Advanced Search
Hits
11594
Tanggal Dimuat: 2011/08/16
Ringkasan Pertanyaan
Apakah mengirimkan shalawat kepada Rasulullah Saw dan Ahlulbaitnya As ketika kita rukuk dan sujud memiliki keutamaan?
Pertanyaan
Apakah mengirimkan shalawat kepada Rasulullah Saw dan Ahlulbaitnya As ketika kita rukuk dan sujud memiliki keutamaan?
Jawaban Global

Shalawat kepada Rasulullah Saw merupakan dzikir yang sangat mengandung berkah dan penuh keagungan. Ketika orang melantunkan shalawat pada setiap kondisi maka hal itu memiliki ganjaran dan hukumnya mustahab ketika dibacakan saat salat, namun wajib ketika berada dalam posisi tasyahhud. Allah Swt berfirman kepada orang-orang beriman, Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.(Qs. Al-Ahzab [33]:56)

Oleh itu, keutamaan shalawat juga mencakup shalawat ketika rukuk dan sujud. Namun dalam lisan riwayat, hal ini juga telah disinggung Imam Baqir As yang bersabda, “Barang siapa yang mengirimkan shalawat kepada Rasulullah Saw dan Ahlulbaitnya As dalam rukuk, sujud dan berdirinya (qiyâm) ketika shalat maka ganjaran yang akan dituliskan baginya adalah seperti ganjaran rukuk, sujud dan qiyâm dalam catatan amalannya.

Karena itu dapat dikatakan bahwa keutamaan yang dijelaskan tentang shalawat, karena bersifat mutlak, juga mencakup shalawat ketika rukuk dan sujud. Di samping itu, terdapat sebuah riwayat yang menyebutkan bahwa shalawat adalah bagian dari salat dan penyebab kesempurnaan salat.

Jawaban Detil

 Terkait dengan pentingnya shalawat kepada Rasulullah Saw cukup bagi kita firman Allah Swt yang menyatakan, Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.(Qs. Al-Ahzab [33]:56) Dari ayat ini dapat dipahami dengan baik akan penting dan agungnya bershalawat.

Demikian juga, dijelaskan dalam banyak riwayat tentang keutamaan dzikir shalawat dan bagaimana bershalawat kepada Rasulullah Saw. Rasulullah Saw bersabda, “Shalawat kalian kepadaku menyebabkan terpenuhinya hajat-hajat kalian dan membuat Allah Swt ridha kepada kalian serta memurnikan amalan-amalan kalian.”[i]

Dalam riwayat yang lain, Rasulullah Saw bersabda, “Pada malam mikraj, Aku melihat seorang malaikat yang berkata bahwa Aku mampu menghitung tetesan hujan namun tidak mampu menghitung ganjaran shalawat.”[ii]

Imam Hasan As bersabda, “Hati akan suatu waktu akan berkarat dan akan sirna serta berkilauan dengan shalawat.”Dalam sebuah riwayat dari Imam Askari dijelaskan bahwa shalawat tergolong sebagai amalan mukmin yang paling mulia.”

Di samping hadis-hadis yang diriwayatkan melalui jalur Ahlulbait dalam masalah ini dalam literatur-literatur Ahlusunnah juga terdapat banyak riwayat yang menandaskan kewajiban bershalawat kepada Rasulullah Saw dan Ahlulbait As. Di antara riwayat tersebut adalah riwayat terkenal, Aisyah berkata, “Tidak akan diterima salat tanpa thahârah (bersuci) dan tanpa shalawat kepadaku.”[iii]

Sehubungan dengan shalawat dalam salat harus dikatakan bahwa dalam banyak riwayat shalawat dipandang sebagai bagian dari salat dan menyebabkan kesempurnaan salat. Imam Shadiq As bersabda, “Shalawat akan menyebabkan kesempurnaan salat.”[iv]

