Advanced Search
Hits
6611
Tanggal Dimuat: 2009/05/12
Ringkasan Pertanyaan
Apa makna pengumuman tujuh orang marja’ dari pihak Jamia’ Mudarrisin (Dewan Guru Hauzah)?
Pertanyaan
Bukankah a’lamiyah menunjukkan keunggulan dan kelebihan? Dari namanya saja sudah jelas bahwa a’lamiyah menunjukkan pada keunggulan seseorang atas orang lain. Mengingat tujuh orang Marja’ Agung yang diperkenalkan oleh pihak Dewan Guru Hauzah, lalu bagaimana kelebihpandaian dan keunggulan ini dapat digambarkan? Sementara dari namanya saja sudah jelas bahwa a’lamiyah menandaskan keunggulan seseorang atas orang lainnya?
Jawaban Global
Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil
Jawaban Detil

Di antara syarat-syarat marja’ taklid adalah bahwa ia lebih unggul dan lebih tinggi dari sudut pandang keilmuan daripada mujtahid lainnya pada masanya. Dan dengan adanya mujtahid a’lam, Anda tidak dapat mengikut pada mujtahid yang non a’lam. Dan jika jarak antara mujtahid a’lam dan non-a’lam sedemikian lebar sehingga pada beberapa hal tertentu fatwa di antara keduanya saling berbeda dan berseberangan maka nilai spesialisasi fatwa non-‘alam akan jatuh. Akan tetapi, apabila jarak antara mujtahid ‘alam dan non-a’lam tidak sedemikian lebar sehingga taklid a’lam tidak teridentifikasi maka mukallid dapat bertaklid kepada mujtahid non-a’lam yang jaraknya dekat dengan mujtahid a’lam.

Untuk diketahui bahwa: Tahap pertama dalam bertaklid harus mengenal seorang marja' dengan salah satu cara berikut ini:

1.    Dengan keyakinan hati yang berdasarkan ilmu pengetahuan, seperti seorang ulama yang telah mampu mengenal mujtahid dan a’lamiyah seseorang.

2.    Dengan melalui kesaksian dua orang alim yang adil yang telah mampu menentukan dan menetapkan kemujtahidan dan a’lamiyah seseorang. Dengan syarat kesaksian keduanya itu tidak dibantah oleh kesaksian dua orang alim dan adil yang lainnya.

3.    Dengan kesaksian dan penetapan sekelompok ahli khibrah (ulama) atas kemujtahidan dan a’lamiyah seseorang, dan atas dasar penetapan dan kesaksian mereka dapat diperoleh keyakinan (ithmi'nân, kemantapan hati).[1]

 

Karena itu, apabila asumsi ini terrealisir (artinya pertentangan kesaksikan dua orang alim yang adil terhadap a’lamiyah mujtahid dan kesaksikan dua orang alim yang adil lainnya) maka mukallid dapat menggunakan dua jalan yang lain untuk mengidentifikasi a’lamiyah seorang mujtahid.

Penting untuk diketahui bahwa poin asasi dalam mencapai hakikat dan mengetahui a’lam, perhatian terhadap keadilan orang-orang yang memberikan kesaksian bahwa kesaksian mereka berdasarkan pengetahuan dan kejujuran mereka bukan berasaskan pada kecintaan atau kebencian, sentimen dan dorongan pribadi atau kelompok.

Dengan memperhatikan poin ini, maka mengenal marja’ yang a’lam akan menjadi mudah. Bagaimanapun, mengingat terdapat jalan lain untuk mengenal a’lam apabila tidak tersedia cara untuk menggunakan satu jalan, maka hal ia dapat menggunakan jalan lain dan hal ini tidak akan menimbulkan kesulitan baginya.[2]

Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya bahwa a’lamiyah bermakna keunggulan dan jalan-jalan untuk mengidentifikasi a’lam telah disebutkan pada tiga jalan di atas. Karena itu, barang siapa yang ingin bertaklid dan mengidentifikasi ‘alamiyah mujtahid maka konsekuensinya ia harus bertaklid kepadanya.[3]

Adapun beberapa orang yang diperkenalkan oleh Dewan Guru Hauzah (Jami’a Mudarrisin) sebagai marja’ taklid, bermakna karena tidak satu pun dari mereka yang diperkenalkan sebagai a’lam. Dewan Guru Hauzah memperkenalkan beberapa orang ini dimana kurang-lebihnya dari sudut pandang syarat-syarat marjaiyyah mereka setara dan sederajat dan barang siapa yang memilih salah satu dari beberapa orang ini maka ia telah menunaikan tugas dan taklifnya. Dan beramal sesuai dengan fatwa-fatwa mereka maka seluruh perbuatannya adalah benar dan sahih.[IQuest]    

 

 

Untuk telaah lebih jauh silahkan lihat dua indeks berikut ini:

1.     Indeks: Beberapa Cara untuk Mengenal Marja’ Taklid, Pertanyaan 4533 (Site: 4871)

2.     Indeks: Mujtahid A’lam, Pertanyaan 5310 (Site: 5527)



[1]. Taudhi al-Masâil (Al-Mahsyi lil Imâm al-Khomeini), jil. 1, hal. 15, Masalah 3.

[2]. Diadaptasi dari Pertanyaan 4533 (Site: 4871)

[3]. Diadaptasi dari Pertanyaan 1210 (Site: 1207)

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259833 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245601 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229507 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214293 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175603 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170983 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167401 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157462 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140313 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133541 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...