Advanced Search
Hits
9555
Tanggal Dimuat: 2013/07/15
Ringkasan Pertanyaan
Dapatkah Anda membuktikan sifat mahakaya Tuhan dari sudut pandang rasional?
Pertanyaan
Dapatkah Anda membuktikan sifat mahakaya Tuhan dari sudut pandang rasional?
Jawaban Global

Allah Swt berfirman dalam al-Qur’an, “ Hai manusia, kamulah yang memerlukan kepada Allah; dan hanya Allah-lah Yang Mahakaya lagi Maha Terpuji. (Qs. Al-Fathir [35]:15) Sifat mahakaya dan tidak membutuhkan merupakan salah satu sifat tsubutiyah Tuhan. Penetapan sifat Tuhan secara umum dilakukan setelah penetapan keberadaan Tuhan. Sifat mahakaya yang bermakna bahwa Tuhan tidak membutuhkan sesuatu juga hanya dapat dilakukan setelah menetapkan keberadaan, keesaan dan ketidakbersebaban Tuhan.

 

Di sini kami hanya akan menjelaskan argumen wujub dan imkan yang umumnya berpulang pada kekayaan dan ketidakbutuhan Tuhan dari sudut pandang bahwa Tuhan tidak membutuhkan kepada sebab dan pengada.

 

Apabila kita memaknai ghina (mahakaya) sebagai tidak membutuhkan pada asli wujud dan dengan makna ini kita ingin menetapkan wujud Tuhan maka argumen wujub dan imkan dapat memberikan ulasan atas masalah ini.

 

Burhan Wujub dan Imkan (Ghani dan Faqr) [1]

 

Seluruh entitas yang kita saksikan di dunia ini suatu hari sebelumnya adalah tiada kemudian mengenakan busana keberadaan. Atau dengan ungkapan lebih akurat, seluruh entitas tersebut tadinya tidak ada kemudian mengada. Hal ini merupakan dalil bahwa mereka adalah “akibat” dari entitas lainnya dan tidak memiliki keberadaan dari dirinya.

 

Kita tahu bahwa setiap entitas akibat (effect) bergantung dan berpijak di atas sebabnya dan sekujur eksistensinya membutuhkan dan memerlukan kepada sebab. Apabila sebab tersebut juga merupakan akibat dari sebab lainnnya maka ia pada gilirannya juga membutuhkan dan memerlukan pada sebab yang lain. Dan apabila hal ini berlanjut seterusnya hingga tiada batas maka yang akan terjadi adalah tasalsul (infinite circle). Maka kita akan memiliki sekumpulan entitas yang membutuhkan dan fakir, tentu saja kumpulan entitas seperti ini tidak akan pernah mengada karena tidak terbatas membutuhkan adalah membutuhkan dan tidak terbatas fakir adalah fakir. Tentu saja angka kosong tanpa batas sekali-kali tidak akan pernah menghasilkan sebuah angka dan ketergantungan tiada batas tidak akan pernah melahirkan kemandirian.

 

Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pada akhirnya kita harus sampai pada sebuah entitas yang berdiri sendiri dan mandiri dari seluruh dimensi. Entitas ini adalah sebab dan bukan akibat. Dia adalah Wujud Mesti (Wajib al-Wujud). Entitas seperti ini yang merupakan sebab mutlak tidak membutuhkan terhadap segala sesuatu dan pada seluruh inti keberadaan dan keberlanjutan keberadaannya butuh dan perlu kepadanya. [2]

 

Penjelasan kebutuhan ini adalah bahwa Allah Swt adalah sumber segala ciptaan dan Pemberi segala kesempurnaan. Karena itu, Dia harus memiliki segala sesuatu sehingga seluruh entitas membutuhkan kepada-Nya. Karena seseorang yang memberikan sesuatu harus memiliki sesuatu sehingga ia dapat memberi. Dengan demikian, Dia adalah kaya secara mutlak. Karena apabila dari satu sisi Dia kaya dan dari satu sisi membutuhkan maka dari sisi ini Dia tidak dapat memberikan kesempurnaan dan hal ini berseberangan dengan asumsi yang ada. Karena kita katakan bahwa Dia adalah Pemberi segala kesempurnaan. [3] [IQuest]

 

Kami mempersilahkan Anda untuk melihat beberapa pertanyaan terkait pada site ini, 8515 (Site: 8551) , 2944 (Site: 3167), 10322 (Site: 12562). [4]  

 

 

[1] . Nasir Makarim Syirazi, Tafsir Nemune, jil. 18, hal. 22.  

 

[2] . Silahkan lihat, Site: Andisyeh Qom.  

 

[3] . Muhammad Husain Thabathabai, terjemahan Persia al-Mizân, jil. 16, hal. 346 dengan sedikit perubahan.  

 

[4] . Dalam hal ini silahkan lihat Site: Hauzah Net.  

 

Jawaban Detil
Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban detil.
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259833 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245601 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229507 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214293 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175603 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170983 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167401 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157465 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140313 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133542 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...