Di tempat lain, Imam Baqir As bersabda ihwal shalawat ketika rukuk dan sujud, “Barang siapa yang bershalawat kepada Muhammad Saw dan Keluarganya dalam rukuk, sujud dan berdirinya (qiyâm) maka Allah Swt akan menulis ganjarannya seperti ganjaran rukuk, sujud dan qiyâm (dalam catatan amalnya).[v] Demikian juga, shalawat dalam salat akan menyebabkan beratnya timbangan amal-amal kebaikan.”[vi] Dan dalam riwayat yang lain, Imam Shadiq As bersabda, “Apabila seseorang tidak menyampaikan shalawat kepada keluarga Muhammad dalam salatnya maka salat ini tidak akan mengantarkannya menuju surga.”[vii]

Akan tetapi yang dimaksud dengan shalawat adalah shalawat sempurna yang tata-caranya juga telah disebutkan dalam beberapa riwayat, “Shalawat sempurna adalah shalawat yang disertai dengan sebutan “Ali Muhammad,” Allahummah Shalli ‘ala Muhammad wa Ali Muhammad.” (Tuhan kami sampaikan shalawat kepada Muhammad dan Keluarga Muhammad).[viii]

Terkait dengan shalawat, para juris dan fakih Syiah berkata, “Shalawat kepada Muhammad Saw dan Keluarganya dalam tasyyahhud pertama dan kedua adalah wajib. Pada selain tasyahhud hukumnya mustahab.”[ix]

Dari kalangan juris Ahlusunnah, Syafii memandang wajib menyebutkan shalawat pada tasyahhud kedua. Karena itu, dalam shalat, khususnya ketika rukuk, sujud dan selain shalawat dalam berbagai kondisi termasuk dari amalan-amalan mustahab yang sangat dianjurkan (muakkad).”[x]

Dengan demikian, pengaruh dan berkah yang tak terbilang shalawat juga mencakup shalawat seseorang ketika berada dalam keadaan rukuk dan sujud. [IQuest]



[i]. Ali Kumsei Qazwini, Shalawât Kelid-e Hal Musykilât, hal. 25, Cetakan 92, Nasyr-e Jamal, sesuai nukilan dari Jamâl al-Usbû’, hal. 241.  

[ii]. Nuri, Mustadrak al-Wasâil, jil. 5, hal. 355, sesuai nukilan dari Shalawât Kelid-e Hal Musykilât, hal. 24.  

[iii]. Syaikh Hurr Amili, Wasâil al-Syiah, jil. 4, hal. 1216.  

[iv]. Muhammad Taqi Majlisi, Bihâr al-Anwâr, jil. 91, hal. 62.  

[v]. Shaduq, Man Lâ Yahdhuruhu al-Faqih, jil. 2, hal. 183.  

[vi]. Kulaini, Ushûl Kâfi, jil. 3, hal. 324.

(قَالَ الْبَاقِرُ(ع):مَنْ قَالَ فِی رُکوعِهِ وَ سُجُودِهِ وَ قِیامِهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ مُحَمَّدٍ کتَبَ اللَّهُ لَهُ بِمِثْلِ الرُّکوعِ وَ السُّجُودِ وَ القیام).

[vii]. Ushûl Kâfi, jil. 2, hal. 494, Cetakan Dar al-Kutub al-Islamiyah, Tahun 1365 S, Teheran, Bâb Shalawât bar Rasulullâh Saw.

 

[viii]. Ushûl Kâfi, jil. 2, hal. 495.

[ix]. Wasâil al-Syiah, jil. 7, hal. 203.

 

[x]. Makarim Syirazi, Tafsir Nemune, jil. 17, hal. 421. Risâlah ‘Amaliyah Ayatullah Makarim Syirazi, Masalah 100, Pembahasan Dzikir-dzikir Salat.

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259816 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245591 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229495 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214281 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175594 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170968 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167387 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157452 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140300 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133531 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...