Advanced Search
Hits
7449
Tanggal Dimuat: 2010/04/25
Ringkasan Pertanyaan
Apakah maksud riwayat Qaimatu Kullu Imri’in Ma Yahsunuh?
Pertanyaan
Apakah maksud riwayat Qaimatu Kullu Imri’in Ma Yahsunuh?
Jawaban Global

Para komentator sabda Imam Ali As dalam mengurai tuturan beliau, “Qaimatu Kullu Imri’in Ma Yahsunuh[1] (Nilai seseorang yang sesungguhnya adalah pada pengetahuannya dan kesempurnaan prestasinya),[2] berkata, “Nilai setiap orang dan penghormatannya di kalangan masyarakat adalah seukuran ilmu dan pengetahuannya.”

Yahsun aslinya ahsan al-syai dan takala manusia mengetahuinya dan menjadi ahlinya; artinya kemuliaan dan kehormatan setiap orang di kalangan masyarakat adalah seukuran ilmu yang diketahuinya. Karena itu apabila Anda ingin berharga dan memiliki kemuliaan maka tambahkanlah ilmu pengetahuan Anda; mengingat naik dan turunnya nilai seseorang bergantung pada ada tidaknya pengetahuan yang ia miliki.

Sayid Radhi Ra berkata, “Ucapan ini adalah ucapan yang nilainya tak terperikan. Tak ada ungkapan arif dapat dibandingkan dengannya dan tak ada kalimat yang setara dengannya.

Ibnu Abil Hadid dalam Syarh Nahj al-Balâghah berkata, “Tuturan tentang mencukupkan diri dalam keutamaan ilmu telah kami jelaskan sebelumnya dan sekarang kami akan menyampaikan beberapa hal lainnya. Disebutkan bahwa, Di antara ucapan Ardesyir Babakan yang ditulis dalam risalahnya untuk para pangeran adalah bahwa bagi Anda sebaik-baik dalil terkait dengan keutamaan ilmu yang dipuji oleh seluruh bahasa dan orang-orang yang tidak memiliki ilmu akan mengklaim dirinya memiliki ilmu dan menghiasi diri mereka dengan ilmu. Sebaik-baik dalil untuk aib adalah kebodohhan yang Anda miliki dan seluruh orang akan berusaha untuk menutupinya dan apabila orang-orang berkata bahwa ia bodoh maka tentu ia akan marah. Seseorang berkata kepada Anusyirwan,  “Ada apa gerangan dengan Anda? Semakin Anda mempelajari ilmu maka Anda semakin berusaha lebih giat.” Anusyirwan berkata, “Karena semakin saya belajar maka semakin bertambah kemuliaan dan kedudukanku.” Orang berkata, “Mengapa tiada orang yang menghindar untuk belajar?” Dijawab, “Karena kita tahu bahwa ilmu dari mana pun datangnya akan memberikan keuntungan.”

Seseorang berkata kepada Buzurghmehr, “Dengan semua ilmu yang Anda pelajari, apa yang Anda peroleh?” Dijawab, “Bangun tengah malam (ibadah).”

Seseorang lain berkata kepada Buzurghmehr, “Ilmu yang lebih baik atau harta?” “Ilmu” Pungkas Buzurghmehr. “Lantas mengapa kami banyak melihat ahli ilmu berkumpul di rumah para penguasa ketimbang para penguasa di rumah ahli ilmu?” Tanya orang itu lagi. Buzurghmehr menjawab, “Hal ini berpulang pada ilmu dan kebodohan. Apa yang kalian saksikan itu disebabkan oleh karena para alim mengetahui kebutuhannya terhadap harta dan para penguasa tidak mengetahui keutamaan ilmu.”

Seorang penyair berkata, “Ketahuilah bahwa anak keturunan Adam tidak diciptakan alim. Ilmu dan pengetahuan tidak dapat dibandingkan dengan kebodohan. Tua renta dan pembesar kaum ketika tidak berilmu akan menjadi kerdil dan kecil tatkala hadir pada komunitas.”

Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib As bersabda, “Saya sampaikan kepada Anda lima hal, yang apabila Anda menunggang unta Anda dengan cepat untuk mencarinya, maka Anda akan mendapatkan bahwa usaha itu patut atasnya. Tak boleh ada sesuatu di mana Anda meletakkan harapan selain Allah; jangan menakuti sesuatu selain dosa terhadap-Nya; janganlah seorang pun di antara Anda merasa malu mengatakan, 'Saya tidak tahu', apabila ia ditanyai tentang sesuatu yang tidak diketahuinya; janganlah seseorang merasa malu untuk mempelajari sesuatu yang tidak diketahuinya; dan Anda harus mempraktikkan kesabaran, karena kedudukan sabar bagi iman adalah seperti kepala bagi tubuh, sehingga tepat sebagaimana tak ada baiknya tubuh tanpa kepala, tak ada kebaikan dalam iman tanpa kesabaran.”[3]

Disebutkan bahwa sepanjang ketidaktahuan bagi manusia merupakan cela maka belajar merupakan sesuatu yang terpuji. Karena sepanjang manusia hidup ketidaktahuan merupakan hal yang tercela, maka menuntut dan mempelajari ilmu merupakan hal yang terpuji baginya.”[4] [iQuest]

 


[1]. Nahj al-Balâghah, Hikmah 81.  

[2].  Nilai seseorang yang sesungguhnya adalah pada pengetahuannya dan kesempumaan prestasinya. Nilai dan kedudukannya sesuai dengan kedudukan pengetahuannya dan prestasi yang dicapainya. Mata yang menyadari nilai yang sesungguhnya tidak akan melihat wajah atau kemegahan duniawi dan jabatan, melainkan melihat pengetahuan seseorang, dan memberikan penilaiannya sesuai dengan itu. Singkatnya, manusia harus berjuang untuk mendapatkan akhlak dan ilmu. Nilai setiap orang sesuai dengan pengetahuannya.  "Nilai seseorang sebanding dengan pengetahuannya."

[3]. Nahj al-Balâghah, Hikmah 82.  

"اوصيكم بخمس لو ضربتم اليها آباط الابل لكانت لذلك اهلا: لا يرجون احد منكم الاربه، و لا يخافن الاذنبه، و لا يستحين احد منكم اذا سئل عمّا لا يعلم ان يقول: لا اعلم، و لا يستحين احد اذا لم يعلم الشى‏ء ان يتعلّمه، و عليكم بالصّبر، فان الصّبر من الايمان كالرأس من الجسد و لا خير فى جسد لا رأس معه، و لا خير فى ايمان لا صبر معه"

[4]. Mahmud Mahdawi Damagani, Jelwe-ye Târikh Dar Syarh Nahj al-Balâghah Ibnu Abi al-Hadid, jil. 7, hal. 297-298, Nasyr Nei, Teheran, Cetakan Kedua, 1375 S. Dengan sedikit perubahan. 

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259741 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245549 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229460 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214227 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175554 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170934 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167330 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157403 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140254 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133494 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...