Advanced Search
Hits
23026
Tanggal Dimuat: 2012/04/14
Ringkasan Pertanyaan
Apa maksud dari mengangkat bukit Thur di atas kepala kaum Bani Israel?
Pertanyaan
Allah berfirman dalam surat al-Baqarah ayat 62, ”Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari kamu dan angkat (gunung) Thursina di atas (kepala)mu (seraya Kami berfirman), “Peganglah teguh-teguh apa yang telah Kami berikan kepadamu.” Sesuai dengan ayat di atas pengangkatan bukit setelah pengambilan janji dari Bani Israel. Tidak terlalu penting bahwa ayat ini jauh dari pembahasan ilmiah. Jika pengangkatan gunung Thur di awal penciptaan maka pembahasan setelah pengambilan janji dari Bani Israel adalah sia-sia belaka. Lalu bagaimana kita menafisirkan dan menakwilkan ayat di atas?
Jawaban Global

Dalam beberapa ayat lain telah dijelaskan kata “dan telah kami angkat di  atasnya bukit Thur” atau semacamnya berkaitan dengan kaum Bani Israel sesuai dengan kitab-kitab tafsir yang ada, ayat ini mengisyaratkan tentang sebuah kejadian sejarah yang terjadi atas kaum Bani Israel dikarenakan pembangkangan mereka kepada hukum-hukum ilahi di zaman Nabi Musa As.

Allah Swt telah mengangkat bukit Thur dan menggerakannya di atas kepala mereka. Mengingat kekuasaan Allah Swt yang telah menciptakan bintang-bintang, planet dan galaksi bukanlah hal yang tidak mungkin Allah Swt mampu mengangkat serta menggerakan bukit Thur di udara.

Kemungkinan dan terjadinya peristiwa seperti ini telah dikabarkan dalam Al-Quran. Peristiwa ini secara rasional dan keilmuan juga bukan merupakan suatu hal yang mustahil sehingga membuat manusia heran dan takjub.

Jawaban Detil

Surah al-Baqarah (2) ayat 62 yang berbincang tentang Bani Israel mengisyaratkan dua hal:  

  1. Pengambilan janji dari Bani Israel: Ikrar atau janji adalah sebagian unsur kata yang terdapat pada ayat al-Quran[1] dan juga hal ini dijelaskan pula dalam Perjanjian Lama yang berisikan tauhid, iman kepada para nabi yang diutus, berbuat baik kepada ibu bapak, orang terdekat, para yatim, orang yang tak mampu, bersedekah dan berinfak di jalan Allah Swt, berkata baik, menegakan shalat, mengeluarkan zakat, jauh dari pertumpahan darah dan yang lainnya...dalam surat al-Maidah ayat 12 orang yang memegang teguh aturan tadi maka mereka akan dijamin menjadi ahli surga.
  2. Asal-usul terjadinya pengangkatan bukit Thur di atas kepala Bani Israel. Sesuai dengan kitab-kitab tafsir, peristiwa bukit Thur yang berada di atas kepala kaum Bani Israel adalah suata fakta dan realitas yang terjadi di zaman Nabi Musa As dan bukan terjadi pada awal-mula penciptaan. Disebutkan pada beberapa ayat dari ayat-ayat al-Quran dengan ungkapan “Dan kami telah angkat bukit Thur di atas kepala mereka” bahwa hakikat ayat tersebut dan semacamnya berhubungan dengan kaum Bani Israel.[2] Thabarsi menukil dari Ibnu Zaid, ”Ketika Nabi Musa As kembali dari bukit Thur Sina dan Taurat berada di tangannya kepada kaumnya ia mengabarkan bahwa kitab langit berada di dalam genggamannya yang berisi undang-undang agama yang menjelaskan yang halal dan haram, undang-undang yang telah di tetapkan Allah Swt untuk pekerjaan keseharian kalian, ambilah dan amalkanlah. Yahudi melihat hal ini mengeluarkan alasan yang tidak masuk akal bahwa tugas-tugas yang harus dijalankan sangatlah sulit dan susah maka mereka mengekspresikan ketidaktaatan dan pembangkangan, untuk itu Allah Swt memerintahkan malaikat untuk mengangkat batu besar dari bukit Thur Sina dan dipindahkan di atas kepala mereka.

