Advanced Search
Hits
9273
Tanggal Dimuat: 2009/11/10
Ringkasan Pertanyaan
Apakah Tuhan itu dapat dilihat? Bagaimana?
Pertanyaan
Apakah Tuhan itu dapat dilihat? Bagaimana?
Jawaban Global

Sesuai dengan hukum akal dan syariat sesungguhnya Tuhan tidak dapat dilihat dengan mata lahir, baik di dunia maupun di akhirat. Akan tetapi Dia dapat disaksikan dan dilihat dengan mata hati. Hati seukuran kapasitas eksistensialnya dapat menyaksikan dan melihat Allah Swt. Hal ini dapat dilakukan melalui jalan penyaksian (syuhud) batin, setelah menata hati dan memoles batin melalui pensucian jiwa dan kesucian ruh lewat ibadah dan riyâdha syari' (yang dibolehkan syariat).

Jawaban Detil

Apabila yang dimaksud dengan melihat itu adalah melihat secara lahir dan kasat mata maka sekali-kali tiada seorang pun yang dapat menyaksikan dan melihat Tuhan. Hal ini sesuai dengan hukum akal juga dengan penjelasan syariat.

 

Hukum Akal

Berkenaan mustahilnya Tuhan dapat dilihat dengan hukum akal dapat dijelaskan sebagai berikut.

Asktifitas melihat dan menyaksikan didapatkan melalui berhadap-hadapannya seseorang dengan sesuatu yang ada di luar dengan mata dan getaran cahaya yang merupakan kiriman dan refleksi gelombang cahaya. Artinya pertama, yang disaksikan itu adalah sesuatu bendawi yang ada di dunia luar. Kedua, mata berhadapan dengan benda yang ada di hadapannya. Karena itu, mata kita tidak melihat sesuatu yang berada di balik itu, sementara Tuhan bukan benda (jism) juga tidak memiliki tipologi dan karakteristik benda (seperti yang dihadapan mata). Karena itu Tuhan sekali-kali tidak dapat dilihat dengan menggunakan mata lahir.

 

Hukum Syariat

Berikut ini adalah ayat-ayat Al-Qur'an dan riwayat-riwayat yang secara tegas memandang mustahil Tuhan dapat dilhat.

A.    Al-Qur'an

1.     "Lan tarani." (Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, Qs. Al-A'raf [7]:143)

2.     "La tudrikuhu al-abshar." (Dia tidak dapat digapai oleh penglihatan mata," Qs. Al-An'am [6]:103)

B.    Riwayat

Wamtani' ala ain al-Bashir, (Tuhan tidak akan pernah nampak di hadapan mata).[1]

Lam taraka al-'Uyun (Mata tidak dapat menyaksikan-Mu).[2]

La tudrikuhu al-'Uyun bimusyahadati al-'Iyân (Mata tidak melihatnya berhadap-hadapan).[3]

 

Akan tetapi apabila melihat yang dimaksudkan adalah melihat secara batin, yang disaksikan itu adalah ilmu, makrifat, nama-nama dan sifat-sifat Tuhan mengikut pada kapasitas eksistensial, potensial dan kemampuan manusia maka Tuhan dapat disaksikan dengan penyaksian batin. Sebagaimana Amirul Mukminin As bersabda: "Lakin tudrikuhu al-Qulub bihaqaiq al-iman (Namun hati dapat menggapai dan menyaksikannya dengan kebenaran iman).[4] Dari hadis yang lain dimana Amirul Mukminin bersabda kepada Dza'lab: Celakalah engkau! Mata-mata tidak dapat menyaksikannya. Namun hati-hati dapat menyaksikannya.[5][]



[1]. Nahj al-Balâgha, khutbah 49

[2]. Nahj al-Balâgha, khutbah 109

[3]. Nahj al-Balâgha, khutbah 179

[4]. Nahj al-Balâgha, khutbah 179.

[5]. Mizân al-Hikmah, jil. 6, hal. 190, hadis ke-12095.

Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259837 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245605 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229509 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214295 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175605 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170983 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167403 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157469 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140315 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133542 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...