Advanced Search
Hits
69871
Tanggal Dimuat: 2009/09/22
Ringkasan Pertanyaan
Mengapa orang-orang Syiah mengerjakan shalat dengan tangan terbuka? Dan mengapa orang-orang Sunni mengerjakan shalat mereka dengan tangan tertutup?
Pertanyaan
Mengapa orang-orang Syiah mengerjakan shalat dengan tangan terbuka? Dan mengapa orang-orang Sunni mengerjakan shalat mereka dengan tangan tertutup?
Jawaban Global

Islam adalah agama suci yang diturunkan Allah pada ummat manusia melalui Nabinya, Muhammad al-Musthafa Saw. Islam adalah agama yang satu, dan selama Nabi Muhammad Saw hidup, semua ajaran dan syari’at yang dibawa Islam masih murni dan tak memungkinkan bagi para musuh Islam mengutak-utiknya. Namun semua berubah ketika penjaga utama syari’at Ilahi ini meninggal dunia. Para musuh-musuh Islam menemukan cara untuk menggerogoti Islam dengan berbagai cara. Inilah yang membuat tak hanya persatuan umat Islam terkoyak, tapi juga ajaran-ajaran murninya terkotori. Hingga sampai saat ini. Ini berlaku pada semua ajaran Islam, bahkan pada syari’at Islam yang paling pertama dan utama, shalat!

Syiah Dua Belas Imam mengerjakan shalat mereka dengan tangan terbuka karena mengikuti tata-cara shalat Rasulullah Saw dan para Imam Maksum As yang merupakan orang terdekat dan paling mengerti tentang kehidupan Rasulullah karena mereka adalah keluarga Rasullah sendiri. Terdapat banyak sekali riwayat-riwayat yang dapat diandalkan yang menukil ihwal tata-cara shalat Nabi Saw semenjak awal hingga akhir dalam tradisi Syi’ah Dua Belas Imam. Yaitu bahwa Rasulullah Saw dan para Imam Maksum menunaikan shalatnya dengan tangan mereka terbuka dan menempelkan kedua tangan tersebut ke pinggang. Ini karena disebutkan bahwa menutup tangan ketika mengerjakan shalat adalah mirip dengan apa yang dilakukan oleh orang-orang Majusi dalam ibadah mereka.

Jawaban Detil

Lebih dari itu, sejarah menyebutkan bahwa sama sekali tidak terdapat riwayat yang menukil tentang Nabi Saw yang menutup tangan tatkala menunaikan shalat. Bagaimanapun, praktik menutup tangan tatkala shalat merupakan sebuah peristiwa yang  terjadi setelah wafatnya Rasulullah Saw pada masa khalifah kedua. Yang mana atas alasan inilah, orang-orang Sunni mengerjakan shalat mereka dengan tangan tertutup. Inipun tidak semua pengikut Ahlusunnah yang melakukannya, ada sebagian dari Ahlusunah yang tidak mengerjakan demikian. Sebagian dari mereka shalat dengan cara tidak menyedekapkan kedua tangannya.

Meletakkan tangan di atas tangan merupakan sebuah cara yang tidak terdapat pada masa Rasulullah Saw. Adapun Rasululah Saw menunaikan shalatnya dengan tangan terbuka.[1] Dan karena Syiah dalam seluruh shalat mengikuti Nabi Saw dan para Imam Maksum As maka mereka mengerjakan shalat mereka dengan cara seperti ini. Sementara menutup tangan tatkala mengerjakan shalat merupakan sebuah bid'ah yang dilakukan setelah wafatnya Rasulullah Saw; artinya bahwa praktik shalat sedemikian tidak terdapat pada masa Rasulullah Saw dan bermula pada masa khalifah kedua. Semenjak masa khalifah kedua, kondisi seperti ini berlaku[2] dan dewasa ini mayoritas Ahlusunnah mengerjakan shalat mereka mengikut kepada tata-cara shalat khalifah kedua.[3] Bukan mengikuti tatacara shalat yang diajarkan oleh Rasulullah saw.

