Please Wait
76550
Sudah barang tentu bahwa kesedihan dan kegagalan terkadang datang menyapa kehidupan setiap manusia. Kedua hal ini membuat dunia terlihat buram dan suram dalam pandangan manusia. Dalam kondisi seperti ini manusia terdiri dari dua jenis: Sebagian menjadi terhormat dari kepungan prahara dan kemelut kehidupan. Dengan berbagai kemelut, kesulitan dan bertawakkal kepada Allah Swt, mereka memulai kehidupan yang lebih konstruktif. Namun sebagai tandingannya, terdapat sebagian orang yang tunduk kalah terhadap berbagai kesulitan ini dan mengisolir dirinya atau lebih buruk lagi melakukan tindakan bunuh diri.
Apabila manusia mengenal logika Islam bahwa kematian bukanlah ujung perjalanan melainkan awal perjalanan tanpa ujung dan batas. Karena itu bunuh diri sama sekali tidak akan membantu manusia menyelesaikan persoalan yang dihadapinya . Di samping itu, tiada satu pun, termasuk berbagai kesulitan hidup, yang berharga di dunia ini yang melebihi harga jiwa yang direnggutnya dengan bunuh diri .
Dalam pandangan Islam, pemilik segala sesuatu termasuk manusia adalah Tuhan. Dialah yang memiliki hak untuk mengelola dan menguasai alam semesta dan manusia. Apabila Dia mengizinkan maka manusia dibolehkan menguasainya dan apabila Dia tidak mengizinkan maka manusia tidak boleh menguasainya. Diantara hal tersebut adalah membunuh manusia.
Dalam hal ini tidak terdapat perbedaan antara bunuh diri dan pembunuhan lainnya (dalam membunuh orang), karena tindakan ini sama-sama telah mengambil hak hidup (dari dirinya atau dari orang lain). Allah Swt memperingatkan manusia dalam masalah ini dengan firman-Nya, “ Oleh karena itu, Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Isra’il bahwa barang siapa membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan ia telah membunuh manusia seluruhnya. ” (Qs. Al-Maidah [5]:32)
Hidup dan mati seseorang, meski tidak sama persis dengan hidup dan mati masyarakat, namun memiliki kesamaan. Karena itu, apabila tidak terdapat izin Tuhan, maka melakukan perbuatan itu termasuk sebagai perbuatan haram dan dosa besar. Diri ini tidak ada bedanya dengan yang lain atau dirinya dan manusia yang melakukan bunuh diri.
Imam Baqir As bersabda, “Musibah apa pun yang menimpanya atau kematian apa pun modelnya yang dialami oleh insan beriman, namun ia tidak akan bunuh diri.” [1]
Imam Shadiq As bersabda tentang akibat perbuatan bunuh diri, “Barang siapa yang melakukan tindakan bunuh diri maka ia akan kekal selamanya di neraka jahannam.” [2] Kedua riwayat ini dan contoh-contoh riwayat lainnya menunjukkan konfrontasi keras Islam terhadap perbuatan tercela ini.
Karena itu, jangan pernah memandang bahwa bunuh diri dapat dijadikan sebagai satu solusi dan jalan keluar. Meski orang lain tidak mengetahui hal ini dan kematian Anda nampak sangat wajar, namun sejatinya di sisi Allah Swt, tiada sesuatu yang tersembunyi. Yakinlah apabila Anda melangkahkan kaki di jalan yang tepat maka dalam tempo yang tidak terlalu lama Anda akan dapat menarik perhatian orang lain dan akan menjadi kehormatan bagi keluarga.
Beberapa nasihat untuk direnungkan :
1. Cobalah bina dan kuatkan daya iman Anda dengan menggunakan beberapa cara.
2. Duduklah bersama orang-orang yang aktif, giat, optimis dan petiklah inspir a si dari mereka.
3. Jauhkanlah pikiran-pikiran negatif.
4. Jalinlah hubungan dengan lembaga-lembaga bimbingan dan penyuluhan dalam masalah ini.
Demikian juga ada baiknya Anda menelaah Pertanyaan No. 12745 (Site: 12484) dan No. 6888 (Site: 7179) yang terdapat pada site. [iQuest]