Advanced Search
Hits
11185
Tanggal Dimuat: 2011/04/19
Ringkasan Pertanyaan
Imam Ali As adalah sahabat, kawan yang senantiasa setia menyertai, penolong dan kerabat Rasulullah Saw atau lebih dari itu?
Pertanyaan
Imam Ali As adalah sahabat, kawan yang senantiasa setia menyertai, penolong dan kerabat Rasulullah Saw atau lebih dari itu?
Jawaban Global

Di samping memiliki hubungan kekerabatan, persahabatan, penolong, orang yang senantiasa menyertai Rasulullah Saw pada seluruh tingkatan kehidupan dan pada seluruh ragam arena pembelaan terhadap Islam, penyampaian risalah Rasulullah Saw, dan demikian juga tumbuh dan berkembang dalam pangkuan Rasulullah Saw dan menantu Rasulullah Saw, Imam Ali As juga memiliki keistimewaan dan keunggulan tersendiri yang tidak ada manusia yang mencapai derajat kesempurnaan jiwa dan spiritual kecuali Rasulullah Saw.

Kedalaman makrifat dan iman Baginda Ali As terhadap mabdâ (hari permulaan) dan ma’âd (hari Kiamat), wahyu dan kenabian, pendeknya secara umum segala yang transenden di alam eksistensi, ilmu, amal dan keikhlasan adalah sifat yang tak terpisahkan dalam seluruh panggung kehidupan, keberanian yang memukau, zuhud dan ketakwaan, itsar dan sikap altruis, tabah dan sabar, qanaah dan puas diri, kesempurnaan wujud dan sifat serba meliputi Baginda Ali As terhadap seluruh nilai-nilai kemanusiaan, keutamaan dan kesempurnaan yang hanya dapat diraup oleh seorang manusia yang berkepribadian tinggi dan pada akhirnya memiliki seluruh sifat-sifat yang diperlukan oleh wali Allah, merupakan sifat dan tipologi Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib As.

Makam ilmu dan kemaksuman dari segala kesalahan dan dosa serta sampainya kepada makam imamah merupakan sifat yang lain dari Baginda Ali As.

Seluruh keunggulan, sifat, keutamaan moral, adalah sebab kelayakan, tekad dan usaha Baginda Ali As, tanpa memandang hubungan kekerabatan terhadap Rasulullah Saw; karena Rasulullah Saw memiliki banyak kerabat, namun tiada satu pun dari mereka yang mampu sampai pada makam Baginda Ali As. Tentu saja orang yang mendapatkan pendidikan dan gemblengan pada madrasah Rasulullah Saw maka secara natural memiliki seluruh tipologi moral dan kesempurnaan ini adalah berkat jasa Rasulullah Saw dan madrasahnya.

Jawaban Detil

Mengenal dan memperkenalkan seluruh dimensi wujud kepribadian menjulang dan manusia agung seperti Baginda Ali As adalah sesuatu yang pelik dan sukar bagi manusia biasa dan yang lebih pelik lagi dapat menjelaskannya . Karena itu, dalam beberapa baris ini, kita akan menjelaskan pelbagai pengakuan dan pendapat sebagian ulama dan penulis dunia berikut sebagian tipologi dan sifat-sifat unggul Imam Ali As.

Di samping merupakan sahabat, kerabat, penolong , orang yang selalu menyertai Rasulullah Saw, baik pada masa sebelum risalah atau pun 23 tahun masa kenabian Rasulullah Saw dan pada seluruh ragam arena pembelaan terhadap Islam, Imam Ali As juga sendirinya memiliki kepribadian dan tipologi unggul dan istimewa yang tidak dapat dicapai oleh seorang manusia pun kecuali Rasulullah Saw pada makam dan derajat kesempurnaan jiwa dan spiritual. [1]

Alhasil, pelbagai penelitian dan kajian seluruh dimensi yang dilakukan semenjak awal kemunculan Islam hingga kini terkait dengan kepribadian Ali bin Abi THalib As, baik dari kalangan orang-orang yang semasa dengan beliau juga dari sisi para pemikir otoritatif dari kalangan kaum Muslimin atau non-Muslim, hakikat ini telah diterima bahwa kepribadian Ali bin Abi Thalib As (minus kenabian) berada sederajat dan sederetan dengan kenabian para nabi ulul azmi; seperti Nabi Nuh As, Nabi Ibrahim As, Nabi Musa As, Nabi Isa As dan Nabi Muhammad Saw.

