Advanced Search
Hits
12590
Tanggal Dimuat: 2011/08/17
Ringkasan Pertanyaan
Apa saja yang harus dilakukan untuk membina dan memandirikan akal dan pikiran?
Pertanyaan
Apa saja yang harus dilakukan untuk membina akal dan pikiran serta mencetak kemandirian berpikir pada setiap orang?
Jawaban Global

Akal adalah sebuah fakultas dalam jiwa manusia yang mengidentifikasi kebaikan (husn) dan keburukan (qubh). Kesempurnaan (kamal) dan kecacatan (naqsh). Dalam Islam akal memiliki kedudukan yang tinggi dan menjulang.

Sebagian dari cara untuk membina akal dan pikiran serta memperoleh kemandirian berpikir adalah sebagai berikut:

Memanfaatkan ustad dan guru yang simpatik, berhubungan dengan buku dan telaah, menapak tilas kitab-kitab sejarah masa lalu, berpikir dan kontemplasi terhadap ayat-ayat Ilahi, menjauhi taklid buta, mengikuti pikiran dan gagasan, menjalin hubungan dengan orang-orang berakal, cerdik cendikia dan ilmuan, tidak membiarkan perasaan mendominasi akal, dan sebagainya.

Jawaban Detil

Mutiara akal merupakan anugerah Ilahi yang paling bernilai bagi manusia. Karena akal manusia disebut sebagai semulia-mulia makhluk di dunia. Melalui perantara anugerah besar ini manusia dapat membedakan antara kebaikan dan keburukan, antara petunjuk dan kesesatan, antara kawan dan lawan, antara cahaya dan kegelapan. Di samping itu, akal juga mampu menjaga manusia dari segala kejelekan dan mara-bahaya.

Dalam firman Ilahi terdapat banyak penegasan terkait dengan berpikir dan melakukan pereungan. Demikian juga berita gembira kepada orang-orang yang berpikir dan merenung. Imam Shadiq As bertutur ihwal akal, “Dengan perantara akal, Allah Swt disembah dan surga firdaus direngkuh.”[1]

Allamah Thabathabai Ra dalam mendeskripsikan akal berkata, “Akal merupakan fakultas yang paling mulia dalam diri manusia.”[2] Meski akal tidak dapat dengan sendirinya mampu mencerap dan menyentuh seluruh kedalaman realitas karena itu kita memerlukan wahyu untuk pemahaman dan pencerapan yang jeluk dan dalam. Namun membina akal dan memperoleh kemandirian berpikir akan menggerakkan manusia dalam lintasan petunjuk dan menanjak menuju kesempurnaan serta dengan ketajaman visi akan melesakkan manusia ke tingkatan tertinggi.

Terdapat banyak jalan untuk membina akal dan pikiran serta memperoleh kemandirian berpikir yang akan kita singgung sebagian darinya di sini:

1.     Memanfaatkan guru dan ustad yang simpatik; Imam Ali As menandaskan bahwa salah satu kelompok yang meraih kebahagiaan adalah orang-orang yang menuntut ilmu yang menemukan jalan melalui proses pembelajaran dan memanfaatkan guru-guru dan ustad-ustad yang simpatik.[3]

2.     Menjalin hubungan dengan buku dan menggemarkan telaah sebagaimana yang disabdakan Imam Shadiq As, “Banyak menelaah dalam masalah-masalah ilmiah akan membuka dan menyemai akal.”[4]

3.     Melakukan pelancongan dan perjalanan pada tempat-tempat bersejarah dan melakukan telaah sejarah orang-orang masa lalu; al-Qur’an dalam banyak hal menginstruksikan manusia untuk melakukan perjalanan riset dan menyatakan, Katakanlah, “Berjalanlah di muka bumi, kemudian perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan itu.”[5] Katakanlah, “Berjalanlah kamu (di muka) bumi, lalu perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang berdosa.”[6] Katakanlah, “Berjalanlah di (muka) bumi, lalu perhatikanlah bagaimana Allah memulai penciptaan, kemudian Dia mewujudkan dunia akhirat? Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”[7] Katakanlah, “Berjalanlah di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).”[8]

4.     Berpikir dan melakukan renungan atas ayat-ayat al-Qur’an; Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.[9]

