Advanced Search
Hits
14445
Tanggal Dimuat: 2010/08/13
Ringkasan Pertanyaan
Bagaimana saya dapat mengantisipasi melemahnya iman dan keyakinan?
Pertanyaan
Keyakinan saya kepada Tuhan sangat minim. Saya salat dan puasa. Dalam bekerja saya berusaha untuk tidak melanggar hak orang lain dan hanya ingin memperoleh rezeki yang halal. Namun demikian saya tetap sangsi dengan Islam. Sepertinya seluruh apa yang saya usahakan sia-sia. Beberapa waktu lalu saya membaca buku yang menulis buruk tentang Islam dan al-Quran. Usai membaca buku itu selama tiga tahun saya mengalami stress dan terkadang terpenjara oleh syahwat. Saya merasa saya telah jauh dari fitrah saya. Tolong tunjukkan kepada saya sebuah buku supaya saya dapat mengenal al-Quran atau dengan membacanya iman saya semakin kuat. Saya sangat sulit untuk tidur dan ruh saya tersiksa. Mungkin ada harapan kalau ada jawaban atau buku yang Anda perkenalkan sehingga saya dapat terlepas dari masalah ini. Orang-orang sekeliling saya tidak ada yang beriman namun kelihatannya tenang-tenang saja.
Jawaban Global
Untuk meningkatkan iman dan keyakinan agama maka keyakinan ini harus dibangun dengan argumentasi di atas fondasi ilmu dam makrifat. Keyakinan tidak boleh disusupi oleh masalah-masalah supertitious dan khurafat. Di samping itu mampu menjawab seluruh pelbagai syubhat dan keraguan akidah yang mungkin saja ada.
Dalam tataran  praktik, iman dan keyakinan harus diamalkan dalam ibadah-ibadah syariat dan penyucian jiwa; karena perilaku mulia akan menguatkan iman sebagaimana perilaku buruk akan melemahkan iman.
 
Jawaban Detil
Manusia secara fitrah adalah pencari kesempurnaan dan senantiasa berusaha bergerak dari kekurangan menuju kesempurnaan dan sampai kepada keparipurnaan dalam seluruh bidang. Meski boleh jadi dalam mengidentifikasi kesempurnaan-kesempurnaan manusia mengalami kesalahan dan menempuh jalan menyimpang. Namun inti pencari kesempurnaan merupakan masalah fitri manusia yang dianugerahkan Allah Swt dalam diri manusia.
Iman merupakan salah satu tipologi kesempurnaan manusia dan juga merupakan kesempurnaan terpenting yang memiliki tingkatan. Sudah sepantasnya setiap manusia yang beriman berusaha supaya setiap hari imannya kian bertambah dan semakin kuat.
Untuk menguatkan iman yang benar harus diusahakan dalam tiga bidang, kognisi, praktik dan afeksi.
  1. Dari sisi kognisi dan pengetahuan:
Seluruh fakih Syiah berkata bahwa taklid dalam ushuluddin tidak dibenarkan dan manusia sendiri harus menerima ushuluddin itu dengan pikiran dan penelitian. Kemudian setelah melalui pikiran dan penelitian ia akan memperoleh keyakinan. Karena itu, setiap orang Syiah harus mendasarkan keyakinan dan imannya pada argumentasi dan dalil. Menjadikan telaah dan riset dalam masalah-masalah agama khususnya masalah-masalah akidah sebagai agenda hariannya sehingga hari demi hari semakin dalam dan luas. Pengetahuan tentang Islam dan Syih harus diperkuat sehingga dapat membela keyakinan-keyakinannya dari pelbagai jenis khurafat yang dilontarkan oleh orang-orang tertentu yang mengatasnamakan agama lalu memperkenalkan Islam hakiki (Islam Muhammadi) yaitu mazhab Syiah Duabelas Imam (Itsna ‘Asyar) kepada orang lain. Apabila manusia meyakini sesuatu dengan dalil dan argumetasi maka dengan demikian imannya tidak akan rapuh dan mudah goyah dalam menghadapi pelbagai keraguan dan syubha sekecil apa pun itu. Seluruh anjuran dan instruksi Islam dan al-Quran kepada umatnya supaya menuntut ilmu dan berpikir adalah untuk tujuan membangun keyakinan dan akidah dengan landasan ilmu, dalil, pengetahuan dan argumentasi.