Ali As adalah seorang manusia yang membuat seluruh pemikir dan tokoh-tokoh dunia, baik dari kalangan Muslim atau non-Muslim, tunduk dan takzim di hadapannya. Syibli Sy i may e l (Chibli Shemayel) , salah seorang pemikir sekular bangsa Arab bertutur tentang Imam Ali As, “Imam Ali bin Abi Thalib As adalah pembesar para pembesar, naskah tunggal yang tidak dimiliki oleh Timur juga tidak oleh Barat, tidak pada masa lalu juga tidak hari ini. [2]

Gibran Khalil Gibran, salah seorang penulis terbesar dan pemikir ternama Kristen Arab berujar, “Saya meyakini bahwa putra Abi Thalib adalah orang pertama Arab yang menjalin hubungan dengan ruh universal. Ia adalah orang pertama dari kalangan Arab yang menggemakan nada ruh universal di telinga masyarakat yang belum pernah terdengar sebelumnya. I a meninggalkan dunia ini sementara risalahnya belum sampai ke masyarakat dunia . Ia menutup matanya terhadap dunia ini; laksana para nabi yang diutus pada masyarakat-masyarakat yang tidak kuasa menampung mereka.   Ia masuk ke kancah kehidupan masyarakat yang tidak layak bagi para nabi dan muncul pada suatu masa yang bukan masanya. [3]

Petrushevski peneliti Marksis dan ternama Rusia juga terkait dengan pelbagai dimensi keberadaan dan kepribadian Imam Ali As menulis, “Ali As berkukuh pada agama hingga batasan ekstasi dan kecintaan . Ia adalah pribadi  jujur dan berkata benar serta sangat teliti dalam urusan moral dan jauh dari mencari harta dan menyembah harta. Tanpa ragu, ia adalah ksatria juga penyair. Pada dirinya terdapat seluruh sifat-sifat wali Allah.” [4]

Ustad Syahid Muthahhari sehubungan dengan kepribadian Imam Ali As berkata, “Ali As sebelum menjadi seorang imam adil bagi orang lain dan bersikap adil terhadap orang lain, ia secara pribadi adalah orang yang seimbang. Pelbagai kesempurnaan insaniah terhimpun dalam dirinya. Ia memiliki pemikiran yang jeluk dan jauh, juga memiliki afeksi yang dalam dan melimpah, kesempurnaan jasmani dan ruhani senantiasa bersamanya. Malam hari tatkala beribadah , ia memutuskan hubungannya deng a n segala sesuatu selain Allah Swt dan siang harinya ber gelut mengurus masalah so s ial kemasyarakatan… Ia adalah arif, filosof dan juga adalah pemimpin masyarakat. Ia adalah seorang zahid dan juga seorang serdadu. Ia adalah hakim juga pekerja. Ia adalah seorang orator ulung juga seorang penulis mahir. Pendeknya ia adalah seorang manusia sempurna dalam artian sesungguhnya dengan seluruh keindahannya. [5]

Ali As melalui potensi esensial dan pelbagai taufik Ilahi serta dengan muraqabah, usaha dan upaya Rasulullah Saw mempelajari seluruh ilmu dan sesuai dengan tuturan Ibnu Abi al-Hadid, sumber mata air kecemerlangan seluruh ilmu dan makrifat. Ilmu ulama dalam pelbagai bidang keilmuan puncaknya berujung pada Baginda Ali As. Ibnu Abbas berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Tatkala saya telah siap untuk bermunajat kepada Allah Swt, ia bersamaku bertutur kata dan bermunajat. Apa pun yang aku pelajari dari Allah Swt aku ajarkan kepada Ali As. Oleh itu Ali As adalah gerbang ilmuku.” [6] Dengan demikian, Imam Ali As mempelajari bahkan ilmu-ilmu kenabian dari Rasulullah Saw dan merupakan khazanah segala ilmu.