Pada saat itu Nabi Musa As mengumumkan: Kalian telah ikrarkan janji untuk menaati aturan Tuhan maka bertaubatlah dari pembangkangan, maka azab ini tidak akan menimpa kalian jika tidak maka kalian akan binasa dalam sekejap. Merekapun menyerah dan Taurat pun mereka terima serta untuk kemurahan Allah swt mereka bersujud dimana setiap saat berharap kepala mereka dijauhkan dari bukit Thur Sina, maka dikarenakan berkat dari taubat, mereka  dijauhkan dari azab ilahi.[3]

 

Oleh itu, ayat di atas menjelaskan tentang kebesaran dan kekuasaan Ilahi berhubungan dengan peringatan kepada orang-orang kafir dan para pembangkang dari aturan-aturan dan perjanjian -perjanjian para nabi yang kita lihat terjadi di dalam sejarah manusia.

Jika kita merenung dengan melihat kekuasaa-Nya yang telah menciptakan miliyaran bintang, tata-surya dan planet maka memisahkan gunung besar dari tempatnya dan mengangkatnya ke udara dengan kecepatan luar biasa bukanlah hal yang mustahil melainkan suatu hal yang sangat mungkin dan al-Quran sendiri telah merekam kejadian tersebut dan mengabarkannya kepada kita. (Seluruh gunung atau sebagian dari gunung telah di pindahkan dan digerakkan di atas kepala kaum Bani Israel) Dalam pandangan akal dan keilmuanpun bukanlah hal yang mustahil sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya sehingga kita tidak perlu heran terhadap peristiwa ini.

Mungkin dalam pandangan awam adalah peristiwa ini berada di luar kebiasaan akan tetapi yang harus dicamkan di sini kejadian seperti ini adalah mukjizat para nabi (seperti menghidupkan orang mati yang dilakukan Nabi Isa As, mengeluarkan onta dari dalam batu yang dilakukan oleh Nabi Saleh As dan mukjizat nabi yang lainya), bahwa semua adalah hal yang luar biasa di di luar akal kita, akan tetapi itu semua itu terjadi atas kehendak serta izin Allah Swt. [iQuest]

 

 

 


[1]. Dan sungguh Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Isra’il dan Kami telah mengangkat di antara mereka dua belas orang pemimpin. Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku bersamamu. Jika kamu mendirikan salat, menunaikan zakat, beriman kepada rasul-rasul-Ku, dan kamu bantu mereka serta kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, sungguh Aku akan menghapus dosa-dosamu dan Kumasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Maka barang siapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.” (Qs. Al-Maidah [5]: 12)

[2]. Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari kamu dan angkat (gunung) Thursina di atas (kepala)mu (seraya Kami berfirman), “Peganglah teguh-teguh apa yang telah Kami berikan kepadamu dan ingatlah selalu apa yang ada di dalamnya (serta amalkanlah) agar kamu bertakwa.” “Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji darimu dan Kami angkat bukit (Thursina) di atasmu (seraya Kami berfirman), “Peganglah teguh-teguh segala sesuatu yang telah Kami berikan kepadamu dan dengarkanlah (baik-baik)!” Mereka menjawab, “Kami telah mendengarkan, tetapi tidak menaati.” Dan karena kekafiran mereka itu, (kecintaan menyembah) anak sapi telah meresap di dalam hati mereka. Katakanlah, “Amat jahat perbuatan yang diperintahkan imanmu kepadamu, jika betul kamu (memang) beriman (kepada Taurat)!” (Qs. Al-Baqarah [2]:: 63 & 93); “Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang telah gugur di jalan Allah (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.” (Qs. Al-Nisa [4]: 154); “(Dan (ingatlah) ketika Kami mengangkat bukit ke atas mereka seakan-akan bukit itu naungan awan dan mereka yakin bahwa bukit itu akan jatuh menimpa mereka. (Dalam kondisi demikian, Kami mengambil perjanjian dari mereka seraya berkata), “Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami berikan kepadamu, serta ingatlah selalu (dan amalkanlah) apa yang tersebut di dalamnya supaya kamu menjadi orang-orang yang bertakwa.” (Qs. Al-A’raf [7]: 171)

[3]. Makarim Syirazi, Nashir, Tafsir Namune,  jil. .1 hal.294, Dar al-Kutub al-Islamiyah Tehran, 1374 Syamsi.

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259841 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245606 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229509 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214299 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175606 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170983 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167407 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157469 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140317 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133542 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...