Advanced Search
Hits
9983
Tanggal Dimuat: 2010/05/12
Ringkasan Pertanyaan
Apakah Syiah meyakini bahwa Abu Bakar telah menghabiskan usianya dalam melayani dan menyembah berhala-berhala?
Pertanyaan
Apakah Syiah meyakini bahwa Abu Bakar telah menghabiskan usianya melayani dan menyembah berhala-berhala? Keimanannya seperti keimanan Yahudi dan Nasrani dan senantiasa shalat di belakang Rasulullah Saw sementara berhala menggantung di lehernya dan sujud kepada berhala itu? Silahkan lihat, kitab al-Shirâth al-Mustaqim, jilid 25/155. Perlu diketahui bahwa kitab al-Shirât Mustaqim ini adalah karya Ali bin Yunus Nabathi Bayathi, terbitan Haidariyah, Najaf, 1384 H dalam tiga jilid.- Kitab Bihâr al-Anwâr, jilid 25/173- al-Kasykul, hal. 104, Haidar bin Ali Haidar al-Hilli al-Amuli- al-Anwâr al-Nu'maniyah, jilid 1/53).
Jawaban Global

Agar jawaban kami berikut ini menjadi lebih jelas, maka pertanyaan Anda kami bagi kepada beberapa bagian, kemudian kami berikan jawabannya.

1.     Jika diasumsikan bahwa hadis tersebut terdapat pada sebagian kitab Syiah, apakah hadis itu –dari sisi sanadnya- dianggap benar?

2.     Apakah kaum Syi'ah benar-benar meyakini masalah tersebut?

3.     Apakah memang benar para khalifah itu menyembah berhala?

 

Hadis seperti yang Anda sebutkan itu tidak kami temukan di dalam kitab-kitab standar dan muktabar Syiah. Jika diasumsikan bahwa hadis semacam itu memang ada dalam sebagian kitab-kitab Syiah, maka yang perlu diperhatikan adalah bahwa tolok ukur kaum Syiah dalam menilai para khalifah adalah riwayat-riwayat tentang bagaimana perlakuan dan penilaian para Imam suci As, khususnya Imam Ali As kepada mereka yang telah sampai kepada kami melalui jalur dan sanad yang sahih. Tolok ukurnya bukanlah hadis-hadis yang dhaif, tertolak dan ucapan orang-orang awam. Karena kaum Syiah sejati senantiasa mengikuti dan mentaati para Imam maksum As..

Kaum Syiah sejati, yaitu para pengikut setia Ahlubait As, sehubungan dengan sikap dan keyakinan mereka terhadap para khalifah Sunni (Abu Bakar, Umar, dan lainnya) sebagaimana keyakinan para Imam suci As kepada mereka dan sebagaimana ucapan-ucapan yang mereka sampaikan tentang para khalifah tersebut. Oleh karena itu, kaum Syiah sama sekali tidak menilai dan tidak mengatakan tentang kekufuran dan penyembahan berhala para khalifah tersebut. Bahkan mereka menilai bahwa para khalkifah itu sebagai kaum muslimin. Dan keyakinan kami bahwa Muslim ialah setiap orang yang mengikrarkan syahadatain   (اشهد أن لا اله الاّ الله و اشهد أنّ محمداً رسول الله). Akan tetapi hal itu tidak berarti bahwa kaum Syiah tidak melakukan kritikan atau menerima sepenuhnya atas semua sikap, keputusan dan cara-cara yang dijalankan oleh para khalifah tersebut.

Untuk memperoleh penjelsan lebih luas lagi sehubungan dengan jawaban ini, maka kami persilahkan Anda merujuk kepada jawaban kami yang berjudul "Keislaman Abu Bakar dan Umar" yang terdapat pada site ini pada No. 2983.

Yang terakhir, ada baiknya jika kami ingatkan bahwa bukan hanya Abu Bakar dan Umar saja, bahkan seluruh sahabat Nabi Saw –selain Imam Ali As yang tidak melakukan kemusyrikan barang sekejap matapun[1]- selama beberapa masa, pernah melakukan kekufuran, menyembah berhala,[2] memakan daging bangkai dan melakukan berbagai fahsya dan kemungkaran hingga akhirnya Allah Swt menyelamatkan mereka dari kesesatan dengan diutusnya Nabi Muhamamd Saw.[3] [IQuest]



[1] .Al-Muqrizi, Taqiyuddin Ahmad bin Ali di dalam kitab Imta'u al-Asmâ', al-Namisi, Muhammad Abdu al-Hamid, jilid 1 hal. 33, Beirut, Daru al-kutub al-Ilmiah, cetakan perama, th. 1420/1999. Dia berkata: "Adapun Ali bin Abi Thalib bin Hasyim al-Qurasyi al-Hasyimi, tidak pernah melakukan syirik kepada Allah sama sekali. Hal itu karena Allah Swt ingin menganugerahkan kebaikan kepadanya, maka dijadikannya ia di bawah asuhan anak pamannya; penghulu para rasul; Muhammad Saw.

[2] .Al-Jazri, Izzuddin bin al-Atsir Abu al-Hasan Ali bin Muhammad, Usdu al-Ghabah fi Makrifati al-Shahâbah, jilid 2 hal. 131, Beirut, Dar al-Fikr, th. 1409/1989. Ibnu Ishaq berkata :"Ali As memeluk islam setelah Khadijah, kemudian Zaid, kemudian Abu Bakar". Lihat: Abu Muhamamd Abdullah bin Muslim bin Qutaibah, dalam al-Ma’ârif, matan, Tsarwat Ukasyah, hal. 168, Kairo, al-Haiah al-Mishriyyah al-Ammah li al-Kitab, cet. Kedua, th. 1992. "Sesungguhnya orang pertama yang mengikuti Rasulullah Saw dan beriman kepadanya dari kalangan sahabat Nabi adalah Ali bin Abi Thalib Ra yang ketika itu beliau berusia sembilan tahun. Kemudian Zaid bin Haritsah kemudian Abu Bakar bin Abi Quhafah.

[3] .Musnad Ahmad, jilid 4, hal. 173, Ja'far bin Abi Thalib berkata kepada Najasyi: "Wahai sang raja, kami adalah umat jahiliyah yang menyembah berhala, memakan bangkai, melakukan fahsya', memutuskan silaturahmi, menyakiti tetangga, yang kuat memangsa yang lemah diantara kami dan kami berada pada kondisi seperti itu hingga Allah Swt mengutus seorang rasul kepada kami yang kami kenal nasabnya, kejujurannya, amanatnya dan kemuliannya. Beliau mengajak kami untuk menyembah Allah Yang Esa, beribadah pada-Nya, meninggalkan apa yang kami dan kakek nenek kami sembah sebelumnya yang berupa batu-batu dan berhala-berhala. Dia menyuruh kami berlaku jujur dalam berbicara, menyampaikan amanat, bersilaturahmi, berbuat baik kepada tetangga, menahan diri dari hal-hal yang diharamkan dan menumpahkan darah dan melarang kami dari berbuat fahsya', berbicara dusta, memakan harta anak yatim, menuduh wanita suci dengan berzina dan agar kami menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya sedikitpun. Dan beliau juga menyuruh kami agar melakukan shalat, mengeluarkan zakat dan melakukan puasa di bulan Ramadhan.

Jawaban Detil
Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban detil
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259867 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245629 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229531 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214324 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175626 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171008 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167430 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157494 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140343 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133557 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...