5.     Menjauhi sikap taklid secara membabi-buta: Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji, mereka berkata, “Kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu, dan Allah menyuruh kami mengerjakannya.” Katakanlah, “Sesungguhnya Allah tidak menyuruh (mengerjakan) perbuatan yang keji. Mengapa kamu mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.”[10] 

6.     Menjalin hubungan dengan para cerdik-cendikia dan para ilmuan. Amirul Mukminin Ali As bersabda, “Memutuskan hubungan dengan seorang cendekia bermakna menjalin hubungan dengan orang-orang bodoh.”[11] Atau dalam sebagian hadis dari Rasulullah Saw disebutkan, “Alangkah baiknya apabila seorang berakal membagi waktunya siang dan malam menjadi empat bagian:.. mengalokasikan sebagian waktunya untuk duduk bersama seorang cendikia yang menolongnya dalam urusan agama.”[12]

7.     Mengikut pada pikiran dan perenungan; sebagaimana para nabi dan rasul Ilahi yang juga senantiasa menyeru masyarakat untuk berpikir dan merenung tentang instruksi dan ajaran-ajaran agama mereka. Dalam hal ini, al-Qur’an berkata, Katakanlah, “Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujah yang nyata. Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.”[13] Demikian juga Rasulullah Saw bersabda, “Berserah dirilah terhadap bimbingan akal sehingga kalian mencapai kesempurnaan. Dan janganlah mengingkarinya karena kalian akan menyesal.”[14]

8.     Tidak membiarkan perasaan tidak mendominasi akal. Cara ini merupakan salah satu cara supaya akal dapat mencapai kematangan dan memperoleh kemandirian berpikir. Imam Sajjad As dalam hal ini bersabda, “Barang siapa yang tidak menjadikan akal sebagai khazanahnya yang paling sempurna maka kecelakaan akan sangat mudah baginya.”[15]

 

Sebagai kesimpulannya, membina pikiran dan memperoleh kemandirian berpikir, dengan memperhatikan ayat dan riwayat, manusia akan mengalami kemajuan di jalan untuk sampai pada kesempurnaan dan ketinggian yang menonjol serta pada akhirnya makrifat dan pengenalannya terhadap Allah Swt. Al-Qur’an dalam hal ini menyatakan, Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran, (yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian. dan orang-orang yang menghubungkan apa yang Allah perintahkan supaya dihubungkan, dan mereka takut kepada Tuhannya dan takut kepada hisab yang buruk. Dan orang-orang yang sabar karena mencari keridaan Tuhan mereka, mendirikan salat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka secara sembunyi atau terang-terangan, serta menolak keburukan dengan kebaikan, orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik).[16] 

Hasil dari kematangan dan ketinggian pemikiran dan akal adalah pengenalan terhadap Allah Swt dan bergerak menuju keridhaan-Nya.[17] [IQuest]



[1]. Al-Kâfi, jil. 1, hal. 11, Hadis 3:

"...أَبِی عَبْدِ اللَّهِ ع قَالَ قُلْتُ لَهُ مَا الْعَقْلُ قَالَ مَا عُبِدَ بِهِ الرَّحْمَنُ وَ اکْتُسِبَ بِهِ الْجِنَانُ". 

[2]. Muhammad Husain Thabathabai, al-Mizân, jil. 3, hal. 57.  

[3]. Nahj al-Balâghah, hal. 496:

النَّاسُ ثَلَاثَةٌ فَعَالِمٌ رَبَّانِیٌّ وَ مُتَعَلِّمٌ عَلَى سَبِیلِ نَجَاةٍ وَ هَمَجٌ رَعَاع.

[4]. Muhammad Husain Thabathabai, al-Mizân, jil. 5, hal. 413.

[5]. (Qs. Al-An’am [6]:11)

"قُلْ سیرُوا فِی الْأَرْضِ ثُمَّ انْظُرُوا کَیْفَ کانَ عاقِبَةُ الْمُکَذِّبینَ".  

[6]. (Qs. Al-Naml [27]:69)

"قُلْ سیرُوا فِی الْأَرْضِ فَانْظُرُوا کَیْفَ کانَ عاقِبَةُ الْمُجْرِمینَ" .

