Advanced Search
Hits
9233
Tanggal Dimuat: 2012/02/15
Ringkasan Pertanyaan
Siapakah yang menyampaikan redaksi ayat, “Ukhlufni fi qaumi wa ashlih wala tattabi’ sabila al-mufsidin” dan dialamatkan kepada siapa?
Pertanyaan
Ungkapkan ayat “Ukhlufni fi qaumi wa ashlih wala tattabi’ sabila al-mufsidin” dialamatkan kepada siapa dan siapa yang menyampaikannya?
Jawaban Global

Ayat yang menjadi obyek pertanyaan adalah berada pada tataran penjelasan kisah anjuran Nabi Musa As kepada saudaranya Harun As tatkala berjalan menuju miqat dan berpisah dari kaumnya; karena telah tiba masa mengangkat khalifah, memilih pengganti, dan saat-saat perpisahan pada hari-hari ghaibat (okultasi).

Karena itu, tatkala tiba perintah untuk pergi ke miqat menerima wahyu dan hukum-hukum Taurat serta bercakap-cakap dengan Tuhan, Nabi Musa As mengangkat Harun yang juga merupakan seorang nabi sebagai penggantinya di tengah umatnya. Nabi Musa As mewasiatkan kepada Harun untuk melakukan perbaikan di tengah umat dan menjauhi metode dan jalan-jalan orang-orang fasik.[1]

Disebutkan bahwa Harun As juga adalah seorang nabi Allah Swt dan terjaga dari dosa serta jauh dari orang-orang jahat, dan tentu saja Nabi Musa lebih mengetahui kedudukan saudaranya ketimbang orang lain. Dengan demikian, sudah barang tentu ucapannya ini bukan larangan untuk tidak berbuat maksiat dan berbuat kekufuran kepada Harun As, melainkan maksudnya adalah untuk tidak mendengarkan ucapan orang-orang jahat dalam mengelola urusan umat dan untuk tidak mengikut mereka selama Nabi Musa As tidak berada di tengah-tengah umat.[2]

Dengan demikian, mengikut penjelasan ini, yang dimaksud dengan redaksi ayat, “wa ashlih wala tattabi’ sabila al-mufsidin” adalah memperbaiki urusan masyarakat dan memperingatkan Harun untuk untuk tidak mengikuti dan menjalankan metode yang sesuai dengan pandangan orang-orang jahat atau yang diusulkan oleh mereka.

Dari ayat ini menjadi jelas bahwa pada hari itu di antara kaum Bani Israel terdapat orang-orang jahat yang senantiasa mencari kesempatan dan berusaha menggagalkan dakwah dua orang bersaudara ini dan mengacaukan pekerjaan-pekerjaan keduanya dengan rencana-rencana keji mereka.

Oleh itu Musa mewasiatkan kepada Harun As, jangan sampai Harun As menerima jalan, metode dan usulan mereka dan sebagai hasilnya terjebak oleh makar mereka dan persatuan umat yang telah dicapai dengan segala upaya selama ini bakalan menjadi buyar dan berantakan.[3] [iQuest]

Pertanyaan ini Tidak Memiliki Jawaban Detil



[1]. Sedianya Nabi Musa menetap di tempat itu selama tiga puluh malam (sebulan penuh), kemudian masa tinggal Nabi Musa bertambah menjadi sepuluh hari lagi yang secara keseluruhan menjadi empat puluh hari. Karena itu beliau menentukan pengganti bagi dirinya, “.Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), maka sempurnalah waktu yang telah ditentukan Tuhan-nya empat puluh malam. Dan Musa berkata kepada saudaranya, Harun, “Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku dan perbaikilah mereka, dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan.” (Qs. Al-A’raf  [3]:142)  

[2]. Al-Mizân fi Tafsir al-Qur’ân, jil. 8, hal. 236.  

[3]. Ibid.  

Jawaban Detil
Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban detil.
Terjemahan dalam Bahasa Lain
Komentar
Jumlah Komentar 0
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
contoh : Yourname@YourDomane.ext
Silahkan Masukkan Redaksi Pertanyaan Dengan Tepat
<< Libatkan Saya.
Silakan masukkan jumlah yang benar dari Kode Keamanan