Setiap Syiah dengan menelaah keyakinan dan akidah Syiah maka ia akan mengetahui keungulan dan superioritas akidah ini atas akidah mazhab lainnya. Dengan memahami keunggulan ini maka ia akan menguatkan imannya.[1] Seorang Syiah harus tahu dari siapakah ia mempelajari agamanya dan siapa yang seharusnya dijadikan sebagai teladan dan pemimpin. Seorang Syiah bangga bahwa orang-orang yang dijadikan sebagai imam adalah orang-orang yang disucikan Allah Swt dari segala noda dan dosa. Mereka adalah para Imam yang diperkenalkan sebagai tambang ilmu dan pemilik pengetahuan.[2]
Demikian juga terkait ia harus sensitif dengan pelbagai syubhat dan keraguan yang boleh jadi muncul dalam benak lalu menyodorkan jawaban yang tepat dan memuaskan atas syubhat-syubhat tersebut mengingat bahwa syubhat laksana penyakit wabah yang bisa menular yang apabila tidak ditangani secara cepat dan tepat maka akan mencelakakannya. Syubhat ini kalau segera tidak diatasi maka, di samping, akan menular kepada orang lain juga akan menjangkitinya sendiri. Keraguan-keraguan agama apabila tidak diatasi dengan benar dan logis, maka secara perlahan akan menggerogoti fondasi iman dan akidah secara personal dan sosial.
  1. Dari sisi praktik:
Penyucian jiwa yang disebut sebagai jihad akbar dalam literatur-literatur agama. Penyucian jiwa ini merupakan faktor terpenting dalam proses kesempurnaan dan penguatan iman.
Demikian juga, melaksanakan secara benar ibadah dengan memperhatikan adab-adab dan syarat-syaratnya akan sangat berpengaruh secara positif dalam keyakinan manusia dan semakin mengukuhkan keyakinan seseorang. Dalam pandangan al-Quran dan riwayat, amalan manusia sangat berpengaruh dalam menguatkan atau melemahkan keyakinan agama seseorang.
Al-Quran menyatakan:  “Dan sembahlah Tuhanmu sampai keyakinan (ajal) datang kepadamu.” (Qs. al-Hijr [13]:99)
Dari sisi lain, amalan buruk dan maksiat secara perlahan akan melemahkan iman seseorang dan bahkan menggiringnya untuk menjadi kafir. Al-Quran dalam hal ini menegaskan: “Kemudian pendustaan terhadap ayat-ayat Allah dan memperolok-olokkannya adalah akibat orang-orang yang mengerjakan kejahatan.” (Qs al-Rum [30]:10)
  1. Dari sisi afeksi:
Salah satu dimensi penting manusia adalah sisi afeksi yang sangat berpengaruh dalam keyakinan-keyakinan manusia sedemikian sehingga dalam sebagian hadis agama ditafsirkan sebagai cinta. Imam Shadiq As bersabda, “Agama itu tidak lain kecuali cinta.”[3] Kecintaan sejati manusia kepada Sang Kekasih akan menggiringnya untuk menaati-Nya dan segala yang diinginkan oleh Sang Kekasih akan ia lakukan sebaik mungkin. Karena itu, Imam Shadiq As dalam kelanjutan hadis yang disebutkan membacakan ayat ini,  “Katakanlah, “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Ali Imran [3]:31) Oleh itu, penguatan dimensi afeksi yang berpijak di atas pengenalan dan makrifat yang benar merupakan salah satu faktor dalam menguatkan keyakinan-keyakinan sebagai seorang Syiah.[4]
 
Akhir kata kiranya perlu diperhatikan bahwa orang-orang yang tidak beriman sama sekali tidak akan pernah sampai kepada ketenangan. Mereka hanya berpretensi dengan menampakkan bahwa mereka tenang. Bagaimana mungkin ia tenang sementara ia tidak mengenal kedudukannya di alam eksistensi dan masa depan yang menantikannya di hari kiamat? [iQuest]
Untuk menguatkan keyakinan silahkan Anda merujuk pada beberapa buku berikut ini:
