Advanced Search
Hits
5878
Tanggal Dimuat: 2013/11/27
Ringkasan Pertanyaan
Apakah berdasarkan riwayat-riwayat Syiah salat di Masjidul Haram dan Masjid Nabawi memiliki keutamaan yang tinggi?
Pertanyaan
Mohon jelaskan riwayat-riwayat dari kalangan Ahlul Bait yang menerangkan fadhilah dan keutamaan salat di Masjidul Haram dan Masjid Nabawi.
Jawaban Global
Dua masjid besar dalam Islam, yaitu Masjidul Haram dan Masjid Nabawi, memiliki nilai spiritual yang sangat tinggi, karena salat di kedua masjid tersebut memiliki keutamaan yang lebih daripada di masjid-masjid lainnya. Tentunya banyak sekali riwayat yang menjelaskan keutamaan-keutamaan tersebut; sebagai contoh akan dijelaskan di bawah ini:
 
Jawaban Detil
Diriwayatkan dari Imam Kazhim As tentang seorang lelaki yang bertanya apakah salatnya yang ia lakukan sendiri di rumahnya di Makkah secara berjamaah lebih baik daripada salatnya di Masjidul Haram secara furada (sendiri atau tidak berjamaah)? Imam As menjawab: “Salat di Masjidul Haram secara furada lebih baik.”[1]
Imam Husain As berkata: “Banyak-banyaklah berdoa di masjid ini (Masjidul Haram) dan mengerjakan salat; karena bagi seorang hamba sudah ada rizki yang akan mendatanginya (yakni tidak perlu terlalu sibuk dengan urusan dunia).”[2]
Imam Baqir As berkata: “Barang siapa mengerjakan satu salat wajib di Masjidul Haram, maka Allah akan menerima salat-salat yang telah ia kerjakan sejak salat itu diwajibkan kepadanya dan juga salat-salat yang bakal ia kerjakan hingga ia mati kelak.”[3]
Imam Shadiq As berkata: “Salat di Masjidul Haram pahalanya sama dengan pahala salat seribu raka’at salat biasa.”[4]
Sebenarnya di dalam Masjidul Haram sendiri ada tempat-tempat khusus yang keutamaannya lebih daripada tempat-tempat lainnya dan ibadah di situ lebih ditekankan. Diriwayatkan dari Imam Ridha as tentang di sebelah mananya Masjidul Haram yang lebih ditekankan dan lebih banyak pahalanya? Imam As menjawab: “Di antara Hajarul Aswad dan pintu Ka’bah.” Lalu beliau ditanya tempat mana lagi setelah itu yang banyak pahalanya? Beliau menjawab: “Di samping Makam Ibrahim As.” Lalu tentang tempat berikutnya beliau berkata: “Di Hijr Isma’il.” Beliau juga mengatakan: “Semakin lebih dekat dengan Ka’bah lebih afdhal.”[5]
 
Keutamaan salat di Masjid Nabawi
Rasulullah Saw mengenai hal ini bersabda: “Satu salat yang dikerjakan di masjidku ini pahalanya lebih besar seribu kali lipat daripada salat di masjid-masjid lainnya, kecuali Masjidul Haram, karena salat di sana sama dengan seratus ribu salat.”[6]
Imam Shadiq As berkata: “Makkah adalah Haram Allah dan Rasulullah Saw serta Imam Ali bin Abi Thalib As; dan satu salat yang dilakukan di sana pahalanya sama dengan seratus ribu salat (yang dikerjakan di tempat lainnya); satu Dirham jika disedekahkan di sana pahalanya sama dengan sedekah seratus ribu dirham yang disedekahkan di tempat lain. Madinah juga Haram Allah, Rasulullah dan Imam Ali As. Satu salat yang dikerjakan di sana pahalanya sama dengan sepuluh ribu salat di tempat lainnya. Satu dirham yang disedekahkan di sana pahalanya sama dengan sepuluh ribu dirham yang disedekahkan di tempat lain. Kufah adalah Haram Allah, Rasul-Nya dan Imam Ali As. Satu salat yang dikerjakan di dalamnya senilai dengan seribu salat di tempat lainnya.” Namun beliau tidak menyinggung masalah sedekah satu Dirham.[7]
Seseorang bertanya kepada Imam Ridha As tentang apakah salat di Masjidul Haram dan Masjid Nabawi pahalanya berkali-kali lipat? Imam menjawab: “Ya, salat di kedua masjid tersebut pahalanya beribu kali lipat daripada salat di tempat lainnya.”[8]
Di akhir pembahasan perlu diingatkan bahwa jumlah pahala yang disebutkan dalam riwayt-riwayat tersebut adalah ungkapan tentang betap utama dan mulianya suatu amal perbuatan. Bisa jadi pahalanya lebih besar dari itu. Lagi pula tergantung dengan hati pelaku suatu ibadah, pahala dan balasan yang didapat oleh seseorang karena suatu ibadah bisa jadi berbeda dengan pahala yang bakal didapat orang lainnya. [iQuest]
 