Selain karena tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah, para Imam Maksum As menyebutkan bahwa tata-cara shalat seperti ini adalah tata-cara ibadah yang mirip dengan tata-cara ibadah orang-orang kafir dan kaum Majusi, karena itulah mereka melarangnya. Para Imam Maksum As bersabda kepada para Syiah untuk mengerjakan salat mereka mengikut tata-cara shalat Nabi Saw dan mengerjakan shalat dengan tangan terbuka.

Dalam sebuah hadis Abi Hamid Sa'idi disebutkan seluruh perbuatan Nabi Saw tatkala menunaikan shalat semenjak takbiratul ihram hingga salam, namun dalam riwayat tersebut tidak disebutkan satu pun hadis tentang praktik menutup tangan dalam shalat Nabi Saw. Abu Hamid Sa'idi menyebutkan bahwa selepas takbir, Rasulullah Saw menurunkan tangannya (lepas terbuka) dan menempelkannya ke dua pinggang beliau.[4] Jika pun disebutkan bahwa bersedekap tangan adalah amalan mustahab, kita sama tahu bahwa Nabi Saw yang mustahil meninggalkan amalan mustahab (dianjurkan) sama sekali tidak menyedekapkan tangannya sewaktu shalat selama masa hidupnya.

Demikian juga Himad bin 'Isa meminta Imam Shadiq As untuk mengajarkan tata-cara shalat yang benar dan sempurna kepadanya. Saat itu, Imam Shadiq As berdiri menghadap kiblat dan mengerjakan seluruh amalan mustahab. Setelah beliau melakukan takbiratul ihram dan memulai bacaan shalat dan seterusnya, beliau mengerjakan shalat sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang Syiah hari ini, dan akhirnya mengucapkan salam untuk menyudahi shalatnya.[5] Dalam riwayat ini, Imam Shadiq As mengajarkan tata-cara shalat Rasulullah Saw kepada Himad bin Isa dan tidak disebutkan kondisi tangan yang tertutup atau tangan di atas tangan. Dan sekiranya praktik sedemikian merupakan sunnah, maka pastilah Imam Shadiq As menjelaskan masalah tersebut.

Demikian juga, banyak riwayat yang dinukil dari para Imam Maksum As yang bersabda: "Praktik (menutup tangan ini) adalah mirip dengan perbuatan orang Majusi dan orang-orang kafir. Praktik seperti ini tidak boleh dilakukan. Di sini kita akan menyebutkan beberapa riwayat lain untuk menegaskan hal tersebut:

1.     Diriwayatkan dari Muhammad bin Muslim dari Imam Shadiq As atau Imam Baqir As bersabda: "Aku berkata: Seseorang meletakkan tangannya dalam shalat – dan dikisahkan – tangan kanan di atas tangan kiri? Imam bersabda: "Perbuatan tersebut adalah menutup (al-takfir) dan tidak boleh dilakukan."[6]

2.     Diriwayatkan dari Zurarah dari Abi Ja'far sesungguhnya beliau bersabda: "Dan hendaklah tangan kalian terbuka dalam shalatmu dan janganlah engkau menutup (tanganmu) karena orang-orang Majusi melakukan hal tersebut (dalam ibadah mereka).[7]

3.     Diriwayatkan dari Shaduq dengan menyandarkannya kepada Ali As sesungguhnya beliau bersabda: "Hendaknya kaum muslim tidak menggabungkan tangannya dalam shalatnya sementara ia berdiri di antara tangan Tuhan dan (perbuatan ini) mirip dengan orang kafir yaitu Majusi.[8][]

 

 

 

 

Untuk telaah lebih jauh kami persilahkan Anda untuk merujuk pada:

Al-Inshaf fii Masâil Dama fiha al-Khilâf, Ayatullah Syaikh Ja'far Subhani, jil. 1, hal. 169-193

 

 



[1]. Hadis yang berkenaan dengan masalah ini segera akan dijelaskan pada bagian berikutnya.  