  1. Iman Semesta, Ayatullah Misbah Yazdi.
  2. Menjelajah Semesta Iman, Fakhri Maskoor.
  3. Inilah Akidah Syiah, Ayatullah Makarim Syirazi.
  4. Tafsir Al-Amtsal, Ayatullah Makarim Syirazi.
  5. Dan buku-buku lainnya.
Di samping buku-buku ini, kami persilahkan Anda untuk menelaah beberapa indeks berikut ini:
  1. Indeks: Penguatan Keyakinan Sebagai Seorang Syiah, Pertayanaan 2998 (Site: 3243).
  2. Indeks: Dalil-dalil Mengapa Menerima Islam, 1146 (Site: 1168).
  3. Indeks: Dalil-dalil Kebenaran Isla, Pertanyaan 275 (Site: 73).
  4. Indeks: Cara-cara Menguatkan Perasaan Mencari Tuhan, Pertanyaan 3472 (Site: 3695).
 

[1] Untuk telaah lebih jauh silahkan lihat, “Dalil-dalil Keunggulan Syiah” Pertanyaan No. 277 (Site: 2163) dan “Keunggulan Syiah atas Mazhab-mazhab Lain, Pertanyaan 1000 (Site: 1252)
[2] Imam Khomeini Rah dalam wasiatnya menulis: “Kami bangga bahwa imam-imam kami adalah para Imam Maksum yang dimulai dari Ali bin Abi Thalib As hingga Imam Mahdi Ajf (Sang Penyelamat) yang berkat kekuasaan Allah Swt Yang Mahakuasa, masih hidup dan mengawasi urusan-urusan (umatnya). Kami bangga bahwa Baqir al-‘Ulum itu adalah Imam kami yang merupakan orang yang paling unggul dalam sejarah dan tiada seorang pun yang dapat memahami kedudukannya selain Allah Swt, Rasulullah Saw dan para Imam Maksum As.” Imam Khomeini, Negaresy Maudhui bar Wasiat Name Siyasi Ilahi Imam Khomeini Rah, hal. 6, cetakan kedelapan, Muasssah Tanzhim wa Nasyr Atsar Imam Khomeini Rah, Tehran, 1383 S. 
[3] Syaikh Shaduq, al-Khishal, hal. 21, Jama’ah al-Mudarrisin fi al-Hauzah al-‘Ilmiyah, Qum, 1362 S.
[4] Diadapatasi dari indeks, Penguatan Akidah Sebagai Seorang Syiah, Pertanyaan 2998 (Site: 3243).
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Dalam perspektif agama Islam dan Syiah, dalam masalah-masalah apa sajakah manusia memiliki ikhtiar dan kebebasan?
    11440 Teologi Lama 2009/06/03
    Dengan merujuk pada teks-teks agama dan mencermati kandungan ayat-ayat dan riwayat, dapat ditemukan adanya pemahaman akan kebebasan manusia. Makna dari pernyataan ini bukanlah bahwa manusia memiliki kebebasan secara mutlak dan tidak ada satupun faktor atau kekuatan yang mampu memberikan pengaruh atau menguasainya, melainkan maksudnya adalah bahwa selain seluruh faktor dan ...
  • Bagaimana posisi syafâ’at pada hari Kiamat nanti?
    35042 Teologi Lama 2010/04/19
    Makna syafâ’at adalah memberikan bantuan dan pertolongan kepada seseorang yang lemah. Sedangkan syâfi' (pemberi syafâ’at) adalah seseorang yang memberikan pertolongan kepada orang yang memerlukan bantuan sehingga orang itu berada pada tingkat normal dan tidak lagi memerlukan bantuan.Syafâ’at (pertolongan) pada hari Kiamat kelak, ...
  • Apakah pernikahan temporal dari sudut pandangan bilangan itu dapat dibatasi atau tidak?