[1]. Kulaini, Muhammad bin Ya’qub, Al-Kafi, muhaqqiq dan mushahih: Ghaffari, Ali Akbar, Akhundi, Muhammad, jil. 4, hal. 527, Darul Kutub Al-Islamiyah, Tehran, cetakan keempat, 1407 H.Q.; Majlisi, Muhammad Baqir, Mir’ât al-‘Uqul fi Syarh Akhbâr Âli al-Rasul, Riset dan edit oleh : Rasuli, Sayid Hasyim, jil. 18, hal. 224, Darul Kutub Al-Islamiyah, Tehran, cetakan kedua, 1404 H.Q.
[2]. Al-Kâfi, jil. 4, hal. 526; Muhammad Muhsin Faidh Kasyani, al-Wâfi, Riset dan edit oleh : Husaini Isfahani, Dhiya’uddin, jil. 12, hal. 47, Kitabkhane  Imam Amirul Mukminin Ali As, Isfahan, Cetakan Pertama, 1406 H.Q.
[3]. Syaikh Shaduq, Man Lâ Yahdhuruhu Al-Faqih, Riset dan edit oleh: Ali Akbar Ghaffari, jil. 1, hal. 228, Daftar  Intesyarat  Islami, Qum, Cetakan Kedua, 1413 H.
[4]. Al-Kâfi, jil. 4, hal. 526.
[5]. Al-Kâfi, jil. 4, hal. 525; Syaikh Hurr Amili, Hidâyah al-Ummah ila Ahkâm Al-Aimmah, jil. 2, hal. 200, Astan Radhawi Muqaddas, Majma’ al-Buhuts al-Islamiyah, Masyhad, Cetakan Pertama, 1414 H.
[6]. Syaikh Shaduq, Tsawâb al-A’mâl wa ‘Iqâb al-A’mâl, hal. 30, Dar al-Syarif al-Radhi Li al-Nasyr, Qum, Cetakan Kedua, 1406 H.; Syaikh Hurr Amili, Wasâil al-Syi’ah, jil. 5, hal. 271, Muasasah Alul Bait as, Qum, Cetakan Pertama, 1409 H.
[7]. Majlisi Awal, Muhammad Taqi Isfahani, Raudhah al-Muttaqin fi Syarh Man Lâ Yahdhuruhu Al-Faqih, Riset dan edit oleh  Musawi Kermani, Sayid Husain, Ishtihardi,  Ali Panah, Thabathabai,  Sayid Fadhlullah, jil. 2, hal. 88, Muasasah Farhanggi Islami Kushanpur, Qum, Cetakan Kedua, 1406 H.; Fatal Naisyaburi, Muhammad bin Ahmad, Raudhah Al-Wa’idhin wa Tabshirah Al-Muta’adhin, jil. 2, hal. 410, Nasyr Radhi, Qum, Cetakan Pertama, 1375 H.
[8]. Syaikh Thusi, Tahdzib al-Ahkâm, Riset dan edit oleh  Musa Khurasan, Hasan, jil. 3, hal. 250, Dar al- Kutub al-Islamiah, Teheran, Cetakan Keempat, 1407 H; Muhammad Baqir Majlisi, Malâdz al-Akhbâr fi Fahm Tadzhib al-Akhbâr, Riset dan edit oleh  Raja’i, Sayid Mahdi, jil. 5, hal. 471, Kitabkhane Ayatullah Mar’asyi Najafi, Qum, Cetakan Pertama, 1406 H.
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259859 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245624 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229527 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214319 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175622 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171001 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167422 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157486 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140334 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133556 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...