 

[7]. (Qs. Al-Ankabut [29]:20);  

"قُلْ سیرُوا فِی الْأَرْضِ فَانْظُرُوا کَیْفَ بَدَأَ الْخَلْقَ ثُمَّ اللَّهُ یُنْشِئُ النَّشْأَةَ الْآخِرَةَ إِنَّ اللَّهَ عَلى‏ کُلِّ شَیْ‏ءٍ قَدیرٌ".

[8]. (Qs. Al-Rum [30]:42)  

"قُلْ سیرُوا فِی الْأَرْضِ فَانْظُرُوا کَیْفَ کانَ عاقِبَةُ الَّذینَ مِنْ قَبْلُ کانَ أَکْثَرُهُمْ مُشْرِکینَ".

[9]. (Qs. Ali Imran [3]:190-191)

"لّأِوْلىِ الْأَلْبَابِالَّذِینَ یَذْکُرُونَ اللَّهَ قِیَمًا وَ قُعُودًا وَ عَلىَ‏ جُنُوبِهِمْ وَ یَتَفَکَّرُونَ فىِ خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَ الْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَاذَا بَاطِلًا سُبْحَانَکَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ".

[10]. (Qs. Al-A’raf [7]:28)

"وَ إِذا فَعَلُوا فاحِشَةً قالُوا وَجَدْنا عَلَیْها آباءَنا وَ اللَّهُ أَمَرَنا بِها قُلْ إِنَّ اللَّهَ لا یَأْمُرُ بِالْفَحْشاءِ أَ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ ما لا تَعْلَمُون‏".

[11]. Muhammad Husain Thabathabai, al-Mizan, jil. 5, hal. 114.  

[12]. Ibid, hal. 113.

[13]. (Qs. Yusuf [12]:108)  

"قُلْ هذِهِ سَبیلی‏ أَدْعُوا إِلَى اللهِ عَلى‏ بَصیرَةٍ أَنَا وَ مَنِ اتَّبَعَنی‏ وَ سُبْحانَ اللهِ وَما أَنَا مِنَ الْمُشْرِکینَ

أَفَلَمْ یَسیرُوا فِی الْأَرْضِ فَیَنْظُرُوا کَیْفَ کانَ عاقِبَةُ الَّذینَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَ لَدارُ الْآخِرَةِ خَیْرٌ لِلَّذینَ اتَّقَوْا أَفَلا تَعْقِلُونَ".

[14]. Mustafa Husaini Dasyti, Ma’arif wa Ma’arif (Dairat al-Ma’arif Jami’ al-Islami), jil. 5, hal. 412.

[15]. Ibid.  

[16]. (Qs. Al-Ra’ad [13]:19-22)

"إِنمَّا یَتَذَکَّرُ أُوْلُواْ الْأَلْبَابِالَّذِینَ یُوفُونَ بِعَهْدِ اللَّهِ وَ لَا یَنقُضُونَ الْمِیثَاقَوَ الَّذِینَ یَصِلُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَن یُوصَلَ وَ یخَشَوْنَ رَبهَّمْ وَ یخَافُونَ سُوءَ الحْسَابِوَ الَّذِینَ صَبرَواْ ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبهِّمْ وَ أَقَامُواْ الصَّلَوةَ وَ أَنفَقُواْ مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَ عَلَانِیَة".

[17]. Silahkan lihat, Pertanyaan No. 899 (Site: 987), Indeks: Islam dan Rasionalitas.