[2]. Bukti dari perkara ini adalah hadis Sahl bin Sa'ad yang diriwayatkan oleh Bukhari: "Dulu orang-orang diperintahkan untuk meletakkan tangan kananya di atas lengan tangan kirinya dalam shalat (Fath al-Bâri fii Syarh Shahîh al-Bukhâri, jil. 2, hal. 224). Sekarang apabila Nabi Saw memerintahkan untuk menutup tangan maka tidak ada maknanya ketika disebutkan (dalam hadis tersebut): "Dulu orang-orang diperintahkan" tapi harus disebutkan: "Dulu Nabi Saw memerintahkan."  

[3]. Mazhab Hanafi, Syafi'i dan Hanbali memandang menutup tangan sebagai sunnah dan mustahab (dianjurkan) akan tetapi Maliki menganggap bahwa tangan terbuka sebagai sunnah. Al-Fiqh 'ala al-Madzhâhib al-Khamsah, hal. 110.  

[4]. Sunan Baihaqî, jil. 2, hal. 72, 73, 101 dan 102; Sunan Abî Daud, jil. 1, hal. 194.  

[5]. Syaikh Hurr al-Amili, Al-Wasâ'il, jil. 4, bab 1, Min Abwâb Af'âl al-Shalat, hadis pertama.

[6]. Syaikh Hurr al-Amili, Al-Wasâ'i, jil. 4, bab 15, Min Abwâb Qawâthi' al-Shalat, hadis pertama.

[7]. Syaikh Hurr al-Amili, Al-Wasâ'il, jil. 4, bab 15, Min Abwâb Qawâthi' al-Shalat hadis 2, 3, dan 7.

[8]. Ja'far Subhani, Fiqh al-Syiah al-Imâmiyah wa Mawâdhi' al-Khilâf Bainahu wa baina al-Madzhâib al-Arba', hal. 183.  

Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

  • Apabila seseorang tidak ada kerisauan akan mengalami penyimpangan seksual apakah ia boleh tidak menikah?
    7664 Hukum dan Yurisprudensi 2011/08/14
    Meski pernikahan memiliki adat dan tradisi tersendiri pada setiap kaum namun Islam sangat menekankan pada pernikahan dan pembentukan institusi keluarga. Signifikansi pernikahan dapat dipahami dengan baik dari sekumpulan ayat dan riwayat. Allah Swt dalam al-Qur’an memerintahkan untuk menikah bagi orang-orang yang masih bujang. “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian ...
  • Dengan gaibnya Imam Keduabelas Syiah, seluruh konsepsi imamah menjadi diragukan?
    7150 Teologi Lama 2009/07/11
    Terkait pertanyaan yang mengemuka secara global tanpa menyebutkan contoh-contoh tentang  kontradiksinya masalah ghaibah dan konsepsi imamah, oleh itu di sini kita harus mengulas tugas-tugas imam kemudian sesuai atau tidak sesuainya dengan masalah ghaiba akan menjadi obyek analisa kita.Imamah – yang merupakan kelanjutan estafet kenabian dan yang ...
  • Berdasarkan riwayat-riwayat yang ada, apakah puasa hari Senin dan Kamis memiliki keutamaan-keutamaan tertentu?
    10865 Dirayah al-Hadits 2015/07/23
    Dikatakan bahwa hukum kemustahaban puasa secara umum tidak terkhusus pada tujuh hari, namun terkait dengan puasa mustahab pada hari Senin dan Kamis dalam madzhab Ahlus Sunah memiliki kedudukan kemustahaban yang lebih. Ulama Syiah berpendapat bermacam-macam tentang hukum puasa pada hari Senin dan Kamis: mustahab, mubah dan makruh. ...
  • Bagaimana menafsirkan syathiyyât dalam tuturan-tuturan para arif?
    6467 Irfan Praktis 2011/11/20
    Makna hakikat wahdat al-wujud (kesatuan wujud) adalah bahwa wujud merupakan sebuah hakikat, tunggal, azali dan hakikat tersebut bukanlah selain Tuhan dan selain-Nya, tidak memiliki entitas ril. Apa pun yang tampak di hadapan mata, pada hakikatnya, adalah jelmaan dan manifestasi beragam dari hakikat tunggal tersebut yang menjelma dan memanifestasi ...
  • Mengapa bahasa Persia digunakan sebagai bahasa resmi di Iran?
    14322 System 2010/03/06
    Menentukan satu bahasa sebagai bahasa resmi merupakan sebuah hal yang natural yang berlaku secara umum di seluruh negara-negara di dunia. Dan ketika suatu negara menentukan satu bahasa sebagai bahasa resmi, seluruh warga di negara tersebut, khususnya orang-orang yang beraktifitas di pelbagai yayasan dan institusi ilmiah dan kebudayaan ...
  • Apa tafsiran atas redaksi ayat, “tanah yang subur” yang disebutkan pada surah al-A’raf ayat 58?
    22580 Tafsir 2013/02/17
    Ayat “Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah; dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya tumbuh merana. Demikianlah Kami menjelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) bagi orang-orang yang bersyukur” tanpa memperhatkan hubungannya dengan ayat-ayat sebelumnya, dalam sebuah contoh universal yang menyatakan amalan-amalan baik dan pengaruhnya yang ...
  • Apakah makan hingga kenyang akan menyebabkan penyakit kusta?
    7360 Dirayah al-Hadits 2013/08/12
    Redaksi riwayat sebenarnya yang dikemukakan dalam pertanyaan adalah: «عَنْ أَبِی عَبْدِ اللَّهِ (ع) قَالَ الْأَکْلُ عَلَى الشِّبَعِ یُورِثُ الْبَرَصَ» Diriwayatkan dari Imam Shadiq As yang bersabda, “Makan dalam kondisi kenyang akan menimbulkan penyakit kusta.”[1] Sebagaimana yang Anda ...
  • Dengan uang yang saya simpan di bank-bank Islam, apakah saya dapat membeli saham pemerintah lalu mengambil untung darinya?
    5541 Hukum dan Yurisprudensi 2012/05/10
    Kantor Ayatullah Uzhma Khamenei (Mudda Zhilluhu al-‘Ali): Mengingat bahwa di sana merupakan negara yang berpenduduk mayoritas Muslim maka bermasalah (isykâl) mengambil keuntungan darinya kecuali terdapat bank-bank non-Muslim yang memiliki cabang di sana atau benar-benar merupakan perusahaan saham. Kantor Ayatullah Uzhma ...
  • Apa arti dari ijab dan kabul?
    32389 Khutbah Nikah 2014/08/04
    Untuk melangsungkan setiap perjanjian maka seyogyanya kedua belah pihak yang terlibat perjanjian menyatakan itikad dan kesungguhan dalam setiap perjanjian. Di samping itu, itikad dan kesungguhan ini harus dijelaskan sehingga menjadi terang bahwa ia bermaksud melangsungkan transaksi yang disepakati. Sesuatu yang menjadi indikator itikad dan kesungguhan kedua belah ...
  • Apakah kecenderungan kepada keburukan yang terdapat di dalam diri manusia merupakan keinginan dan kehendak Tuhan?
    11515 Teologi Lama 2009/09/22
    Ayat yang menjadi poin pertanyaan adalah ayat ke 29 surah at-Takwir[i], dan ayat yang mirip dengan ayat di atas terdapat pula pada sebagian dari ayat ke 30 surah Ad-Dahr (Al-Insan)[ii]. ...

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259828 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245597 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229502 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214290 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175597 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170978 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167396 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157458 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140309 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133537 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...