’bah. Meski engkau tidak dalam kondisi ihram (muhrim), engkau tidak memiliki hak untuk berburu di sekitar Ka’bah. Demikian juga, engkau tidak boleh menunjukkan binatang buruan kepada orang yang mengenakan ihram (muhrim) atau tidak muhrim untuk berburu dan bahkan engkau juga tidak boleh mengisyaratkan kepadanya (dan jangan perintahkan) sehingga ia memandang halal berburu karenamu; karena perbuatan ini akan menyebabkan kaffarah orang-orang yang sengaja melakukan hal tersebut.”[2]

Dari sini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan “mani’tada” adalah bahwa barang siapa yang melanggar hukum ini (larangan berburu) sesudah itu (turunnya titah Ilahi), maka baginya azab yang pedih.

Dengan demikian, sebab azab Ilahi adalah karena perbuatan melanggar dan membangkang hukum Ilahi. Dan yang dimaksud dengan azab di sini adalah azab neraka di akhirat kelak, “dan boleh jadi juga mencakup azab duniawi.”[3]

Karena itu, getol melakukan dosa dan mengulang-ngulang perbuatan dosa sangat berbahaya dan akan menuai azab yang pedih bagi setiap pelakunya. [iQuest]

Pertanyaan ini Tdak Memiliki Jawaban Detil



[1]. Nasir Makarim Syirazi, Tafsir Nemune, jil. 5, hal. 88-89, Dar al-Kutub al-Islamiyah, Teheran.  

[2]. Hurr ‘Amili, Wasâil al-Syiah, jil. 5, hal. 75, Muassasah Ali al-Bait, Qum, 1409 H.

"عَنْ أَبِی عَبْدِ اللَّهِ ع قَالَ لَا تَسْتَحِلَّنَّ شَیْئاً مِنَ الصَّیْدِ وَ أَنْتَ حَرَامٌ وَ لَا وَ أَنْتَ حَلَالٌ فِی الْحَرَمِ وَ لَا تَدُلَّنَّ عَلَیْهِ مُحِلًّا وَ لَا مُحْرِماً فَیَصْطَادُوهُ وَ لَا تُشِرْ إِلَیْهِ فَیُسْتَحَلَّ مِنْ أَجْلِکَ فَإِنَّ فِیهِ فِدَاءً لِمَنْ تَعَمَّدَهُ‏". 

[3]. Quthbuddin Rawandi, Fiqh al-Qur’ân fi Syarh Âyât al-Ahkâm, jil. 1, hal. 306, Kitab Khane Ayatullah Mar’asyi Najafi, Qum, 1405 H.

Jawaban Detil
Pertanyaan ini Tdak Memiliki Jawaban Detil
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259816 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245591 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229495 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214281 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175594 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170968 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167387 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157452 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140300 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133531 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...