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Siapa sajakah yang mengantarkan surat-surat penting Nabi Islam saw kepada para raja di zaman itu?
    3289 Sejarah 2021/06/23
  • Apakah benar yang dikatakan bahwa apabila seseorang meninggal pada hari atau malam Jumat maka ia akan aman selamanya dari himpitan kubur?
    46945 Teologi Lama 2013/05/25
    Di antara hari-hari dalam seminggu siang dan malam Jumat adalah hari yang memiliki keutamaan dan kemuliaan tersendiri. Salah satu dari keutamaan itu adalah bahwa apabila seorang Mukmin meninggal pada waktu ini maka disebabkan oleh keberkahan dan kemuliaan waktu tersebut ia akan mendapatkan dispensasi dari sebagian kesulitan dan ...
  • Apakah al-Qur'an menyinggung jembatan shirâth?
    22405 Ulumul Quran 2010/01/09
    Meskipun redaksi jembatan shirâth tidak kita jumpai dalam al-Qur'an, namun pada sebagian riwayat dapat kita lihat penggunaan redaksi tersebut dengan tegas dapat ditemukan dalam hadis dari Imam Ja’far Shadiq As dalam tafsiran redaksi "mirshâd" pada ayat 14 surah al-Fajr (89).[i] Imam Ja'far ...
  • Apabila tidak mungkin menyucikan cat kuku apakah yang harus dilakukan? Apakah wudhu jabirah atau tayammum?
    7477 Hukum dan Yurisprudensi 2011/11/13
    Pertanyaan yang disebutkan telah kami kirimkan ke beberapa kantor marja agung taklid dan menerima jawabannya sebagaimana berikut ini:Kantor Ayatullah Agung Khamenei (Mudda Zhilluhu al-Ali): Berdasarkan asumsi pertanyaan yang diajukan maka ia harus melakukan wudhu jabirah. Kantor Ayatullah Agung Shafi Gulpaigani (Mudda Zhilluhu al-Ali): ...
  • Berapa kali Nabi Muhammad Saw pergi haji dan umrah?
    14652 Hijrah 2015/07/23
    Dalam literatur-literatur hadis dan sejarah terdapat beberapa pendapat terkait dengan berapa kali Nabi Muhammad Saw sebelum dan setelah hijrah menunaikan ibadah haji dan tamatu. Adapun pendapat-pendapat tersebut adalah sebagaimana berikut: Semuanya 20 kali.[1] Sebelum hijrah di Mekah: Sekali[2] ...
  • Apa hukumnya mendengar musik dalam pandangan Islam?
    11223 Hukum dan Yurisprudensi 2014/05/22
    Musik adalah sejenis suara dan melihatnya (tanpa mendengar) tidak mengandung status hukum. Status hukum musik berkaitan dengan adanya produksi, pembuatan, jual-beli alat musik, belajar musik, berdendang dan mendengarkan secara seksama (istimâ) dimana kebanyakan fukaha memfatwakan haram memproduksi dan mendengarkan musik lahw (yang melalaikan). Namun demikian, fukaha berpandangan ...
  • Apakah boleh hukumnya membangun masjid di pekuburan?
    8106 Hukum dan Yurisprudensi 2012/04/10
    Kantor Ayatullah Agung Khamenei (Mudda Zhilluhu al-‘Ali): Tidak ada masalah jika pekuburan yang disebutkan bukan di atas tanah wakaf dan kepemilikan khusus. Demikian juga bukan tempat umum dan digunakan oleh penduduk setempat pada pelbagai acara-acara tertentu dan membangun masjid juga tidak menciderai kehormatan atau ...
  • Bagaimana kita dapat menghilangkan sifat-sifat tercela dari dalam diri kita?
    33722 Akhlak Teoritis 2011/09/18
    Faktor-faktor kelalaian senantiasa ada pada seluruh tingkatan usia manusia. Biasanya kita tidak dapat mencerabut akar kelalaian ini secara sempurna pada satu tingkatan usia tertentu. Boleh jadi Anda dapat mencari pertolongan kepada al-Qur’an dan ajaran-ajaran mulianya untuk berjuang di jalan ini.  Dengan mengamalkan seluruh instruksi al-Qur’an Anda ...
  • Mengapa mazhab Syiah merupakan sebaik-baiknya mazhab?
    47629 Teologi Lama 2009/10/22
    Keunggulan mazhab Syiah adalah disebabkan oleh "kebenarannya". Di setiap masa agama yang benar masa hanya terbatas pada satu agama. Adapun agama-agama lainnya apakah mereka secara asasi merupakan agama yang batil atau pun tidak memiliki dasar, telah punah atau telah dianulir oleh agama yang datang setelahnya. Syariat yang benar pada ...
  • Apa pentingnya memberi salam menurut Rasulullah Saw?
    15051 Sejarah Para Pembesar 2012/07/21
    Manusia adalah entitas sosial yang membutuhkan hubungan, persahabatan dan kecintaan terhadap sesamanya. Memberikan salam merupakan langkah pertama untuk membina hubungan baik antara dua manusia yang membawa beragam pesan seperti persahabatan, ketulusan, kecintaan, kerendahan hati, doa kebaikan, memberikan jaminan kepada pihak lawan bicara dan lain sebagainya.

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    263140 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    247523 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230858 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    216365 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    177143 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    172195 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168967 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    159449 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    142179 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134968 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...