Pertanyaan-pertanyaan Acak

Populer Hits

  • Ayat-ayat mana saja dalam al-Quran yang menyeru manusia untuk berpikir dan menggunakan akalnya?
    259833 Tafsir 2013/02/03
    Untuk mengkaji makna berpikir dan berasionisasi dalam al-Quran, pertama-tama, kita harus melihat secara global makna “akal” yang disebutkan dalam beberapa literatur Islam dan dengan pendekatan ini kemudian kita dapat meninjau secara lebih akurat pada ayat-ayat al-Quran terkait dengan berpikir dan menggunakan akal dalam al-Quran. Akal dan pikiran ...
  • Apakah Nabi Adam merupakan orang kedelapan yang hidup di muka bumi?
    245601 Teologi Lama 2012/09/10
    Berdasarkan ajaran-ajaran agama, baik al-Quran dan riwayat-riwayat, tidak terdapat keraguan bahwa pertama, seluruh manusia yang ada pada masa sekarang ini adalah berasal dari Nabi Adam dan dialah manusia pertama dari generasi ini. Kedua: Sebelum Nabi Adam, terdapat generasi atau beberapa generasi yang serupa dengan manusia ...
  • Apa hukumnya berzina dengan wanita bersuami? Apakah ada jalan untuk bertaubat baginya?
    229507 Hukum dan Yurisprudensi 2011/01/04
    Berzina khususnya dengan wanita yang telah bersuami (muhshana) merupakan salah satu perbuatan dosa besar dan sangat keji. Namun dengan kebesaran Tuhan dan keluasan rahmat-Nya sedemikian luas sehingga apabila seorang pendosa yang melakukan perbuatan keji dan tercela kemudian menyesali atas apa yang telah ia lakukan dan memutuskan untuk meninggalkan dosa dan ...
  • Ruh manusia setelah kematian akan berbentuk hewan atau berada pada alam barzakh?
    214293 Teologi Lama 2012/07/16
    Perpindahan ruh manusia pasca kematian yang berada dalam kondisi manusia lainnya atau hewan dan lain sebagainya adalah kepercayaan terhadap reinkarnasi. Reinkarnasi adalah sebuah kepercayaan yang batil dan tertolak dalam Islam. Ruh manusia setelah terpisah dari badan di dunia, akan mendiami badan mitsali di alam barzakh dan hingga ...
  • Dalam kondisi bagaimana doa itu pasti dikabulkan dan diijabah?
    175603 Akhlak Teoritis 2009/09/22
    Kata doa bermakna membaca dan meminta hajat serta pertolongan.Dan terkadang yang dimaksud adalah ‘membaca’ secara mutlak. Doa menurut istilah adalah: “memohon hajat atau keperluan kepada Allah Swt”. Kata doa dan kata-kata jadiannya ...
  • Apa hukum melihat gambar-gambar porno non-Muslim di internet?
    170983 Hukum dan Yurisprudensi 2010/01/03
    Pertanyaan ini tidak memiliki jawaban global. Silahkan Anda pilih jawaban detil ...
  • Apakah praktik onani merupakan dosa besar? Bagaimana jalan keluar darinya?
    167401 Hukum dan Yurisprudensi 2009/11/15
    Memuaskan hawa nafsu dengan cara yang umum disebut sebagai onani (istimna) adalah termasuk sebagai dosa besar, haram[1] dan diancam dengan hukuman berat.Jalan terbaik agar selamat dari pemuasan hawa nafsu dengan cara onani ini adalah menikah secara syar'i, baik ...
  • Siapakah Salahudin al-Ayyubi itu? Bagaimana kisahnya ia menjadi seorang pahlawan? Silsilah nasabnya merunut kemana? Mengapa dia menghancurkan pemerintahan Bani Fatimiyah?
    157463 Sejarah Para Pembesar 2012/03/14
    Salahuddin Yusuf bin Ayyub (Saladin) yang kemudian terkenal sebagai Salahuddin al-Ayyubi adalah salah seorang panglima perang dan penguasa Islam selama beberapa abad di tengah kaum Muslimin. Ia banyak melakukan penaklukan untuk kaum Muslimin dan menjaga tapal batas wilayah-wilayah Islam dalam menghadapi agresi orang-orang Kristen Eropa.
  • Kenapa Nabi Saw pertama kali berdakwah secara sembunyi-sembunyi?
    140313 Sejarah 2014/09/07
    Rasulullah melakukan dakwah diam-diam dan sembunyi-sembunyi hanya kepada kerabat, keluarga dan beberapa orang-orang pilihan dari kalangan sahabat. Adapun terkait dengan alasan mengapa melakukan dakwah secara sembunyi-sembunyi pada tiga tahun pertama dakwahnya, tidak disebutkan analisa tajam dan terang pada literatur-literatur standar sejarah dan riwayat. Namun apa yang segera ...
  • Kira-kira berapa usia Nabi Khidir hingga saat ini?
    133541 Sejarah Para Pembesar 2011/09/21
    Perlu ditandaskan di sini bahwa dalam al-Qur’an tidak disebutkan secara tegas nama Nabi Khidir melainkan dengan redaksi, “Seorang hamba diantara hamba-hamba Kami yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Qs. Al-Kahfi [18]:65) Ayat ini menjelaskan ...