    9585 Hukum dan Yurisprudensi 2011/02/15
    Dalil-dalil ayat-ayat dan riwayat-riwayat dalam bab kehalalalan dan keabsahan pernikahan temporal sedemikian banyak sehingga tidak seorang pun yang dapat mengingkar dan memandangnya sebagai hadis buatan, namun dari sekumpulan riwayat dapat disimpulkan sedemikian bahwa pernikahan temporal sehubungan dengan orang-orang yang tidak dapat melangsungkan pernikahan permanen atau tidak ...
  • Bagaimana kita dapat menjelaskan masalah tauhid di kalangan anak muda?
    13571 Teologi Lama 2012/04/03
    Dalam silsilah pembahasan akidah, pembahasan tauhid merupakan pembahasan kunci dan asasi yang mencakup banyak masalah di dalamnya. Bagi Anda yang ingin melakukan aktivitas dakwah dan tabligh dalam masalah ini, Anda harus memperhatikan dan mengamalkan dua masalah penting; Pertama Anda harus memilih pembahasan-pembahasan yang sesuai dan logis. Kedua, ...
  • Apa urgensinya sehingga imam harus maksum dan bagaimanakah menentukan bahwa para imam itu maksum?
    8868 Teologi Lama 2010/03/13
    Bertolak belakang dengan Ahlusunnah, Syiah percaya bahwa dalam seluruh tingkatannya Imam sama dan sejajar dengan Rasulullah Saw, kecuali dalam masalah wahyu. Oleh karena itu imam juga harus seperti rasul yang maksum dan suci dari kesalahan, penyimpangan dan dosa, sebagaimana halnya Rasulullah Saw dan para ...
  • Apa yang menjadi sebab-sebab meletusnya perang Shiffin dan Nahrawan?
    63337 Sejarah Kalam 2011/07/18
    Faktor terpenting meletusnya perang Shiffin adalah penolakan Muawiyah untuk berbaiat kepada Baginda Ali As dengan dalih bahwa Baginda Ali As terlibat dalam kasus pembunuhan Usman. Tatkala perang nyaris berakhir dengan kemenangan sempurna Amirul Mukminin, dengan tipu-daya Amr bin Ash peperangan berakhir dan dengan peristiwa arbitrase (hakamain) yang mengharuskan ...
  • Bagaimana Fir’aun diazab dikarenakan perbuatan- perbuatannya yang merupakan ujian Tuhan?
    11136 Tafsir 2012/05/19
    Salah satu sunnah-sunnah Ilahi yang tidak mengalami perubahan adalah ujian dan cobaan untuk para hamba. Ujian dan cobaan ini terjadi dengan segala sebab dan dengan perantaraan kejadian-kejadian yang beragam. Terkadang Allah Swt menggunakan orang zalim sebagai perantara dalam menguji orang-orang lain sementara orang zalim tersebut ...
  • Apa yang dimaksud dengan marjaiyyah dan taklid? Bukankah taklid (meniru-niru) sebuah perbuatan yang tercela?
    8237 Hukum dan Yurisprudensi 2010/10/21
    Marjaiyyah bermakna (sebuah institusi yang) mengeluarkan fatwa dan merupakan satu terma teknis fikih.  Kebalikan dari makna ini adalah taklid. Dalam terma fikih taklid adalah merujuknya seorang non-ahli, pada satu persoalan keahlian, kepada seorang ahli dan spesialis yang dalam hal ini adalah marja taklid. Mengingat bahwa seorang non-ahli harus ...
  • Apa hukumnya membaca formula akad nikah mut’ah melalui internet?
    10705 Hukum dan Yurisprudensi 2013/02/14
    Dalam membaca formula akad nikah tidak terdapat perbedaan antara nikah mut’ah (temporal) dan nikah daim (permanen) karena itu keduanya mirip satu sama lain. Apabila yang dimaksud adalah membaca formula akad melalui internet adalah (semata-mata) mengetik formula akad, maka hal ini tidak dibolehkan menurut seluruh marja agung taklid.
  • Apakah kisah fitnah dari arah timur (Najd) itu maksudnya adalah Irak dan Saudi Arabia?
    15486 Sejarah Kalam 2010/02/18
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    262643 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    247266 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230740 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    216043 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    177004 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    172082 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168746 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    159289 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    141979 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134792 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...