Advanced Search
Hits
12037
Tanggal Dimuat: 2012/03/14
Ringkasan Pertanyaan
Apakah hadis-hadis kitab al-Kâfi dapat dijadikan sebagai ulasan dan tafsir ayat-ayat al-Qur’an?
Pertanyaan
Bukankah orang-orang Syiah berkata kebanyakan riwayat-riwayat yang dinukil dalam kitab al-Kâfi tergolong sebagai riwayat-riwayat dhaif (lemah) dan kita tidak memiliki kitab sahih selain al-Qur’an? Kalau memang demikian lantas mengapa mereka berdusta dengan menyebut al-Kâfi adalah ulasan dan tafsir al-Qur’an sementara mereka sendiri berkata bahwa kebanyakan riwayat-riwayatnya adalah riwayat-riwayat lemah?
Jawaban Global

Muhaddis (ahli hadis) besar Muhammad bin Ya’qub Kulaini Ra adalah salah seorang fakih besar Syiah dan ahli hadis Syiah Imamiyah yang paling dapat dipercaya. Beliau hidup pada masa ghaibat sughra Imam Mahdi Ajf dan penyusun kitab al-Kâfi.

Atas dasar itu kebanyakan riwayat-riwayatnya memiliki nilai konsideran yang tinggi (baca: sahih). Meski sebagaimana kumpulan riwayat-riwayat lainnya sebagian riwayat-riwayat dalam al-Kâfi juga memiliki konsideran yang rendah (baca: dhaif).

Sesuai dengan pandangan Syiah dan Sunni, terdapat banyak hadis sahih dari Rasulullah Saw dan para Imam Maksum As pada kitab-kitab riwayat yang kebanyakan merupakan ulasan dan tafsiran ayat-ayat al-Qur’an. Kebanyakan hadis-hadis al-Kâfi juga berada pada tataran menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an.

Jawaban Detil

Untuk menjawab pertanyaan ini pertama-tama kami akan menjelaskan secara ringkas tentang al-Kâfi kemudian membahas tentang standar riwayat-riwayat yang termaktub di dalamnya.

 

Identitas dan Signifikansi Kitab al-Kâfi

Penyusun kitab ini adalah muhaddis (ahli hadis) besar Muhammad bin Ya’qub Kulaini Ra yang merupakan salah seorang pembesar fakih Syiah dan yang paling dapat diandalkan (muatstsaq) sebagai ahli hadis Syiah yang hidup pada masa ghaibat sughra Imam Zaman Ajf dan sebelum wafatnya deputi khusus terakhir Imam Mahdi Ajf yang meninggal dunia pada tahun 328 H.

Kitab ini sendiri merupakan sebuah ensiklopedi dan terdiri dari beberapa jilid. Kitab al-Kâfi merupakan salah satu kitab terpenting riwayat Syiah dan salah satu dari empat kitab (kutub al-arba’ah) primer Syiah (al-Kâfi, Tahdzib al-Ahkâm, al-Istibshâr, Man Lâ Yahdhuruhu al-Faqih) adalah himpunan hadis-hadis yang dikumpulkan oleh mendiang Kulaini Ra sepanjang dua puluh tahun lamanya. Kitab ini mencakup riwayat-riwayat dari Rasulullah Saw dan Ahlulbait Nabi As. Dalam kitab tersebut disebutkan pelbagai pengetahuan dan ajaran Islam. Kitab ini disuguhkan dengan sistematika yang apik.

Kitab ini terdiri dari tiga bagian: Ushûl al-Kâfi, Furu’ al-Kâfi dan Raudhah al-Kâfi. Metode yang diterapkan oleh Kulaini Ra dalam kitab al-Kâfi adalah dengan menyebutkan seluruh silsilah sanad hadis secara utuh. Meski, terkadang beliau tidak menyebutkan silsilah sanad hadis pada awal-awalnya dan hal itu disebabkan oleh karena pada sanad riwayat-riwayat sebelumnya telah disebutkan.

