Advanced Search
Hits
17831
Tanggal Dimuat: 2010/02/17
Ringkasan Pertanyaan
Bagaimana pandangan Syiah terkait dengan masalah khilafah dan pengganti pasca Rasulullah Saw?
Pertanyaan
Bagaimana keyakinan Syiah terkait dengan masalah khilafah dan pengganti pasca Rasulullah Saw? Apakah mereka meyakini bahwa Ali sebagai khalifah bela fashl (segera setelah) Rasulullah Saw dan tidak menerima para khalifah yang lainnya yang merupakan sahabat Rasulullah Saw?
Jawaban Global

Mazhab Syiah berkeyakinan bahwa:

1.     Masalah khilafah merupakan masalah pengangkatan (intishabi) dan ditentukan dari sisi Allah Swt dan Rasulullah Saw berulang kali, sesuai dengan perintah Allah Swt memproklamirkan Ali As sebagai pengganti dan khalifah setelahnya di hadapan kaum Muslimin.

2.     Pengganti dan khalifah Rasulullah Saw terdiri dari dua belas orang dan redaksi "itsna asyar" (dua belas) disebutkan pada kitab-kitab dua mazhab (Sunni dan Syiah) bahwa khalifah pertama (dari dua belas khalifah) adalah Ali bin Abi Thalib As dan khalifah terakhir adalah Hadhrat Hujjat bin al-Hasan al-Askari Ajf (Imam Mahdi As).

3.     Kendati Baginda Ali As merupakan seorang khalifah yang diangkat oleh Allah Swt dan Rasulullah Saw namun pada masa tertentu, dikarenakan beberapa faktor, beliau menjauh dari pos khilafah ini demi kemaslahatan Islam dan kaum Muslimin. Meski demikian, beliau tetap memberikan counseling, pandangan yang penuh hikmah dan musyawarah konstruktif untuk membantu para khalifah sebelumnya (Abu Bakar, Umar dan Utsman) dan tidak membiarkan mereka sendiri dalam menghadapi musuh-musuh Islam.

Jawaban Detil

Keyakinan Syiah dalam masalah khilafah dan pengganti Rasulullah Saw adalah sebagai berikut:

1.     Imam dan khalifah Rasulullah Saw memiliki seabrek tugas dan tanggung jawab. Tugas terpenting seorang khalifah pasca wafatnya Rasulullah Saw adalah: Mengelaborasi ajaran-ajaran al-Qur'an, menjelaskan hukum-hukum syariat, menjaga masyarakat dari segala jenis penyimpangan, menjawab seluruh pertanyaan agama dan teologi, mengimplementasikan keadilan di tengah masyarakat dan menjaga seluruh tapal batas Islam dari serangan musuh-musuh.

2.     Imam dan khalifah Rasulullah Saw dari sudut pandang keilmuan dan akhlak mendapatkan perhatian khusus Ilahi dan berada dalam buaian pendidikan ghaib Ilahi. Artinya bahwa seorang imam dan khalifah harus memiliki keilmuan dan akhlak sebagiamana Nabi Saw dan terjaga dari segala jenis kesalahan, kealpaan dan kelalaian demikian juga dari segala jenis dosa dan kekeliruan. Dan atas dasar ini, untuk mengidentifikasi dan mengangkat khalifah hanya dapat dilakukan dari sisi Allah Swt dan disampaikan melalui Rasulullah Saw atau imam sebelumnya.

3.     Rasulullah Saw memproklamirkan imam dan pemimpin setelahnya yaitu Ali bin Abi Thalib As sebagai khalifah setelahnya. Dan tugas penting ini disampaikan oleh Rasulullah Saw pada pelbagai kesempatan. Karena itu, Imam Ali bin Abi Thalib As senantiasa memandang dirinya sebagai imam dan khalifah yang benar dan belâ fashl (langsung, segera setelah) Rasulullah Saw. Imam Ali bin Thalib As senantiasa mengingatkan para khalifah sebelumnya dan kaum Muslimin tentang hal ini bahwa masalah khilafah merupakan sebuah masalah pengangkatan dari sisi Allah Swt dan berulang kali telah disampaikan oleh Rasulullah Saw.