Salah satu keunggulan terbesar dan sifat Baginda Ali As adalah “ishmah” (kemaksuman). Terjaga dan maksum dari segala bentuk dosa, kesalahan dan kekeliruan merupakan salah satu tipologi Imam Ali As yang diperoleh dengan seluruh usaha, mujahadah, melawan hawa nafsu dan dengan pertolongan Allah Swt. Hasil dari seluruh sifat dan tipologi ini adalah makam imamah (kepemimpinan) Baginda Ali As yang merupakan hasil dari kepribadian tinggi dan seluruh keunggulan dan kesempurnaan berujung pada makam im â mah dan khil â fah Rasulullah Saw. Kesemua ini merupakan secercah keutamaan dan tipologi kepribadian Imam Ali As yang dituturkan oleh para cendekiawan dan pemikir, itu pun seukuran pengenalan mereka terhadap Baginda Ali As.

Ali As memiliki seluruh kesempurnaan, sifat-sifat insaniah, dan akhlak pada level tertinggi; keberanian, zuhud, sifat altruis (itsar), tabah dan rela, pemurah dan pemaaaf serta seluruh apa yang tergolong sebagai nilai-nilai kemanusiaan dan keislaman terhimpun pada diri Baginda Ali As. Pelbagai keunggulan dan kesempurnaan Baginda Ali As kebanyakan berkat jasa Rasulullah Saw sebagaimana beliau sendiri pada khutbah Q â shi’ah menyebutkan posisinya di sisi Rasulullah Saw. [7] Namun seluruh tipologi dan kesempurnaan ini adalah berkat keunggulan yang dimiliki sendiri oleh Baginda Ali As dan terdapat pada dirinya, semenjak pertama kali bersama Rasulullah Saw, tumbuh dan besar di rumah wahyu dan risalah dan mendapat gemblengan dan pendidikan di pangkuan Rasulullah Saw. [IQuest]

 

Untuk telaah lebih jauh silahkan lihat:

Indeks: Perbedaan Pelbagai Kondisi Insan Kamil, Pertanyaan 7075 (Site: 7174)

 



[1] . Silahkan lihat, Taqrir â t Falsafe-ye Im â m Khomeini ,   Sayid Abdul Ghani Ardabili, jil. 3, hal. 352.   

[2] . Saut al-‘Ad â lah al-Ins â niyah , George Jordac, hal. 19 (sesuai ukilan dari terjemahan dan tafsir Nahj al-Bal â ghah , Muhammad Taqi Ja’fari, jil. 1, hal. 171).   

[3] . A l-Im â m ‘Ali As ,   Abdu al-Maqshud, Abdul Fattah, jil. 1, hal. Mukaddimah, (ibid, hal. 217).  

[4] . Isl â m dar Ir â n ,   Petrushevski, hal. 49-50, (ibid, hal. 168) .  

[5] . Majmu’e-ye  ts â r ,   Murtadha Muthahhari, jil. 16, hal. 17-18.   

[6] . Yan â bi’ al-Mawaddah ,   Sulaiman Qandawi, hal. 79.   

[7] . Nahj al-Bal â gha , Khutbah 192: Kalian mengetahui kedudukakan di sisi Rasulullah Saw betapa dekatnya aku pada Rasulullah Saw.. Rasulullah Saw meletakkan aku di pangkuannya selagi aku masih kecil. Beliau menyandarkan aku ke dadanya dan memperlakukan aku seperti anaknya..”

"قد علمتم موضعی من رسول الله (ص) بالقرابة القریبة و المنزلة الخصیصة ..."

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Klasifikasi Topik

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    261221 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    246343 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    230125 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214983 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    176320 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    171622 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    168107 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    158168 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140962 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    134038 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...