Mengingat bahwa kitab al-Kâfi ini memiliki jarak minimal dengan sumber-sumber primer dan standar Syiah dan langsung mengambil darinya, maka ia memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Di samping itu memiliki konsideran khusus di kalangan Syiah sepanjang lebih dari ribuan tahun lamanya senantiasa mendapatkan perhatian khusus ulama dan fukaha Syiah. Ulama Syiah senantiasa menjadikan al-Kâfi sebagai sandara dalam buku-buku mereka. 

Syahid al-Tsani Ra berkata, “Hadis-hadis al-Kâfi lebih banyak dari kumpulan hadis-hadis Shihah Sittah (enam kitab hadis) Ahlusunnah, karena jumlah hadis al-Kâfi terdiri dari 16199 dan kumpulan hadis-hadis Shihah Sittah sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Ibnu Atsir dalam Jâmi’ al-Ushûl-nya adalah terdiri dari 9483 hadis.[1]

Ucapan-ucapan dan tuturan-tuturan ulama Syiah terkait dengan standarnya kitab ini dan hadis-hadis yang termaktub di dalamnya lebih rinci daripada apa yang dapat diungkapkan dalam tulisan pendek ini. Di sini kami hanya akan menyebutkan beberapa dari ucapan ulama tersebut sebagai berikut:

Syaikh Mufid, sehubungan dengan kitab ini, berkata, “Al-Kâfi merupakan kitab terbaik dan paling berguna di antara kitab-kitab Syiah.”[2]

Muhammad bin Makki yang lebih dikenal sebagai Syahid al-Awwal Ra terkait dengan kitab al-Kâfi berkata, “Kitab al-Kâfi dalam hadis merupakan sebuah kitab yang tidak ada duanya dalam Syiah.”[3]

Allamah Faidh Kasyani Ra berkata, “Al-Kâfi merupakan kitab riwayat yang paling berharga, paling meyakinkan, paling sempurna dan paling inklusif di antara kitab-kitab Syiah karena mencakup seluruh prinsip (ushul) dan kosong dari pelbagai tambahan.”[4]

Allamah Majlisi Ra berkata, “Kitab al-Kâfi merupakan kitab yang paling sempurna dan paling lengkap di antara kitab-kitab ushul dan kitab terbesar dan terbaik di antara kitab-kitab yang telah ditulis dalam Syiah.”[5]

Kesimpulan dari beberapa ucapan ulama besar ini adalah bahwa dikenal dalam Syiah bahwa kebanyakan para periwayat al-Kâfi memiliki tingkat konsideran yang tinggi (baca: sahih). Meski sebagaimana kitab himpunan riwayat yang lain juga memiliki periwayat yang tingkat konsiderannya rendah (baca:dhaif).

Syiah meyakini bahwa satu-satunya kitab yang dapat diandalkan dan dijadikan sebagai nara-sumber utama segala yang disampaikannya adalah al-Qur’an. Selesai.

Hanya saja kita tidak boleh lantaran sebagian riwayat lemah yang dapat diidentifikasi dengan kriteria-kriteria yang terdapat dalam ilmu Rijal kita kemudian menafikan riwayat-riwayat standar. Kitab al-Kâfi adalah kitab yang kebanyakan riwayatnya adalah riwayat standar. Apakah ada masalah bahwa kebanyakan riwayat standar ini menjelaskan, mengurai dan menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an, sebagiamana sesuai dengan pendapat Syiah dan Sunni, hadis-hadis standar lainnya dari Rasulullah Saw dan para Imam Maksum As dalam kumpulan-kumplan riwayat yang kebanyakan menjelaskan, mengurai dan menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an..

Jelas bahwa hadis-hadis standar ini merupakan sebaik-baik jalan untuk menafsirkan al-Qur’an karena Rasulullah Saw dan Ahlulbaitnya As merupakan orang yang paling mengetahui Kitabullah dan ajaran-ajarannya. [iQuest]

 

 


[1]. Al-Madkhal ila ‘Ilm al-Rijâl wa al-Dirâyah, hal. 138.  

[2]. Software Dirâyat al-Nûr.

[3]. Bihâr al-Anwâr, jil. 25, hal. 67.  

[4]. Bihâr al-Anwâr, jil. 25, hal. 67.  

[5]. Mir’ât al-‘Uqûl, jil. 1, hal. 3.

 

 

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259858 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245623 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229527 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214319 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175621 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171001 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167422 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157485 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140334 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133556 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...