Advanced Search
Hits
19982
Tanggal Dimuat: 2017/08/09
Ringkasan Pertanyaan
Apa yang dimaksud dengan qalam dan menulis sehingga dalam al-Quran bersumpah atasnya?
Pertanyaan
Mengapa Allah Swt dalam al-Qur’an bersumpah dengan qalam?
Jawaban Global
            Allah Swt dalam al-Quran menyebutkan sumpah dengan berbagai hal di antaranya adalah bersumpah dengan qalam (pena) dan apa yang ditulis oleh qalam:
«وَ الْقَلَمِ وَ ما یَسْطُرُونَ»
“Demi pena dan apa yang mereka tulis.”  (Qs. al-Qalam [68]:1)
            Qalam artinya alat menulis atau sesuatu yang dengannya dapat digunakan untuk menulis.[1]
            Yasthurun merupakan kata kerja yang derivatnya adalah sa-tha-ra yang bermakna tersusunya kata per kata dalam satu halaman, tercabut sesuatu dari pohon, atau bermakna orang-orang yang berdiri. Tatkala disebutkan “sathara fulanu kadza” maknanya bahwa orang itu telah menulis baris (satr) demi baris (satr).[2]
            Allah Swt dalam ayat ini menyebutkan sumpah dengan qalam (pena) dan apa yang ditulis dengan qalam (pena). Secara lahir konteks ayat dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan qalam (pena) adalah segala bentuk qalam dan segala jenis tulisan yang ditulis dengan qalam (pena).
            Hikmah  dari sumpah ini yang dinyatakan dengan qalam dan tulisan yang merupakan salah satu nikmat Allah Swt yang terbesar yang dianugerahkan kepada manusia dan dengan perantara keduanya (qalam dan tulisan) pelbagai peristiwa, kejadian dan segala yang terpendam dalam hati  dapat direkam dalam tulisan; manusia dengan perantara qalam dan tulisan dapat menulis setiap kejadian di sepanjang sejarah. Demikian juga bergolaknya sebuah peristiwa di tempat yang terjauh dapat dihadirkan di hadapan mata dan dari tulisan itu orang-orang dapat memperoleh informasi tentangnya. Karena itu, qalam (pena) dan tulisan tidak kalah penting dan agungnya dengan kalam (ucapan).
            Terkait dengan pentingnya dua anugerah Ilahi ini cukup bahwa Allah Swt telah memberikan nikmat ini kepada manusia dan membimbing manusia dengan perantara kalam dan qalam, mengajarkan bagaimana cara menggunakan keduanya. Sehubungan dengan kalam hal ini Allah Swt berfirman:
«خَلَقَ الْإِنْسانَ عَلَّمَهُ الْبَیانَ».
“Dia telah menciptakan manusia. Dia mengajarkan bayân (ucapan yang dapat mengungkap isi hati) kepadanya.”
Sekaitan dengan qalam, Allah Swt berfirman:
«عَلَّمَ بِالْقَلَمِ عَلَّمَ الْإِنْسانَ ما لَمْ یَعْلَمْ».
 
            Karena itu, sumpah Allah Swt dengan qalam dan apa yang ditulisnya adalah sumpah dengan salah satu nikmat dan Dia tidak hanya bersumpah dengan qalam, bahkan dalam al-Quran, Allah Swt bersumpah dengan kebanyakan makhluk-Nya karena mereka semua adalah anugerah Ilahi; seperti bersumpah dengan langit, bumi, matahari, bulan, malam, buah tin dan zaitun.[3]
            Akan tetapi para mufassir memberikan kemungkinan lain bahwa yang dimaksud dengan qalam dan tulisan yang disebutikan dalam ayat ini boleh jadi mencakup salah satu batin dari batin al-Quran seperti yang disebutkan bahwa yang dimaksud dengan qalam adalah qalam a’lā yaitu qalam penciptaan; karena qalam pertama adalah sebuah entitas yang diciptakan oleh Allah Swt. Dalam hadis disebutkan bahwa qalam merupakan entitas pertama yang diciptakan oleh Allah Swt[4] dan yang dimaksud dengan ma yasthurun adalah amalan-amalan (manusia) yang dicatat oleh para malaikat.[5] [iQuest]

[1] Ibnu Manzhur, Muhammad bin Mukarram, Lisān al-‘Arab, jld. 12, hlm. 490, Beirut, Dar Shadir, Cet. 3, 1414 H.
[2] Raghib Isfahani, Husain bin Muhammad, al-Mufradāt fi Gharib al-Qur’ān, Riset oleh Shafwan Adnan, hlm. 309, Damaskus, Beirut, Dar al-Qalam, Dar al-Syamiyah, Cet. 1, 1412 H.
[3] Thabathabai, Sayid Muhammad Husain, al-Mizān fi  Tafsir al-Qur’ān, jld. 19, hlm. 368, Qum, Daftar Intisyarat Islami, Cet. 5, 1417 H.
[4] Qummi, Ali bin Ibrahim, Tafsir al-Qummi, Riset oleh Musawi Jazairi, Sayid Thayyib, jld. 2, hlm. 198, Qum, Dar al-Kitab, Cet. 3, 1404 H.
«عَنْ أَبِی عَبْدِ اللَّهِ ع قَالَ أَوَّلُ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمُ فَقَالَ لَهُ اکْتُبْ فَکَتَبَ مَا کَانَ- وَ مَا هُوَ کَائِنٌ إِلَى یَوْمِ الْقِیَامَة».
 
[5] Fakhruddin Razi, Abu Abdillah Muhammad bin Umar, Mafātih al-Ghaib, jld. 30, hlm. 599, Beirut, Dar Ihya al-Turats al-‘Arabi, Cet. 3, 1420 H.  
 
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261052 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246194 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230007 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214851 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176193 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171506 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167977 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158021 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140806 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133971 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...