4.     Khalifah Rasulullah Saw terdiri dari dua belas orang dan penyebutan redaksi "itsna 'asyar" (dua belas) disebutkan pada kitab-kitab dua mazhab (Sunni-Syiah) dimana khalifah pertamanya adalah Ali bin Abi Thalib As dan khalifah terakhir adalah Hadhrat Hujjat bin al-Hasan al-Askari Ajf (Imam Mahdi).

5.     Nama-nama suci para Imam Maksum dan khalifah Rasulullah Saw adalah sebagai berikut:

  1. Ali bin Abi Thalib
  2. Hasan bin Ali

  3. Husain bin Ali

  4. Ali bin Husain

  5. Muhammad bin Husain

  6. Ja'far bin Muhammad

  7. Musa bin Ja'far

  8. Ali bin Musa

  9. Muhammad bin Ali

  10. Ali bin Muhammad

11.  Hasan bin Ali

12.  Muhammad bin Hasan (Imam Mahdi).[1]

13.  Kesimpulannya bahwa Syiah dalam masalah khilafah dan pengganti Rasulullah Saw meyakini bahwa Rasulullah Saw sesuai dengan perintah Allah Swt mengangkat Ali bin Abi Thalib untuk menduduki pos khilafah akan tetapi lantaran beberapa faktor yang membuat beliau jauh dari pos ini dan kapan saja Islam dan kaum Muslimin membutuhkan kehadiran Ali bin Abi Thalib As, maka sekali-kali beliau tidak pernah menunjukkan dirinya acuh dan tidak peduli terhadap nasib Islam dan kaum Muslimin. Dan demi kemaslahatan Islam dan kemaslahatan kaum Muslimin serta keuntungan masyarkat manusia khususnya kaum tertindas dan mustadafhin, Imam Ali bin Abi Thalib As senantiasa memberikan kontribusi pemikiran kepada para khalifah sebelumnya.[2]

6.     Berkenaan dengan sahabat Rasulullah Saw, Syiah meyakini bahwa untuk mengkaji dan mempelajari karakteristik setiap orang maka seluruh perilaku dan perbuatannya harus dikaji dan ditelisik dan kedudukan serta jabatan yang dimiliki seseorang tidak boleh menjadi penghalang adanya penelitian dan pengkajian. Menjadi seorang sahabat dan menyertai Rasulullah Saw kendati merupakan sebuah kebanggaan dan kehormatan besar namun hal ini tidak menjadi dalil bahwa mereka maksum atau kita menutup mata atas kesalahan-kesalahan mereka. Sebagaimana hal ini disebutkan dalam al-Qur'an yang mengecam sebagian Muhajirin dan Anshar atas kesalahan dan blunder telanjang mereka. Seperti orang-orang munafik yang tersembunyi dan tidak diketahui identitasnya, "Di antara orang-orang Arab Badui yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah ada sekelompok orang yang keterlaluan dalam kemunafikannya. Kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) Kami-lah yang mengetahui mereka. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar." (Qs. Al-Taubah [9]:101) atau orang-orang yang lemah imannya dan hatinya sakit. "Di situlah diuji orang-orang yang beriman dan mereka diguncangkan dengan guncangan yang sangat. Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hati mereka berkata, “Allah dan rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya (janji bohong).” (Qs. Al-Ahzab [33]:11-12) [IQuest]



[1].  Diadaptasi dari Pertanyaan 278, Indeks: Tipologi dan Karakteristik Syiah

[2]. Silahkan lihat, Pertanyaan 512, Indeks: Imam 'Ali dan Pengerahan Lasykar oleh Khulafah ke Pelbagai Negara.  

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259828 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245597 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229502 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214290 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175597 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170978 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167396 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157458 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140309 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133537 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...